Assalamu'alaikum Cintaku part 11
Setelah pengisian formulir selesai,Reza pun pergi meninggalkan ruangan tsb dan kemudian langsung pulang ke rumah.
Beberapa menit kemudian Reza pun sampai dirumahnya.
"Alhamdulillah,baru aja berangkat langsung dapet kerjaan.Makasih Yaa
Allah..Engkau Maha Penyayang" ucap Reza yg baru datang ke rumahnya
seraya bersyukur karena langsung mendapat pekerjaan.
"Aaa..hari ini aku mau masak buat Rizky sama Ridho ah..!" Ucap Reza.
Hari itu Reza sangat bahagia.Dia bernyanyi,mendengarkan musik,beres2
rumah,masak.Ah..pokoknya hari itu hati Reza terlihat bebas tanpa
beban.Senyumnya yang manis itu kini sering ia
tampilkan.Bahagia,bahagia,dan bahagia yang ia rasakan saat itu.
"Nah,kalo wortel ini dipotong dadu,Ejja.Yeey..kamu hebat,Ejja..kaya chef
internasional ajah,hahah!" Ucap Reza memuji dirinya sendiri sambil
tertawa riang di dapur.
Saat Reza sedang memasak di dapur,tiba2
terdengar suara ketukan pintu ruang tamu dan ucapan salam dari seseorang
yg berada di luar.
"Wa'alaikumussalam..iya bentar..!!" Ucap Reza menjawab salam tamunya sambil berjalan menuju pintu ruang tamu.
"Eeh..???" Ucap Reza kaget sambil membukakan pintu.
"Ejjaaa..anu kasep teaa..!!" Seru Yayat,sahabat Reza sejak kecil dari Bandung.
"Yayat..!!" Seru Reza sambil memeluk Yayat seraya rindu pada sahabat lamanya.
"Ejja,kumaha damang??" Tanya Yayat berlogat sunda.
"Alhamdulillah pangestu,Yat.Kamu gimana kabarnya??" Ucap Reza yg juga menanyakan kabar Yayat.
"Alhamdulillah aku oge baik2 aja,Za!" Ucap Yayat.
"Alhamdulillah.Ya udah,mari masuk!!" Ucap Reza mengajak Yayat untuk masuk ke rumahnya.
Kemudian merekapun masuk ke dalam rumah.Hari-hari Reza makin ceria
dengan kedatangan Yayat ke rumahnya,apalagi rencananya Yayat akan
tinggal sementara bersama Reza.
"Oh iya.Apa kabar Bandung,Yat??
Udah lama gak ke sana.Ejja kangen sama kota Bandung!" Tanya Reza sambil
membuatkan segelas es teh untuk Yayat.
"Bandung mah alhamdulillah masih di Jawa Barat.Tenang Za..Bandung mah moal mungkin pindah ke Sumatera!" Ucap Yayat bercanda.
"Ah,kamu mah hobby banget.Dari dulu ngelawak terus..!!" Ucap Reza yg
sudah tak asing lagi dengan sifat dan hobby teman lamanya itu.
"Hahaha..!!" Seru Yayat tertawa ngakak.
"Brisik deuh,Yayat..nge-HAHA mulu!!" Ucap Reza yang juga ikut tertawa namun tak sengakak Yayat.
"Eh,Za..kumaha hubungan kamu sama si mojang geulis itu?" Tanya Yayat.
"Mojang geulis saha,Yat?" Ucap Reza bertanya balik.
"Itu maksudnya si neng Intan!" Ucap Yayat.
"Ooh..hanteu,Yat" Ucap Reza.
"Ah,hanteu naon maksudnya?" Tanya Yayat penasaran.
"Udah gak berhubungan lg sama Intan.Kami udah putus,Yat!" Ucap Reza sambil tersenyum tenang.
"Bah,ko putus? Aku pikir kalian mau segera menikah!" Ucap Yayat kaget.
"Yah..panjang lah ceritanya.Pada intinya,Intan lebih memilih laki2 lain daripada aku" Singkat Reza.
"Astaghfirullah..sabar yah,Ejja.Yayat do'ain semoga Ejja dpt pengganti yg lebih baik lg dari Intan" ucap Yayat mendoakan Reza.
"Aamiin..makasih Yat..!!" Ucap Reza meng-aamiinkan ucapan Yayat.
"Eh,Yat..Ejja lagi masak nih,mau ikutan gak?" Lanjut Reza bangun dari duduknya menuju dapur.
"Ikut,Za..!!" Ucap Yayat mengikuti Reza menuju dapur.
#Suasana di dapur..
"Za,kamu mah hebat euy.Walaupun lalaki kamu mah jago masak" Ucap Yayat
memuji Reza sambil memperhatikan lihainya tangan Reza yg sedang mengiris
tipis bawang merah.
"Emang perempuan aja yg harus jago masak??
Cowok juga wajib dong.Nanti kan biar bisa masakin buat istri tercintanya
hahaha" Ucap Reza sambil tertawa.
"Ciee..si Ejja lagi ngayal.Kasihan kamu,Za.. jadi jones!!" Ucap Yayat meledek.
"Maksud kamu, Ejja jomblo ngenes kituu??" Tanya Reza.
"Nya enya atuh hahaha!" Jawab Yayat sambil tertawa.
Merekapun saling melontarkan candaan.Begitu berartinya hari itu bagi Reza apalagi saat ini dia sudah mendapatkan pekerjaan.
Hari sudah semakin siang memasuki waktu shalat dzuhur.Reza dan Yayat pun shalat berjamaah yg diimami oleh Reza.
Seusai shalat,merekapun duduk2 di depan rumah.Masakan yg dibuat Reza
sudah terhidang rapi di atas meja makan.Sambil menunggu Rizky dan Ridho
pulang sekolah,Reza dan Yayat mengobrol kembali.
"Za,sebenernya aku ke Jakarta ada hal penting yg mau aku omongin ke kamu" ucap Yayat mengawali pembicaraan.
"Hal penting apa,Yat? Kok kayaknya serius banget" Tanya Reza.
"Pasti kamu seneng denger berita baik ini!" Ucap Yayat.
"Berita baik apa?" Tanya Reza penasaran.
"Za,ternyata umi Aisyah teh masih hidup!!" Ucap Yayat.
"Apa?? Maksudnya umi aku,Yat?" Tanya Reza terkejut.
"Iya,umi kamu.Ternyata umi Aisyah selamat dari gempa bumi di bandung waktu itu" Ungkap Yayat.
"Serius,Yat?? Ko Ejja baru tau..terus kenapa kamu baru ngasih tau Ejja
sekarang? Padahal kejadian gempa bumi itu udah lama terjadi" Desak Reza.
"Maafin Yayat,Za. Sebenernya Yayat udah lama pengen ke Jakarta kasih
tau hal ini ke Ejja,tapi umi selalu bilang nanti,soalnya takut
mengganggu kerjaan Ejja,katanya" Ucap Yayat.
"Astaghfirullah,Ejja
samasekali gak merasa terganggu.Malah Ejja sedih,selama ini Ejja
menganggap kalo umi udah meninggal" Ucap Reza sedih.
"Tapi makasih,Yat..kamu udah kasih tau Ejja.Besok kita ke Bandung yah..anter Ejja ke Umi" Pinta Reza pada Yayat.
"Tapi,Za..sekarang umi Aisyah lagi gak ada di bandung" ucap Yayat.
"Loh,kemana?" Tanya Reza heran.
"Umi Aisyah bilang,dia mau ke Arab ke rumah keluarga almarhum Abi kamu" jawab Yayat.
"Yaaah..Tapi umi Ejja baik2 aja kan?" Tanya Reza.
"Alhamdulillah,umi mah baik2 aja,Za!" Jawab Yayat.
Bahagianya hari itu,kini terselip rasa sedih di hati Reza.Dia sangat
ingin bertemu uminya,namun kini umi Aisyah sedang pergi ke rumah
almarhum suaminya.°°
bersambung
Selasa, 27 Oktober 2015
Revi'L Cerbung "Assalamu'alaikum cintaku 12" By Iin Haerunnisa
Assalamu'alaikum cintaku part 12
Tak lama kemudian Rizky dan Ridho pun pulang dari sekolahnya.
"Assalamu'alaikum..!!" Ucap kedua remaja kembar itu dengan serentak.
"Wa'alaikumussalam" Ucap Reza dan Yayat bersamaan.
"Eh,eh..ada A Yayat.A Yayat apa kabar??" Sapa Ridho pd Yayat yg memang sudah mengenali sahabat kakaknya itu.
"Alhamdulillah,Dho kabar baik..Eh Ridho,udah gede aja kamu!!" Puji Yayat pada Ridho seraya pangling melihatnya.
"Rizky gak ditanya nih,A Yayat??" Ucap Rizky manja pada Yayat.
"Ooh..adikku yg satu ini cemburu niihh,pengen ditanya juga.Apa kabar Rizky??" Ucap Yayat yg sudah menganggap Rizky dan Ridho seperti adiknya sendiri.
"Hmmm alhamdulillah baik,A. Oh ya,A Yayat kapan ke sini?" Ucap Rizky.
"Baru tadi pagi,Ki.." ucap Yayat.
"Ya udah,yuk kita ke dalem.Makan siang buatan chef Internasional sudah menunggu hehehe" Ucap Reza tertawa seraya mengajak Yayat dan adik2nya untuk makan siang bersama.
"Asiiiikkk..!!" Seru Rizky dan Ridho.
Merekapun masuk ke dalam rumah menuju ruang makan dan langsung menyerbu tumis jamur tiram dan ayam goreng buatan Reza.
"Za,mantab pisan masakan kamu teh euy.Gak nyangka ih..ternyata kamu sejago ini,Za!" Puji Yayat sambil terus memakan lahap masakan buatan Reza tsb.
"Ah,biasa aja Yat..semua orang juga bisa kalo cuma bikin masakan kaya gini doang mah!" Ucap Reza sambil mengisi gelasnya dgn air putih dari teko yg berada di atas meja makan.
"Tapi beneran lho,Za..masakan kamu apalah apalah banget.Wah beruntung banget cewek yg bisa dapetin kamu,Za.Kalo Yayat jadi cewek,pasti Yayat udah nembak Ejja,deh yakin hehe !" Ucap Yayat yg terus memuji Reza.
"Apaan sih,Yayat..bukannya selama ini kamu itu cewek,Yat?? Hehehe" Ujar Reza bercanda.
"Diiihh...julit nih, Ejja..!!" Ucap Yayat.
"Hehehe,becanda Yat.." ucap Reza.
Setelah selesai makan,kemudian merekapun mengobrol2 lagi,bercanda,saling berbagi pengalaman,termasuk Reza yg memberitahukan pada kedua adiknya kalo umi mereka ternyata masih hidup.Rizky dan Ridho sempat tak percaya saat mendengar kabar baik tsb,dan disitu Yayat ikut menjelaskan secara detail sebab akibatnya dan akhirnya Rizky dan Ridho pun mempercayainya.
Waktu terus berlalu,Tak terasa hari sudah semakin gelap.Reza pun beristirahat agar besok kembali fit untuk siap bekerja di hari pertamanya.Termasuk juga Rizky,Ridho,dan Yayat,mereka pun tidur.Karena tidak tersedianya kamar khusus tamu,mau tidak mau Yayat tidur satu kamar bersama Reza,Rizky,dan Ridho.
##########%\|<|<¡<®~€<
Keesokan harinya...
"Wiiiissss..keren nya temen aku!" Puji Yayat pada Reza.
"Makasiihh Yayat! Hehe" Ucap Reza yg memang pagi itu sangat tampan memakai kemeja warna biru langit yg dimasukan ke dalam celana panjang hitam dan rambutnya yang disisir rapi.
"Aaa..kece binggow!!" Puji Rizky berbahasa alay.
"Kamu ngomong apa sih,Ki??" Ucap Reza sambil mengerutkan keningnya.
"Aargghh.. si Aa kudet pisan.Gak tau bahasa alay!!" Ucap Rizky meledek kakaknya.
"Aneeehhh,huuu" ucap Reza yg juga meledek Rizky.
"Oh iya,Yat. Kamu mau cari kerja hari ini??" Tanya Reza pada Yayat.
"Iya,Za. Do'ain Yayat yah!!" Jawab Yayat.
"Iya,pasti Yat. Nih,kamu naik motor aku aja" Ucap Reza sambil menyerahkan kunci motor miliknya pada Yayat.
"Lah..nanti Ejja berangkat kerjanya naik apa??" Tanya Yayat.
"Udah ga papa,biar Ejja yg jalan kaki. Lagian sekolah nya juga gak terlalu jauh kok,yaah..itung2 lari pagi lah" Jawab Reza.
"Serius,Za??" Tanya Yayat yg masih belum yakin.
"Serius,Yat. Gapapa,Pake aja!" Ucap Reza.
"Makasih ya,Za" Ucap Yayat.
"Iya,sama2" ucap Reza sambil tersenyum.
Merekapun pergi dengan tujuan masing2 nya.
Saat sampai di sekolah,Reza yang berparas tampan itu pun jadi pusat perhatian para guru2 apalagi guru2 perempuan.Hidung mancungnya,jambang manisnya serta senyum indahnya yang membuat kaum hawa dibuat "melting" olehnya.
Hampir semua guru perempuan yg ada di sekolah tsb kecuali Intan menyapa dan berlomba agar mendapatkan perhatian dari Reza.
Dengan penuh semangat Reza berjalan menuju perpustakaan,tempat dimana dia bekerja.
"Alhamdulillah..Syukran Yaa Allah, akhirnya Ejja bisa merasakan suasana kerja lagi" Ucap Reza bersyukur sambil menaruh tas gendongan ke sandaran kursi kerjanya.
"Bismillah.. semoga ini awal yg baik buat Ejja, aamiin" Lanjut Reza.
Tak lama kemudian datanglah sekelompok siswa kelas satu yg masih terlihat polos,imut dan menggemaskan yang tentunya membuat Reza gemas melihat mereka apalagi Reza sangat menyukai anak kecil.
"Om, minta buku!" Ucap salah satu anak laki2 yg chubby pipinya sambil menadahkan tangannya seraya meminta buku pada Reza.
"Hey..aduh aduh,lucu banget!!" Ucap Reza yg jongkok sejajar dg anak laki2 tsb sambil mencubit gemas pipi chubby anak itu.
"Aww..sakit om!!" Ucap si anak tsb yg dengan polos malah membalasnya dg mencubit hidung mancung milik Reza.
"Aww..cakit!! Hahaha!!" Ucap Reza seraya menirukan gaya anak2 yg bicaranya belum lancar.
Saat Reza asyik bercanda dengan si anak tsb, tiba2 Intan datang menghampiri mereka yang memang dimana Intan akan mengajar anak2 tsb di perpustakaan.
"Reza, Ngapain sih kamu malah bercandaan..mendingan cepet deh ambilin buku bahasa Indonesia buat mereka!!" Ucap Intan yang memang selalu ketus jika bertemu Reza.
"Oh,iya maaf!!" Ucap Reza sambil mengambilkan buku bhs.Indonesia sebanyak 34 buah.
"Nih bukunya, satu orang satu yah..!" Ucap Reza sambil membagikan satu persatu buku pada anak2 yang sudah berbaris seraya mengantri.
"Makasih om baik !!" Ucap salah satu siswi yg berjilbab.
"Sama2 cantik!!" Ucap Reza tersenyum sambil mengelus kepala siswi berjilbab itu.
Setelah Reza selesai membagikan buku pada tiap siswa,kemudian para siswa itu pun duduk di kursi perpustakaan yg telah dipersiapkan khusus untuk para siswa yg ingin belajar di perpustakaan.
"Kamu keenakan banget dipanggil om sama anak2. Inget yah..ini lingkungan formal,seharusnya kamu ngerti deh..masa anak2 panggil kamu om kamu biarkan mereka gitu aja.Kamu bilangin dong,suruh panggil kamu "pak" gitu !!" Ucap Intan sinis pada Reza.
"Iya, Maafin aku. Aku emang baru disini.Iya nanti aku bilangin mereka." Ucap Reza mengalah.
Kemudian Intan pun pergi menghampiri anak2 yg sudah menunggu dari tadi.°°
bersambung
Tak lama kemudian Rizky dan Ridho pun pulang dari sekolahnya.
"Assalamu'alaikum..!!" Ucap kedua remaja kembar itu dengan serentak.
"Wa'alaikumussalam" Ucap Reza dan Yayat bersamaan.
"Eh,eh..ada A Yayat.A Yayat apa kabar??" Sapa Ridho pd Yayat yg memang sudah mengenali sahabat kakaknya itu.
"Alhamdulillah,Dho kabar baik..Eh Ridho,udah gede aja kamu!!" Puji Yayat pada Ridho seraya pangling melihatnya.
"Rizky gak ditanya nih,A Yayat??" Ucap Rizky manja pada Yayat.
"Ooh..adikku yg satu ini cemburu niihh,pengen ditanya juga.Apa kabar Rizky??" Ucap Yayat yg sudah menganggap Rizky dan Ridho seperti adiknya sendiri.
"Hmmm alhamdulillah baik,A. Oh ya,A Yayat kapan ke sini?" Ucap Rizky.
"Baru tadi pagi,Ki.." ucap Yayat.
"Ya udah,yuk kita ke dalem.Makan siang buatan chef Internasional sudah menunggu hehehe" Ucap Reza tertawa seraya mengajak Yayat dan adik2nya untuk makan siang bersama.
"Asiiiikkk..!!" Seru Rizky dan Ridho.
Merekapun masuk ke dalam rumah menuju ruang makan dan langsung menyerbu tumis jamur tiram dan ayam goreng buatan Reza.
"Za,mantab pisan masakan kamu teh euy.Gak nyangka ih..ternyata kamu sejago ini,Za!" Puji Yayat sambil terus memakan lahap masakan buatan Reza tsb.
"Ah,biasa aja Yat..semua orang juga bisa kalo cuma bikin masakan kaya gini doang mah!" Ucap Reza sambil mengisi gelasnya dgn air putih dari teko yg berada di atas meja makan.
"Tapi beneran lho,Za..masakan kamu apalah apalah banget.Wah beruntung banget cewek yg bisa dapetin kamu,Za.Kalo Yayat jadi cewek,pasti Yayat udah nembak Ejja,deh yakin hehe !" Ucap Yayat yg terus memuji Reza.
"Apaan sih,Yayat..bukannya selama ini kamu itu cewek,Yat?? Hehehe" Ujar Reza bercanda.
"Diiihh...julit nih, Ejja..!!" Ucap Yayat.
"Hehehe,becanda Yat.." ucap Reza.
Setelah selesai makan,kemudian merekapun mengobrol2 lagi,bercanda,saling berbagi pengalaman,termasuk Reza yg memberitahukan pada kedua adiknya kalo umi mereka ternyata masih hidup.Rizky dan Ridho sempat tak percaya saat mendengar kabar baik tsb,dan disitu Yayat ikut menjelaskan secara detail sebab akibatnya dan akhirnya Rizky dan Ridho pun mempercayainya.
Waktu terus berlalu,Tak terasa hari sudah semakin gelap.Reza pun beristirahat agar besok kembali fit untuk siap bekerja di hari pertamanya.Termasuk juga Rizky,Ridho,dan Yayat,mereka pun tidur.Karena tidak tersedianya kamar khusus tamu,mau tidak mau Yayat tidur satu kamar bersama Reza,Rizky,dan Ridho.
##########%\|<|<¡<®~€<
Keesokan harinya...
"Wiiiissss..keren nya temen aku!" Puji Yayat pada Reza.
"Makasiihh Yayat! Hehe" Ucap Reza yg memang pagi itu sangat tampan memakai kemeja warna biru langit yg dimasukan ke dalam celana panjang hitam dan rambutnya yang disisir rapi.
"Aaa..kece binggow!!" Puji Rizky berbahasa alay.
"Kamu ngomong apa sih,Ki??" Ucap Reza sambil mengerutkan keningnya.
"Aargghh.. si Aa kudet pisan.Gak tau bahasa alay!!" Ucap Rizky meledek kakaknya.
"Aneeehhh,huuu" ucap Reza yg juga meledek Rizky.
"Oh iya,Yat. Kamu mau cari kerja hari ini??" Tanya Reza pada Yayat.
"Iya,Za. Do'ain Yayat yah!!" Jawab Yayat.
"Iya,pasti Yat. Nih,kamu naik motor aku aja" Ucap Reza sambil menyerahkan kunci motor miliknya pada Yayat.
"Lah..nanti Ejja berangkat kerjanya naik apa??" Tanya Yayat.
"Udah ga papa,biar Ejja yg jalan kaki. Lagian sekolah nya juga gak terlalu jauh kok,yaah..itung2 lari pagi lah" Jawab Reza.
"Serius,Za??" Tanya Yayat yg masih belum yakin.
"Serius,Yat. Gapapa,Pake aja!" Ucap Reza.
"Makasih ya,Za" Ucap Yayat.
"Iya,sama2" ucap Reza sambil tersenyum.
Merekapun pergi dengan tujuan masing2 nya.
Saat sampai di sekolah,Reza yang berparas tampan itu pun jadi pusat perhatian para guru2 apalagi guru2 perempuan.Hidung mancungnya,jambang manisnya serta senyum indahnya yang membuat kaum hawa dibuat "melting" olehnya.
Hampir semua guru perempuan yg ada di sekolah tsb kecuali Intan menyapa dan berlomba agar mendapatkan perhatian dari Reza.
Dengan penuh semangat Reza berjalan menuju perpustakaan,tempat dimana dia bekerja.
"Alhamdulillah..Syukran Yaa Allah, akhirnya Ejja bisa merasakan suasana kerja lagi" Ucap Reza bersyukur sambil menaruh tas gendongan ke sandaran kursi kerjanya.
"Bismillah.. semoga ini awal yg baik buat Ejja, aamiin" Lanjut Reza.
Tak lama kemudian datanglah sekelompok siswa kelas satu yg masih terlihat polos,imut dan menggemaskan yang tentunya membuat Reza gemas melihat mereka apalagi Reza sangat menyukai anak kecil.
"Om, minta buku!" Ucap salah satu anak laki2 yg chubby pipinya sambil menadahkan tangannya seraya meminta buku pada Reza.
"Hey..aduh aduh,lucu banget!!" Ucap Reza yg jongkok sejajar dg anak laki2 tsb sambil mencubit gemas pipi chubby anak itu.
"Aww..sakit om!!" Ucap si anak tsb yg dengan polos malah membalasnya dg mencubit hidung mancung milik Reza.
"Aww..cakit!! Hahaha!!" Ucap Reza seraya menirukan gaya anak2 yg bicaranya belum lancar.
Saat Reza asyik bercanda dengan si anak tsb, tiba2 Intan datang menghampiri mereka yang memang dimana Intan akan mengajar anak2 tsb di perpustakaan.
"Reza, Ngapain sih kamu malah bercandaan..mendingan cepet deh ambilin buku bahasa Indonesia buat mereka!!" Ucap Intan yang memang selalu ketus jika bertemu Reza.
"Oh,iya maaf!!" Ucap Reza sambil mengambilkan buku bhs.Indonesia sebanyak 34 buah.
"Nih bukunya, satu orang satu yah..!" Ucap Reza sambil membagikan satu persatu buku pada anak2 yang sudah berbaris seraya mengantri.
"Makasih om baik !!" Ucap salah satu siswi yg berjilbab.
"Sama2 cantik!!" Ucap Reza tersenyum sambil mengelus kepala siswi berjilbab itu.
Setelah Reza selesai membagikan buku pada tiap siswa,kemudian para siswa itu pun duduk di kursi perpustakaan yg telah dipersiapkan khusus untuk para siswa yg ingin belajar di perpustakaan.
"Kamu keenakan banget dipanggil om sama anak2. Inget yah..ini lingkungan formal,seharusnya kamu ngerti deh..masa anak2 panggil kamu om kamu biarkan mereka gitu aja.Kamu bilangin dong,suruh panggil kamu "pak" gitu !!" Ucap Intan sinis pada Reza.
"Iya, Maafin aku. Aku emang baru disini.Iya nanti aku bilangin mereka." Ucap Reza mengalah.
Kemudian Intan pun pergi menghampiri anak2 yg sudah menunggu dari tadi.°°
bersambung
Revi'L cerbung "Assalamu'alaikum Cintaku 15" By Iin Haerunisa
Assalamu'alaikum Cintaku part 15
Saat melihat sosok anak kecil,rasanya aku gemas pengen mencubitnya.Kata orang2 sih banyak yg bilang kalau aku cukup cepat dalam pendekatan terhadap seorang anak.Bahkan dulu sewaktu aku masih tinggal di Bandung,anak2 kecil tetanggaku selalu berebut agar bisa digendong olehku.Mungkin aura kebapakan ku mulai terlihat.°°
#SKIP..
Hari ini aku akan menghadiri pesta pernikahan Intan dan Irwan.Sebenarnya aku malas untuk kesana tapi Yayat terus membujukku agar aku datang melihatnya secara langsung,entah apa maksud sahabat lama ku yg satu ini sehingga tak bosannya selalu membujukku untuk menghadiri resepsi tsb.Tak ada baju spesial untuk aku pakai kesana,karena sekali lagi aku sama sekali tidak begitu antusias dengan resepsi yg tidak kusukai ini.Aku hanya memakai kemeja yg penuh dengan motif kotak-kotak putih berwarna dasar hitam dan sweter merah serta jeans panjang.
"Za,kamu serius pake baju itu??" Ucap Yayat sambil menunjuk ke arah baju kemeja yg kupakai.
"Serius!!" Ucapku singkat yg memang saat itu aku agak sebal dengan Yayat yg terus mengaturku.
"Hmm..ya udah yuk,kita OTW !!" Ajak Yayat.
Tanpa menjawabnya aku langsung mengikuti langkah Yayat.Kami ke sana naik motor menuju rumah Irwan yg tentunya agak jauh dari rumah Intan.Selang beberapa menit kemudian,kami pun sampai juga di rumah Irwan.Terang saja Intan lebih memilih Irwan dibanding aku,ternyata Intan benar kalo aku gak ada apa2nnya dibanding dgn Irwan.Rumahnya begitu mewah bak istana disana para tamu termasuk kami disambut hangat oleh para penjaga tamu.Kamipun terus menyusuri ke dalam hingga kami sampai juga di tempat para tamu undangan berkumpul yaitu di dekat sebuah kolam renang.
"MasyaAllah.. ini rumah apa istana,Za!" Seru Yayat yang mungkin baru tau rumah semewah milik Irwan itu.
"Ssst..jangan malu2in dehh!!" Ucapku sedikit kesal pada Yayat yg sedari tadi terkesan ndeso itu.
Nampak jelas disekitarku terlihat banyak tamu undangan dari kalangan penting.Mereka saling bersulang dan berbincang mereka bersuka cita menunggu sepasang pengantin yg dari tadi belum juga terlihat batang hidungnya.
Aku sama sekali tak terpengaruh saat melihat mereka yg bersuka cita,saat ini aku hanya duduk termenung di kursi khusus tamu undangan.Mulutku malas untuk berkata2 sekalipun Yayat yg dari tadi terus mengoceh di sampingku.Beberapa menit kemudian dua insan yg sedang berbahagia itupun akhirnya muncul juga ditengah-tengah para tamu undangan.Intan yg saat itu sangat cantik memakai gaun pengantin berwarna putih dan Irwan yang gagah memakai jas hitam sambil menggandeng tangan Intan yg membuatku malas melihat kemesraan mereka.
"Hari ini Intan cantik yah,Yat.Tapi sayang laki2 yg ada disampingnya bukan Ejja" Ucapku yg sudah tak kuasa lagi menahan kubangan air mata ini yg sebentar lagi akan berjatuhan.
"Sabar Za..kamu harus kuat.Intan sudah bahagia bersamanya" Ucap Yayat menguatkanku.
Sebentar lagi cincin itu akan tersemat di jari manis Intan.Yaa Allah.. aku benar-benar tidak kuasa melihatnya.Apa yg harus aku lakukan?? Apakah aku harus pergi dari acara menyebalkan ini..tapi rasanya tidak mungkin entah mengapa hari ini aku terlalu lemah dan menurut sama manusia satu ini yg dari tadi terus melarang ku untuk pulang,siapa lagi kalau bukan si Yayat Priyanto.
"Za,za..lihat Za..cincin nya udah terpasang tuh di jari Intan !! Ooooh so sweet nya!!" Ucap Yayat yg sepertinya sengaja membuat hatiku makin panas.
"Kamu apa apaan sih,Yat? Bukannya nguatin aku malah makin ngerapuhin aku!!" Ucapku yg makin sebal sama Yayat.
"Za,sebenernya aku kasihan lihat kamu..tapi aku sengaja ngelarang larang kamu buat pulang,biar hatimu terlatih untuk mengikhlaskan Intan" Ucap Yayat.
"Gak lucu!!" Ucapku yg masih sebal dengan permainannya itu.
Apa apaan sih Yayat bikin treatment seperti itu.Hari ini hatiku bener2 dibuat dongkol sedongkol dongkolnya.
"Mas..ada request dari pak bos Irwan katanya sekarang Mas Reza disuruh nyanyi buat menghibur para tamu undangan!" Pinta seorang bodyguard suruhan Irwan padaku.
"Tapi Bang..saya lg gak enak badan!" Ucapku berdalih pada si bodyguard tsb.Karena memang saat itu aku benar-benar tidak siap kalau harus bernyanyi di acara yg sangat menyebalkan ini.
"Udah Bang.. ambil aja ni bocah suruh nyanyi.Maklum Bang..dia mah pemalu orang nya tapi sebenernya dia mau nyanyi banget ko!!" Ucap Yayat yg tiba2 saja ikut menyambar.
"Yayatt!!" Gumamku kesal pada Yayat.Sedangkan Yayat yg meledekku menjulurkan lidahnya padaku.
Dengan terpaksa siap tidak siap aku pun menuruti permintaan Irwan.Entah apa maksud dia memintaku untuk bernyanyi di acaranya.Akupun mengikuti sang bodyguard itu menuju tempat pemusik yg letaknya tak jauh dari kursi pelaminan.Makin jelas aku melihat Intan yg sedang duduk mesra bersama Irwan yg kini jaraknya tak begitu jauh kulihat.Aku pun mengonfirmasi pada sang pemain keyboard tentang lagu apa yg nantinya akan aku bawakan.Namun si pemilik hajat telah terlebih dahulu meminta agar aku membawakan lagu yg berjudul "Pupus" dari Dewa 19.Kebetulan lagu inilah yg dari tadi aku senandungkan dlm hati karena liriknya sangat mengena di hatiku yg saat ini sedang rapuh.
Aku pun mulai beraksi bersama para pemusik terkenal itu.Bait demi bait kunyanyikan hingga pada penghabisan lagu tak ku sadari dengan refleksnya tiba2 tetes demi tetes air mataku jatuh membasahi pipiku.Semua tamu undangan sepertinya ikut hanyut dalam syair yg kubawakan ini,kulihat jelas sebagian dari mereka ada yg ikut menangis saat mendengarkannya.
Semua tamu undangan yg hadir pun memberikan tepuk tangan untukku segera aku pun turun dari panggung yg tak terlalu besar itu menuju... kursi pelaminan.Ya,kursi pelaminan.Entah apa yg terjadi dengan diriku setelah turun dari panggung tsb tiba2 aku menjadi lebih tegar dan berani.Benar juga apa yg dibilang Yayat.
"Tan..selamat ya atas pernikahan nya,semoga menjadi keluarga yg sakinah.Barakallahu lakuma!!" Ucapku dengan sedikit diselipkan do'a khusus bagi pengantin sambil menyalami tangan Intan.
"Iya Sama2.Kamu gak cemburu Za liat Irwan??" Tanya Intan sambil menggenggam erat tangan Irwan.
Saat itu Irwan hanya tersenyum sinis melihatku karena Intan yg terus membanding2kan ku dengannya.Namun aku tak sedikitpun marah ataupun emosi saat hinaan Intan yg terus menyambar pedas ke telinga.
"Gak,ngapain cemburu.Mana baby kamu?? Cewek apa cowok ??" Tanyaku pada Intan tentang bayinya yg sudah lahir.
"Cewek,Za.lagi dibelakang sama mama ku" jawab Intan.
"Ya udah,aku pergi ya sekali lagi selamat!!" Ucapku mengakhiri perbincangan kemudian aku berlalu meninggalkan pelaminan menuju tempat duduk semula ku.
"Ciee..udah Strong nih!!" Ucap Yayat meledekku lagi.
"Brisik Yat,ga lucu!!" Ucapku yg baru saja dari pelaminan.
"Hahaha..seneng deh lihat Ejja udah bisa sedikit move on.Za..ke sana yuk!!" Ajak Yayat padaku sambil menunjuk ke arah kolam renang super mewah milik Irwan.
"Ngapain,Yat?? Kamu pengen nyebur ke kolam??" Ucapku sambil sedikit tertawa.
"Iihh apaan si Ejja.. lihat deh disana banyak makanan.Yayat laperr,ayo Za..kita kesana!!" Pinta Yayat sambil menarik tanganku seraya mengajakku ke tempat hidangan makanan di sekitar kolam renang tsb.
"Yayaattt!!" Gumam ku.Apa daya akupun menuruti keinginan orang ini yg entah kenapa hari ini Yayat sedikit menyebalkan.
Di sekitar kolam renang pun banyak tamu undangan yang sedang menikmati hidangan yg telah disediakan.Pantas Yayat ingin sekali kesini nyatanya hidangan nya pun sepertinya bukan hidangan biasa,semuanya tertata mewah dan rapi.
Kubiarkan saja Yayat untuk menikmati hidangan mewah tsb,anggap aja ini refreshing pertamanya di Jakarta.Aku hanya duduk2 di bangku yg terbuat dari kayu rotan sesekali aku memperhatikan orang2 disekeliling yg sedang asyik menikmati acara yg super megah ini.Lama ku memandangi orang2 disekitarku hingga membuatku jenuh,aku pun sejenak meninggalkan Yayat yg masih sibuk menyantap black forest disana.Aku berjalan2 di sekitar kolam dan kulihat di sana ternyata ada Evi dan Danang sedang berselfie ria menggunakan smartphone bermerek Apple.Iya aku baru sadar,Evi pernah bercerita padaku kalau Irwan adalah sahabat kuliahnya pantas saja Evi saat ini hadir di acara pernikahan Irwan.Sebenarnya aku ingin sekali menghampirinya,namun aku sedikit merasa canggung karena di sana ada Danang.Aku takut dia salah faham lagi seperti dulu saat Evi meminta aku untuk mengajarinya sholat.°
bersambung
Saat melihat sosok anak kecil,rasanya aku gemas pengen mencubitnya.Kata orang2 sih banyak yg bilang kalau aku cukup cepat dalam pendekatan terhadap seorang anak.Bahkan dulu sewaktu aku masih tinggal di Bandung,anak2 kecil tetanggaku selalu berebut agar bisa digendong olehku.Mungkin aura kebapakan ku mulai terlihat.°°
#SKIP..
Hari ini aku akan menghadiri pesta pernikahan Intan dan Irwan.Sebenarnya aku malas untuk kesana tapi Yayat terus membujukku agar aku datang melihatnya secara langsung,entah apa maksud sahabat lama ku yg satu ini sehingga tak bosannya selalu membujukku untuk menghadiri resepsi tsb.Tak ada baju spesial untuk aku pakai kesana,karena sekali lagi aku sama sekali tidak begitu antusias dengan resepsi yg tidak kusukai ini.Aku hanya memakai kemeja yg penuh dengan motif kotak-kotak putih berwarna dasar hitam dan sweter merah serta jeans panjang.
"Za,kamu serius pake baju itu??" Ucap Yayat sambil menunjuk ke arah baju kemeja yg kupakai.
"Serius!!" Ucapku singkat yg memang saat itu aku agak sebal dengan Yayat yg terus mengaturku.
"Hmm..ya udah yuk,kita OTW !!" Ajak Yayat.
Tanpa menjawabnya aku langsung mengikuti langkah Yayat.Kami ke sana naik motor menuju rumah Irwan yg tentunya agak jauh dari rumah Intan.Selang beberapa menit kemudian,kami pun sampai juga di rumah Irwan.Terang saja Intan lebih memilih Irwan dibanding aku,ternyata Intan benar kalo aku gak ada apa2nnya dibanding dgn Irwan.Rumahnya begitu mewah bak istana disana para tamu termasuk kami disambut hangat oleh para penjaga tamu.Kamipun terus menyusuri ke dalam hingga kami sampai juga di tempat para tamu undangan berkumpul yaitu di dekat sebuah kolam renang.
"MasyaAllah.. ini rumah apa istana,Za!" Seru Yayat yang mungkin baru tau rumah semewah milik Irwan itu.
"Ssst..jangan malu2in dehh!!" Ucapku sedikit kesal pada Yayat yg sedari tadi terkesan ndeso itu.
Nampak jelas disekitarku terlihat banyak tamu undangan dari kalangan penting.Mereka saling bersulang dan berbincang mereka bersuka cita menunggu sepasang pengantin yg dari tadi belum juga terlihat batang hidungnya.
Aku sama sekali tak terpengaruh saat melihat mereka yg bersuka cita,saat ini aku hanya duduk termenung di kursi khusus tamu undangan.Mulutku malas untuk berkata2 sekalipun Yayat yg dari tadi terus mengoceh di sampingku.Beberapa menit kemudian dua insan yg sedang berbahagia itupun akhirnya muncul juga ditengah-tengah para tamu undangan.Intan yg saat itu sangat cantik memakai gaun pengantin berwarna putih dan Irwan yang gagah memakai jas hitam sambil menggandeng tangan Intan yg membuatku malas melihat kemesraan mereka.
"Hari ini Intan cantik yah,Yat.Tapi sayang laki2 yg ada disampingnya bukan Ejja" Ucapku yg sudah tak kuasa lagi menahan kubangan air mata ini yg sebentar lagi akan berjatuhan.
"Sabar Za..kamu harus kuat.Intan sudah bahagia bersamanya" Ucap Yayat menguatkanku.
Sebentar lagi cincin itu akan tersemat di jari manis Intan.Yaa Allah.. aku benar-benar tidak kuasa melihatnya.Apa yg harus aku lakukan?? Apakah aku harus pergi dari acara menyebalkan ini..tapi rasanya tidak mungkin entah mengapa hari ini aku terlalu lemah dan menurut sama manusia satu ini yg dari tadi terus melarang ku untuk pulang,siapa lagi kalau bukan si Yayat Priyanto.
"Za,za..lihat Za..cincin nya udah terpasang tuh di jari Intan !! Ooooh so sweet nya!!" Ucap Yayat yg sepertinya sengaja membuat hatiku makin panas.
"Kamu apa apaan sih,Yat? Bukannya nguatin aku malah makin ngerapuhin aku!!" Ucapku yg makin sebal sama Yayat.
"Za,sebenernya aku kasihan lihat kamu..tapi aku sengaja ngelarang larang kamu buat pulang,biar hatimu terlatih untuk mengikhlaskan Intan" Ucap Yayat.
"Gak lucu!!" Ucapku yg masih sebal dengan permainannya itu.
Apa apaan sih Yayat bikin treatment seperti itu.Hari ini hatiku bener2 dibuat dongkol sedongkol dongkolnya.
"Mas..ada request dari pak bos Irwan katanya sekarang Mas Reza disuruh nyanyi buat menghibur para tamu undangan!" Pinta seorang bodyguard suruhan Irwan padaku.
"Tapi Bang..saya lg gak enak badan!" Ucapku berdalih pada si bodyguard tsb.Karena memang saat itu aku benar-benar tidak siap kalau harus bernyanyi di acara yg sangat menyebalkan ini.
"Udah Bang.. ambil aja ni bocah suruh nyanyi.Maklum Bang..dia mah pemalu orang nya tapi sebenernya dia mau nyanyi banget ko!!" Ucap Yayat yg tiba2 saja ikut menyambar.
"Yayatt!!" Gumamku kesal pada Yayat.Sedangkan Yayat yg meledekku menjulurkan lidahnya padaku.
Dengan terpaksa siap tidak siap aku pun menuruti permintaan Irwan.Entah apa maksud dia memintaku untuk bernyanyi di acaranya.Akupun mengikuti sang bodyguard itu menuju tempat pemusik yg letaknya tak jauh dari kursi pelaminan.Makin jelas aku melihat Intan yg sedang duduk mesra bersama Irwan yg kini jaraknya tak begitu jauh kulihat.Aku pun mengonfirmasi pada sang pemain keyboard tentang lagu apa yg nantinya akan aku bawakan.Namun si pemilik hajat telah terlebih dahulu meminta agar aku membawakan lagu yg berjudul "Pupus" dari Dewa 19.Kebetulan lagu inilah yg dari tadi aku senandungkan dlm hati karena liriknya sangat mengena di hatiku yg saat ini sedang rapuh.
Aku pun mulai beraksi bersama para pemusik terkenal itu.Bait demi bait kunyanyikan hingga pada penghabisan lagu tak ku sadari dengan refleksnya tiba2 tetes demi tetes air mataku jatuh membasahi pipiku.Semua tamu undangan sepertinya ikut hanyut dalam syair yg kubawakan ini,kulihat jelas sebagian dari mereka ada yg ikut menangis saat mendengarkannya.
Semua tamu undangan yg hadir pun memberikan tepuk tangan untukku segera aku pun turun dari panggung yg tak terlalu besar itu menuju... kursi pelaminan.Ya,kursi pelaminan.Entah apa yg terjadi dengan diriku setelah turun dari panggung tsb tiba2 aku menjadi lebih tegar dan berani.Benar juga apa yg dibilang Yayat.
"Tan..selamat ya atas pernikahan nya,semoga menjadi keluarga yg sakinah.Barakallahu lakuma!!" Ucapku dengan sedikit diselipkan do'a khusus bagi pengantin sambil menyalami tangan Intan.
"Iya Sama2.Kamu gak cemburu Za liat Irwan??" Tanya Intan sambil menggenggam erat tangan Irwan.
Saat itu Irwan hanya tersenyum sinis melihatku karena Intan yg terus membanding2kan ku dengannya.Namun aku tak sedikitpun marah ataupun emosi saat hinaan Intan yg terus menyambar pedas ke telinga.
"Gak,ngapain cemburu.Mana baby kamu?? Cewek apa cowok ??" Tanyaku pada Intan tentang bayinya yg sudah lahir.
"Cewek,Za.lagi dibelakang sama mama ku" jawab Intan.
"Ya udah,aku pergi ya sekali lagi selamat!!" Ucapku mengakhiri perbincangan kemudian aku berlalu meninggalkan pelaminan menuju tempat duduk semula ku.
"Ciee..udah Strong nih!!" Ucap Yayat meledekku lagi.
"Brisik Yat,ga lucu!!" Ucapku yg baru saja dari pelaminan.
"Hahaha..seneng deh lihat Ejja udah bisa sedikit move on.Za..ke sana yuk!!" Ajak Yayat padaku sambil menunjuk ke arah kolam renang super mewah milik Irwan.
"Ngapain,Yat?? Kamu pengen nyebur ke kolam??" Ucapku sambil sedikit tertawa.
"Iihh apaan si Ejja.. lihat deh disana banyak makanan.Yayat laperr,ayo Za..kita kesana!!" Pinta Yayat sambil menarik tanganku seraya mengajakku ke tempat hidangan makanan di sekitar kolam renang tsb.
"Yayaattt!!" Gumam ku.Apa daya akupun menuruti keinginan orang ini yg entah kenapa hari ini Yayat sedikit menyebalkan.
Di sekitar kolam renang pun banyak tamu undangan yang sedang menikmati hidangan yg telah disediakan.Pantas Yayat ingin sekali kesini nyatanya hidangan nya pun sepertinya bukan hidangan biasa,semuanya tertata mewah dan rapi.
Kubiarkan saja Yayat untuk menikmati hidangan mewah tsb,anggap aja ini refreshing pertamanya di Jakarta.Aku hanya duduk2 di bangku yg terbuat dari kayu rotan sesekali aku memperhatikan orang2 disekeliling yg sedang asyik menikmati acara yg super megah ini.Lama ku memandangi orang2 disekitarku hingga membuatku jenuh,aku pun sejenak meninggalkan Yayat yg masih sibuk menyantap black forest disana.Aku berjalan2 di sekitar kolam dan kulihat di sana ternyata ada Evi dan Danang sedang berselfie ria menggunakan smartphone bermerek Apple.Iya aku baru sadar,Evi pernah bercerita padaku kalau Irwan adalah sahabat kuliahnya pantas saja Evi saat ini hadir di acara pernikahan Irwan.Sebenarnya aku ingin sekali menghampirinya,namun aku sedikit merasa canggung karena di sana ada Danang.Aku takut dia salah faham lagi seperti dulu saat Evi meminta aku untuk mengajarinya sholat.°
bersambung
Revi'L cerbung " Assalamu'alaikum Cintaku 13" by Iin Haerunisa
Assalamu'alaikum Cintaku part 13
Entah kenapa saat itu aku tiba2 merasa ingin mendapatkan Intan kembali.Sempat terlintas di pikiranku kalau aku akan sangat bisa menerima Intan dan bayi yg ada dalam kandungannya walaupun itu bukan dari darah dagingku.Namun aku selalu berfikir ulang,saat ku tahu Intan akan segera menikah dengan Irwan.
Sebenarnya hatiku sangat hancur, aku terpuruk dg keadaan ini.Keadaan dimana aku belum siap mengikhlaskan Intan bersama orang lain.
Saat jam pulang sekolah,tak sengaja aku berpapasan dg Intan di lapangan upacara.
"Intan!!" Sapaku padanya.
"Ada apa?" Jawabnya yg selalu terkesan ketus padaku.
"Enggak kok,aku cuma mau nanya sama kamu!" Ucapku.
"Nanya apa, duh..cepet dong.Panas nih..mana ditengah lapangan gini !!" Ucapnya kesal sambil melindungi kepalanya yg tak berjilbab itu menggunakan sebuah buku seraya berlindung dari panasnya sengatan matahari di waktu siang.
"Ngomong2 usia kehamilan kamu berapa Tan?" ucapku penasaran.
"7 bulan. Kenapa kamu nanya gitu??" Jawabnya yg selalu ketus.
"Enggak.Sebelumnya maaf,bukannya aku ikut campur. Aku cuma mau kasih saran.. sebaiknya kamu ambil cuti aja.Biar kamu enggak terlalu capek dan lebih banyakin istirahat menjelang lahiran nanti.Aku ngomong gini,karena aku peduli sama kamu.Aku gak mau kamu kenapa2,karna aku sayang kamu,Tan..Eh!!" Ucapku keceplosan di kalimat terakhir.
Spontan dia langsung menampar pipi kiriku.Mungkin dia kesal mendengar kata2 yg tak sengaja aku ucapkan.Berkali kali aku berdalih dan meminta maaf padanya kalau kata2 itu hanya kekhilafanku saja.Namun dia berlalu meninggalkanku dan tidak mendengarkan kata maaf ku.
#Reza (Point of View END)
Sesampainya di rumah,Reza terus memikirkan kejadian tadi siang di sekolah.Entah mengapa Reza mendadak ingin mendapatkan Intan kembali,padahal dia tahu kalau sebentar lagi Intan akan menikah dengan Irwan.Namun kalau sudah cinta ya susah..saat ini di pikiran Reza hanya Intan.Saking susah "move on" nya,Reza mengganti wallpaper handphone nya dengan foto selfie Intan bersama dirinya saat dulu sebelum mereka putus.
"Yaaat.." Ucap Reza memanggil Yayat yg sedang berada di kamar.
"Aya naon,Za??" Sahut Yayat menghampiri Reza.
"Yat,tolong chargerin hp Ejja dong.Ejja pengen ke kamar kecil dulu..!" Ucap Reza yg terburu2 sambil menyerahkan handphonenya yg sudah terasa panas dan lowbat pada Yayat.
"Dasar.. Ejja Ejja!! Ternyata kamu belum bisa move on dari Intan!!" Ujar Yayat menggerutu sambil menggelengkan kepalanya seraya memperhatikan wallpaper hp Reza.
"Heyyy.. Ejja denger kamu Yat!!" Teriak Reza dari dalam kamar kecil yg mendengar ucapan Yayat barusan.
"Yat,hp Ejja udah dicharger??" Tanya Reza yg baru saja keluar dari kamar kecil.
"Iya.Ejja..kamu payah pisan ih,udah disakitin sama Intan masih aja ngejar dia.Kamu kesambet setan apa sih..ko tiba2 gak bisa move on gitu!!" Ucap Yayat.
"Ejja juga gak tau Yat..Ejja juga kadang heran sama sikap Ejja sekarang.Gak tau kenapa Ejja ngerasa kehilangan Intan banget Ejja galau Yat!!" Ucap Reza.
"Ah,Za..kamu jangan gitu dong.Kamu harus bisa ikhlaskan Intan.. perempuan banyak Za,bukan Intan doang.Ayo dong.. kamu harus buka lembaran baru..kamu harus move on" Ucap Yayat memberikan semangat buat sahabat baiknya itu.
"Gak tau lah Yat..kayaknya Ejja belum bisa move on" Ucap Reza.
==========================
Keesokan harinya saat di sekolah Reza bertemu Intan di taman sekitar sekolah.
"Tan..!!" Sapa Reza pada Intan sambil memberikan senyum manisnya.
"Apa?" Tanya Intan bermuka masam.
"Jangan cuek gitu dong,Tan.Kan... " Ucap Reza yg terpotong di kata terakhir.
"Kan apa?" Tanya Intan yg terkesan mendesak.
"Cantiknya ilang" Jawab Reza.
"Udah deh,sekarang kamu udah gak berhak lagi gombalin aku,ngerayu aku.Plis jangan ganggu2 aku lagi aku udah merasa bahagia ko sama Irwan" Ucap Intan seraya lelah melihat sikap Reza yang terus berusaha mendekatinya lagi.
"Dan asal kamu tau Tan,aku sangat ikhlas menerima kamu apa adanya..asalkan kamu mau meneruskan perjalanan cinta kita sampai kita menjadi satu keluarga yang sakinah seperti apa yang kamu impikan dulu" Ucap Reza.
"Plis kamu hentikan harapan konyolmu itu.Aku bener2 muak dengernya kamu jangan ngimpi deh kalo kamu bisa nyaingin Irwan.Liat dong Irwan itu TNI dan udah pasti dia bisa memberikan aku kebahagiaan yg layak,yaa jauh lah kalo dibandingin sama kamu!" Ucap Intan yg seolah merendahkan Reza.
"Aku bisa buktiin itu,Tan!" Ucap Reza.
"Ah apa?? Hahaha.. ga mungkinn!!" Ucap Intan menertawakan seraya tidak percaya pada ucapan Reza.
"Lihat aja nanti,Tan..siapapun nanti perempuan yg bisa menerima aku apa adanya akan aku bahagiain dia" ucap Reza.
"Hahaha buktiin aja!! Aku yakin kamu gak bakalan bisa kaya Irwan!!" Ucap Intan.
Kemudian Intan melangkah pergi meninggalkan Reza di taman.Saat itu perasaan Reza sedikit ilfil dengan Intan yg terkesan sombong,namun masih ada secercah harapan di hatinya untuk mendapatkan si guru cantik itu.
===========================
Saat di rumah,selepas pulang kerja.
"A.. kangen deh sama teh Evi. Habis Dia baik banget sih..coba telepon dong A..Rizky pengen tau kabar teh Evi" pinta Rizky yg baru saja pulang sekolah.
"Iya yah.. Aa juga udah lama gak komunikasi lg sama Mbak Evi" ucap Reza sambil mencari nomor Evi di kontaknya.
"Eh,iya aa lupa,Ki.. kan aa gak punya nomor Mbak Evi hehehe maaf maaf!!" Ucap Reza yg baru menyadari kalau sebenarnya dia tidak punya nomor Evi.
"Dah,gimana sih si aa.. Hahaha, lucu lucu!!" Ucap Rizky sambil tertawa terbahak2.
"Terus gimana dong? Rizky pengen banget ngobrol sama Teh Evi dia baik bgt,A!" Ucap Rizky yg sangat ingin mengobrol dengan Evi.
"Ya mau gimana lagi dong,Ki..aa gak punya nomor nya,udah gitu aa gak tau rumah Mbak Evi.Lain kali aja yah.." ucap Reza.
"Hmmm..yaudahlah!" Ucap Rizky yg sedikit sedih.
"Za,kamu tau gak?? Akhirnya aku keterima kerja lho!!" Ucap Yayat yang menghampiri Reza dan duduk disebelanya.
"Waah,alhamdulillah dong..keterima kerja dimana Yat??" Tanya Reza yang ikut bahagia mendengar kabar baik dari sahabatnya itu.
"Di Pixie Restaurant,Za itu loh Haji Ipul punya!"
"Dah,itu mah bekas dulu aku kerja disitu Yat"
"Lah?? Masa??"
"Iya beneran!!"
Kemudian merekapun saling mengobrol dan tertawa bersama.Terlebih Yayat yang hoby bertingkah konyol di depan Reza membuat Reza semakin terhibur dan sekelumit kegalauan di hatinya pun sedikit terobati.°°
bersambung
Entah kenapa saat itu aku tiba2 merasa ingin mendapatkan Intan kembali.Sempat terlintas di pikiranku kalau aku akan sangat bisa menerima Intan dan bayi yg ada dalam kandungannya walaupun itu bukan dari darah dagingku.Namun aku selalu berfikir ulang,saat ku tahu Intan akan segera menikah dengan Irwan.
Sebenarnya hatiku sangat hancur, aku terpuruk dg keadaan ini.Keadaan dimana aku belum siap mengikhlaskan Intan bersama orang lain.
Saat jam pulang sekolah,tak sengaja aku berpapasan dg Intan di lapangan upacara.
"Intan!!" Sapaku padanya.
"Ada apa?" Jawabnya yg selalu terkesan ketus padaku.
"Enggak kok,aku cuma mau nanya sama kamu!" Ucapku.
"Nanya apa, duh..cepet dong.Panas nih..mana ditengah lapangan gini !!" Ucapnya kesal sambil melindungi kepalanya yg tak berjilbab itu menggunakan sebuah buku seraya berlindung dari panasnya sengatan matahari di waktu siang.
"Ngomong2 usia kehamilan kamu berapa Tan?" ucapku penasaran.
"7 bulan. Kenapa kamu nanya gitu??" Jawabnya yg selalu ketus.
"Enggak.Sebelumnya maaf,bukannya aku ikut campur. Aku cuma mau kasih saran.. sebaiknya kamu ambil cuti aja.Biar kamu enggak terlalu capek dan lebih banyakin istirahat menjelang lahiran nanti.Aku ngomong gini,karena aku peduli sama kamu.Aku gak mau kamu kenapa2,karna aku sayang kamu,Tan..Eh!!" Ucapku keceplosan di kalimat terakhir.
Spontan dia langsung menampar pipi kiriku.Mungkin dia kesal mendengar kata2 yg tak sengaja aku ucapkan.Berkali kali aku berdalih dan meminta maaf padanya kalau kata2 itu hanya kekhilafanku saja.Namun dia berlalu meninggalkanku dan tidak mendengarkan kata maaf ku.
#Reza (Point of View END)
Sesampainya di rumah,Reza terus memikirkan kejadian tadi siang di sekolah.Entah mengapa Reza mendadak ingin mendapatkan Intan kembali,padahal dia tahu kalau sebentar lagi Intan akan menikah dengan Irwan.Namun kalau sudah cinta ya susah..saat ini di pikiran Reza hanya Intan.Saking susah "move on" nya,Reza mengganti wallpaper handphone nya dengan foto selfie Intan bersama dirinya saat dulu sebelum mereka putus.
"Yaaat.." Ucap Reza memanggil Yayat yg sedang berada di kamar.
"Aya naon,Za??" Sahut Yayat menghampiri Reza.
"Yat,tolong chargerin hp Ejja dong.Ejja pengen ke kamar kecil dulu..!" Ucap Reza yg terburu2 sambil menyerahkan handphonenya yg sudah terasa panas dan lowbat pada Yayat.
"Dasar.. Ejja Ejja!! Ternyata kamu belum bisa move on dari Intan!!" Ujar Yayat menggerutu sambil menggelengkan kepalanya seraya memperhatikan wallpaper hp Reza.
"Heyyy.. Ejja denger kamu Yat!!" Teriak Reza dari dalam kamar kecil yg mendengar ucapan Yayat barusan.
"Yat,hp Ejja udah dicharger??" Tanya Reza yg baru saja keluar dari kamar kecil.
"Iya.Ejja..kamu payah pisan ih,udah disakitin sama Intan masih aja ngejar dia.Kamu kesambet setan apa sih..ko tiba2 gak bisa move on gitu!!" Ucap Yayat.
"Ejja juga gak tau Yat..Ejja juga kadang heran sama sikap Ejja sekarang.Gak tau kenapa Ejja ngerasa kehilangan Intan banget Ejja galau Yat!!" Ucap Reza.
"Ah,Za..kamu jangan gitu dong.Kamu harus bisa ikhlaskan Intan.. perempuan banyak Za,bukan Intan doang.Ayo dong.. kamu harus buka lembaran baru..kamu harus move on" Ucap Yayat memberikan semangat buat sahabat baiknya itu.
"Gak tau lah Yat..kayaknya Ejja belum bisa move on" Ucap Reza.
==========================
Keesokan harinya saat di sekolah Reza bertemu Intan di taman sekitar sekolah.
"Tan..!!" Sapa Reza pada Intan sambil memberikan senyum manisnya.
"Apa?" Tanya Intan bermuka masam.
"Jangan cuek gitu dong,Tan.Kan... " Ucap Reza yg terpotong di kata terakhir.
"Kan apa?" Tanya Intan yg terkesan mendesak.
"Cantiknya ilang" Jawab Reza.
"Udah deh,sekarang kamu udah gak berhak lagi gombalin aku,ngerayu aku.Plis jangan ganggu2 aku lagi aku udah merasa bahagia ko sama Irwan" Ucap Intan seraya lelah melihat sikap Reza yang terus berusaha mendekatinya lagi.
"Dan asal kamu tau Tan,aku sangat ikhlas menerima kamu apa adanya..asalkan kamu mau meneruskan perjalanan cinta kita sampai kita menjadi satu keluarga yang sakinah seperti apa yang kamu impikan dulu" Ucap Reza.
"Plis kamu hentikan harapan konyolmu itu.Aku bener2 muak dengernya kamu jangan ngimpi deh kalo kamu bisa nyaingin Irwan.Liat dong Irwan itu TNI dan udah pasti dia bisa memberikan aku kebahagiaan yg layak,yaa jauh lah kalo dibandingin sama kamu!" Ucap Intan yg seolah merendahkan Reza.
"Aku bisa buktiin itu,Tan!" Ucap Reza.
"Ah apa?? Hahaha.. ga mungkinn!!" Ucap Intan menertawakan seraya tidak percaya pada ucapan Reza.
"Lihat aja nanti,Tan..siapapun nanti perempuan yg bisa menerima aku apa adanya akan aku bahagiain dia" ucap Reza.
"Hahaha buktiin aja!! Aku yakin kamu gak bakalan bisa kaya Irwan!!" Ucap Intan.
Kemudian Intan melangkah pergi meninggalkan Reza di taman.Saat itu perasaan Reza sedikit ilfil dengan Intan yg terkesan sombong,namun masih ada secercah harapan di hatinya untuk mendapatkan si guru cantik itu.
===========================
Saat di rumah,selepas pulang kerja.
"A.. kangen deh sama teh Evi. Habis Dia baik banget sih..coba telepon dong A..Rizky pengen tau kabar teh Evi" pinta Rizky yg baru saja pulang sekolah.
"Iya yah.. Aa juga udah lama gak komunikasi lg sama Mbak Evi" ucap Reza sambil mencari nomor Evi di kontaknya.
"Eh,iya aa lupa,Ki.. kan aa gak punya nomor Mbak Evi hehehe maaf maaf!!" Ucap Reza yg baru menyadari kalau sebenarnya dia tidak punya nomor Evi.
"Dah,gimana sih si aa.. Hahaha, lucu lucu!!" Ucap Rizky sambil tertawa terbahak2.
"Terus gimana dong? Rizky pengen banget ngobrol sama Teh Evi dia baik bgt,A!" Ucap Rizky yg sangat ingin mengobrol dengan Evi.
"Ya mau gimana lagi dong,Ki..aa gak punya nomor nya,udah gitu aa gak tau rumah Mbak Evi.Lain kali aja yah.." ucap Reza.
"Hmmm..yaudahlah!" Ucap Rizky yg sedikit sedih.
"Za,kamu tau gak?? Akhirnya aku keterima kerja lho!!" Ucap Yayat yang menghampiri Reza dan duduk disebelanya.
"Waah,alhamdulillah dong..keterima kerja dimana Yat??" Tanya Reza yang ikut bahagia mendengar kabar baik dari sahabatnya itu.
"Di Pixie Restaurant,Za itu loh Haji Ipul punya!"
"Dah,itu mah bekas dulu aku kerja disitu Yat"
"Lah?? Masa??"
"Iya beneran!!"
Kemudian merekapun saling mengobrol dan tertawa bersama.Terlebih Yayat yang hoby bertingkah konyol di depan Reza membuat Reza semakin terhibur dan sekelumit kegalauan di hatinya pun sedikit terobati.°°
bersambung
Revi'L cerbung "Assalamu'alaikum Cintaku 14" by Iin Haerunnisa
Assalamu'alaikum Cintaku part 14
Empat bulan kemudian..
"Aa..ada undangan nih!!" Ucap Ridho pada Reza sambil menyerahkan sebuah surat undangan berwarna ungu dengan ornamen bunga mawar disetiap sudutnya.
"Mana coba sini Aa lihat" ucap Reza sambil membuka dan membacanya.
Mata Reza mulai berkaca2,kubangan air matanya kini mulai terlihat perlahan tetes demi tetes air matanya berjatuhan di pipinya yg kemudian mengenai jambang tipisnya yg baru ia rapikan kemarin, hatinya hancur berkeping keping saat dia membaca surat undangan tsb dan tertulis di dalamnya nama Intan dan Irwan yang akan segera menikah.
"Za..kamu kenapa?? Ko nangis??" Tanya Yayat.
"Intan,Yat..!" Jawab Reza yg masih sedih sambil menyerahkan surat undangan tsb pada Yayat.
.........
"Aduuh,Za.. jangan nangisin si Intan dong.Gak guna tau.. Emang Intan peduli sama kamu? Enggak kan! Plis kamu move on deh..!! Aku,aku tau posisi kamu gimana Za..tapi tolong kamu nurut deh apa kata aku!" Ucap Yayat yg baru selesai membaca isi surat undangan tsb dan tanpa bosannya terus memberikan semangat pada Reza.
Saat itu Reza benar-benar sedang tidak bisa diajak ngobrol,hari-hari nya dia habiskan di dalam kamar dengan melamun,tidak mau makan.Baru kali ini Reza galau segalau galaunya dan tak seperti biasanya,kali ini dia benar-benar kehilangan semangat hidupnya.Rizky dan Ridho yg sudah hafal betul sikap kakaknya pun heran dengan sikap yg tak biasanya terjadi pada Reza.
"Za..buka dong pintunya!!" Ucap Yayat dari balik pintu kamar sambil membawakan sepiring nasi dan segelas air putih untuk Reza.
"Buka aja,Yat..ga dikunci ko!" Ucap Reza yg suaranya agak serak mungkin karena efek terlalu sering menangis.
"Za..ini Yayat bawa nasi,kamu makan yah!" Bujuk Yayat yg telah masuk kamar dan duduk di atas ranjang tepat disamping Reza.
"Jangan repot2 dong Yat..Ejja jadi gak enak!" Ucap Reza lesu.
"Samasekali gak ngerepotin,Za.Ejja makan yah" Bujuk Yayat tiada henti.
"Ejja lagi gak nafsu makan!" Ucap Reza sambil menatapi foto Intan di layar smartphonenya.
"Za..makan ya!!" Ucap Yayat.
"Gak,Yat..Ejja lagi gak mau makan" ucap Reza yg terus menolak.
"Plis Za,kamu jangan nurutin ego kamu.Kamu harus pikirin kesehatan kamu juga dong..emang kalo kamu mogok makan kamu bakalan dapetin Intan lagi gitu? Enggak kan!! Plis makan yah !" Ucap Yayat.
"Kalau gak mau ya gak mau. Kenapa sih Yat,kamu paksa2 Ejja gitu?? Udah biarin,biar sekalian aku sakit aja.Ejja mohon kamu keluar dari kamar Ejja Yat.Ejja lg pengen sendiri !!" Usir Reza pada Yayat.
"Oke Za..kalo kamu maunya gitu.Aku bakal keluar ko!" Ucap Yayat sambil berlalu meninggalkan Reza sendirian di dalam kamar.
"Gimana A Yayat.. A Ejja mau makan gak??" Tanya Ridho yg sudah menunggu Yayat dari balik pintu kamar.
"Belum,Dho.. Aa kamu susah bgt.Dia tetep ga mau makan" Keluh Yayat.
===========================
Keesokan harinya..
"Za,kamu mau berangkat kerja??" Tanya Yayat yang hendak selesai menjemur pakaiannya di halaman belakang rumah.
"Iya,Yat!" Jawab Reza yg masih terkesan cuek.
"Tapi kayanya kamu pucat deh. Kamu sakit Za?? Kalo sakit mendingan jangan masuk kerja aja dulu tunggu sampai keadaan kamu bener2 pulih,Za" ucap Yayat perhatian pada sahabat karibnya.
"Ejja masih kuat ko, lagian hari ini kerjaan Ejja di perpustakaan ga terlalu berat" ucap Reza.
"Terserah deh!" Ucap Yayat mengalah.
Dengan suasana hati yang kurang mendukung memaksa Reza untuk pergi bekerja.Entah apa motivasi dirinya untuk pergi kerja hari ini,padahal sebenarnya dia merasa tubuhnya meriang,tidak fit,apalagi kalau harus bertemu Intan nanti,rasanya hati Reza bakal hancur sehancur hancurnya.
"Eh,nanti kamu dateng yah di acara nikahan aku dan Irwan. Pokoknya kamu harus hadir dan wajib liat acara termegah di pesta pernikahan kami nanti" ucap Intan menyombongkan diri.
"Iya aku pasti datang kok,kamu tenang aja sih..!!" Ucap Reza sedikit nyolot.
"Dih..ko kamu nyolot gitu sih!! Oh kamu pasti cemburu ya,ngiri kan sama Irwan ?? Yaa secara Irwan kan banyak lebihnya dari kamu!!" Ucap Intan meremehkan Reza.
"Terserah kamu,Tan" ucap Reza yg kemudian berlalu meninggalkan Intan menuju perpustakaan.
============================
#Reza (Point of View)
Entah perasaan apa yg ada pada hatiku saat ini.Saat bertemu Intan aku seolah benci sama dia,tapi kalau aku jauh darinya aku malah merindukannya.Perasaan apa ini.. begitu anehnya.
Sementara di perpustakaan,aku duduk di kursi dan hanya menatap kosong cangkir berisikan air teh yg terletak di atas meja tepat didepanku.Aku meratapi malangnya hatiku ini yg sedang gagal dalam hal cinta.Bagaimana tidak? Seorang perempuan yg akan kujadikan calon pendamping hidupku kini malah mengkhianati cintaku.Sudah 3 tahun kami berjuang sekeras mungkin untuk menjaga hubungan ini.Namun mungkin inilah takdir yg harus kujalani.Nyatanya kami tak berjodoh.
Akupun tersadar dari lamunan panjang ini.Segera aku melangkahkan kaki ku menuju masjid yg tak jauh dari perpustakaan.Setelah sampai di sana aku langsung mengambil air wudhu,berharap segudang kegundahan dalam hatiku agar sedikit hilang.Kemudian aku masuk masjid,ku laksanakan 2 rakaat tahiyatul masjid dilanjutkan dgn 2 rakaat dhuha. Rasa tenang dalam hati kini perlahan mulai kurasakan setelah selesai melaksanakan shalat.Allah memang Maha Baik.
Kemudian aku lanjutkan lagi aktivitas ku dalam perpustakaan.
"Om baik.." sapa salah satu siswa kelas satu yg bersuara khas anak2 pada umumnya.
"Hai sayang!!" Ucapku sambil mencubit gemas pipi chubby nya.
"Oh iya,panggilnya jangan om yah, pak aja oke!!" Ucapku kembali yg baru teringat oleh nasehat Intan beberapa hari yg lalu.
"Oh,okey pak !!" Ucap si bocah berpipi chubby itu sambil mengedipkan matanya yang membuatku makin gemas padanya.
Saat melihat sosok anak kecil,rasanya aku gemas pengen mencubitnya.Kata orang2 sih banyak yg bilang kalau aku cukup cepat dalam pendekatan terhadap seorang anak.Bahkan dulu sewaktu aku masih tinggal di Bandung,anak2 kecil tetanggaku selalu berebut agar bisa digendong olehku.Mungkin aura kebapakan ku mulai terlihat.°°
bersambung
Empat bulan kemudian..
"Aa..ada undangan nih!!" Ucap Ridho pada Reza sambil menyerahkan sebuah surat undangan berwarna ungu dengan ornamen bunga mawar disetiap sudutnya.
"Mana coba sini Aa lihat" ucap Reza sambil membuka dan membacanya.
Mata Reza mulai berkaca2,kubangan air matanya kini mulai terlihat perlahan tetes demi tetes air matanya berjatuhan di pipinya yg kemudian mengenai jambang tipisnya yg baru ia rapikan kemarin, hatinya hancur berkeping keping saat dia membaca surat undangan tsb dan tertulis di dalamnya nama Intan dan Irwan yang akan segera menikah.
"Za..kamu kenapa?? Ko nangis??" Tanya Yayat.
"Intan,Yat..!" Jawab Reza yg masih sedih sambil menyerahkan surat undangan tsb pada Yayat.
.........
"Aduuh,Za.. jangan nangisin si Intan dong.Gak guna tau.. Emang Intan peduli sama kamu? Enggak kan! Plis kamu move on deh..!! Aku,aku tau posisi kamu gimana Za..tapi tolong kamu nurut deh apa kata aku!" Ucap Yayat yg baru selesai membaca isi surat undangan tsb dan tanpa bosannya terus memberikan semangat pada Reza.
Saat itu Reza benar-benar sedang tidak bisa diajak ngobrol,hari-hari nya dia habiskan di dalam kamar dengan melamun,tidak mau makan.Baru kali ini Reza galau segalau galaunya dan tak seperti biasanya,kali ini dia benar-benar kehilangan semangat hidupnya.Rizky dan Ridho yg sudah hafal betul sikap kakaknya pun heran dengan sikap yg tak biasanya terjadi pada Reza.
"Za..buka dong pintunya!!" Ucap Yayat dari balik pintu kamar sambil membawakan sepiring nasi dan segelas air putih untuk Reza.
"Buka aja,Yat..ga dikunci ko!" Ucap Reza yg suaranya agak serak mungkin karena efek terlalu sering menangis.
"Za..ini Yayat bawa nasi,kamu makan yah!" Bujuk Yayat yg telah masuk kamar dan duduk di atas ranjang tepat disamping Reza.
"Jangan repot2 dong Yat..Ejja jadi gak enak!" Ucap Reza lesu.
"Samasekali gak ngerepotin,Za.Ejja makan yah" Bujuk Yayat tiada henti.
"Ejja lagi gak nafsu makan!" Ucap Reza sambil menatapi foto Intan di layar smartphonenya.
"Za..makan ya!!" Ucap Yayat.
"Gak,Yat..Ejja lagi gak mau makan" ucap Reza yg terus menolak.
"Plis Za,kamu jangan nurutin ego kamu.Kamu harus pikirin kesehatan kamu juga dong..emang kalo kamu mogok makan kamu bakalan dapetin Intan lagi gitu? Enggak kan!! Plis makan yah !" Ucap Yayat.
"Kalau gak mau ya gak mau. Kenapa sih Yat,kamu paksa2 Ejja gitu?? Udah biarin,biar sekalian aku sakit aja.Ejja mohon kamu keluar dari kamar Ejja Yat.Ejja lg pengen sendiri !!" Usir Reza pada Yayat.
"Oke Za..kalo kamu maunya gitu.Aku bakal keluar ko!" Ucap Yayat sambil berlalu meninggalkan Reza sendirian di dalam kamar.
"Gimana A Yayat.. A Ejja mau makan gak??" Tanya Ridho yg sudah menunggu Yayat dari balik pintu kamar.
"Belum,Dho.. Aa kamu susah bgt.Dia tetep ga mau makan" Keluh Yayat.
===========================
Keesokan harinya..
"Za,kamu mau berangkat kerja??" Tanya Yayat yang hendak selesai menjemur pakaiannya di halaman belakang rumah.
"Iya,Yat!" Jawab Reza yg masih terkesan cuek.
"Tapi kayanya kamu pucat deh. Kamu sakit Za?? Kalo sakit mendingan jangan masuk kerja aja dulu tunggu sampai keadaan kamu bener2 pulih,Za" ucap Yayat perhatian pada sahabat karibnya.
"Ejja masih kuat ko, lagian hari ini kerjaan Ejja di perpustakaan ga terlalu berat" ucap Reza.
"Terserah deh!" Ucap Yayat mengalah.
Dengan suasana hati yang kurang mendukung memaksa Reza untuk pergi bekerja.Entah apa motivasi dirinya untuk pergi kerja hari ini,padahal sebenarnya dia merasa tubuhnya meriang,tidak fit,apalagi kalau harus bertemu Intan nanti,rasanya hati Reza bakal hancur sehancur hancurnya.
"Eh,nanti kamu dateng yah di acara nikahan aku dan Irwan. Pokoknya kamu harus hadir dan wajib liat acara termegah di pesta pernikahan kami nanti" ucap Intan menyombongkan diri.
"Iya aku pasti datang kok,kamu tenang aja sih..!!" Ucap Reza sedikit nyolot.
"Dih..ko kamu nyolot gitu sih!! Oh kamu pasti cemburu ya,ngiri kan sama Irwan ?? Yaa secara Irwan kan banyak lebihnya dari kamu!!" Ucap Intan meremehkan Reza.
"Terserah kamu,Tan" ucap Reza yg kemudian berlalu meninggalkan Intan menuju perpustakaan.
============================
#Reza (Point of View)
Entah perasaan apa yg ada pada hatiku saat ini.Saat bertemu Intan aku seolah benci sama dia,tapi kalau aku jauh darinya aku malah merindukannya.Perasaan apa ini.. begitu anehnya.
Sementara di perpustakaan,aku duduk di kursi dan hanya menatap kosong cangkir berisikan air teh yg terletak di atas meja tepat didepanku.Aku meratapi malangnya hatiku ini yg sedang gagal dalam hal cinta.Bagaimana tidak? Seorang perempuan yg akan kujadikan calon pendamping hidupku kini malah mengkhianati cintaku.Sudah 3 tahun kami berjuang sekeras mungkin untuk menjaga hubungan ini.Namun mungkin inilah takdir yg harus kujalani.Nyatanya kami tak berjodoh.
Akupun tersadar dari lamunan panjang ini.Segera aku melangkahkan kaki ku menuju masjid yg tak jauh dari perpustakaan.Setelah sampai di sana aku langsung mengambil air wudhu,berharap segudang kegundahan dalam hatiku agar sedikit hilang.Kemudian aku masuk masjid,ku laksanakan 2 rakaat tahiyatul masjid dilanjutkan dgn 2 rakaat dhuha. Rasa tenang dalam hati kini perlahan mulai kurasakan setelah selesai melaksanakan shalat.Allah memang Maha Baik.
Kemudian aku lanjutkan lagi aktivitas ku dalam perpustakaan.
"Om baik.." sapa salah satu siswa kelas satu yg bersuara khas anak2 pada umumnya.
"Hai sayang!!" Ucapku sambil mencubit gemas pipi chubby nya.
"Oh iya,panggilnya jangan om yah, pak aja oke!!" Ucapku kembali yg baru teringat oleh nasehat Intan beberapa hari yg lalu.
"Oh,okey pak !!" Ucap si bocah berpipi chubby itu sambil mengedipkan matanya yang membuatku makin gemas padanya.
Saat melihat sosok anak kecil,rasanya aku gemas pengen mencubitnya.Kata orang2 sih banyak yg bilang kalau aku cukup cepat dalam pendekatan terhadap seorang anak.Bahkan dulu sewaktu aku masih tinggal di Bandung,anak2 kecil tetanggaku selalu berebut agar bisa digendong olehku.Mungkin aura kebapakan ku mulai terlihat.°°
bersambung
Revi'L cerbung "Assalamu'alaikum Cintaku 18" By Iin Haerunnisa
Assalamu'alaikum Cintaku part 18
Tak terasa kami ngobrol2 di mobil Akhirnya sampai juga di salah satu wisata taman bunga di daerah Jakarta.Tempat ini begitu indah,banyak beraneka ragam bunga,kupu-kupu,dan danau buatan yg airnya mengalir sangat jernih.Di tempat ini juga sejarah saat aku mengutarakan perasaan ku pada Intan.Flash back?? Enggak lah.Justru sekarang aku malah bener2 move on.°°
Semilir angin pagi begitu segar menyentuh kulitku.Aku duduk di rerumputan hijau di bawah pohon yg rindang sambil tak henti hentinya memandangi jernihnya air dari danau buatan yg berada di depanku.Namun sesekali aku memperhatikan Evi yg sedang membeli beberapa minuman dan makanan di toko yg sudah disediakan oleh pengelola taman bunga ini.
"Maaf ya Mas,aku lama" Ucap Evi menghampiri ku sambil membawa sebuah kantong plastik yg berisi beberapa makanan dan minuman.
"Santai aja Mbak.." Ucapku tersenyum padanya.
"Oh iya Ngomong2 waktu itu kenapa Mbak Evi tiba2 tercebur ke kolam??" Lanjut ku penasaran tentang peristiwa Evi yg tercebur ke kolam saat di resepsi pernikahan Intan dan Irwan kemarin.
"Ooh itu, hahaha.. jadi ceritanya gini,aku lagi difoto sama Danang di deket kolam itu, terus aku gak sadar ada anak kecil gak sengaja ngedorong aku sampai aku terpeleset dan akhirnya aku tercebur deh.." jelasnya sambil tertawa konyol saat mengingat kejadian naas yg menimpa nya kemarin.
"Hahaha..makanya lain kali hati hati Mbak.."
"Iya Mas..hehe,kalo diinget2 terus aku jadi malu"
"Ooh iya Mas Reza, panggil aku Evi aja dong gak usah pake Mbak.Biar enak gituu.." lanjutnya memintaku agar aku mengubah nama panggilannya yg biasa aku gunakan untuknya.
"Oohh..oke oke, E-vi.." jawabku agak terbata bata karena baru pertama kali aku memanggilnya tanpa "Mbak" didepan namanya.
"Nanti juga terbiasa kok,Mas"
"Iya Vii.."
"Ooh iya Mas,silahkan dimakan snack nya..kasihan lohh kalo makanan didiemin terus ntar makanan nya bisa2 marah sama kita.." Ucap Evi menawarkan beberapa makanan ringan dan minuman kemasan padaku.
"Kata siapa??" Ucapku tersenyum dan menatapnya.
"Kata aku.."
"Ooh gitu.Tapi aku gak percaya tuh"
"Hehe..bercanda Mas Reza.Ya udah dimakan aja sih!"
"Diih..ko maksa sih??" Ucapku tersenyum lagi.Aku kan murah senyum..
"Kenapa gak suka aku ngomong gitu??? Wlee" ucapnya sambil menjulurkan lidahnya.
"Hehehe..ternyata kamu lucu yah" pujiku pada Evi.
"Kaya bayi haha" lanjutku sambil tertawa.Hobby banget aku ngejulitin anak orang yah..
"Diiih..apaan sihh??" Ucapnya malu sambil mendorong ku yg hampir saja terjatuh namun untungnya tidak.
"Aduh aduh..waah kamu galak juga yah.."
"Hehehe maaf dong Mas Reza.. Udah ah becanda mulu kaya bocah.Mas,sebenernya aku pengen ngomong serius sama Mas Reza"
"Tentang apa?"
"Tapi janji jangan marah yah."
"Iya..serius amat sih buu,tentang apaan??" Ucapku yg udah pasang muka serius dan siap mendengarkan cerita Evi.
"Aku cuma mau minta maaf soal dulu saat aku yg bayarin uang tebusan waktu Ridho diculik.Iya aku ngaku, aku emang salah" ucapnya mulai memasang wajah bersalah nya.
"Harusnya aku yg minta maaf ke kamu Vi,aku selalu ngerepotin kamu.Aku cuma bisa berterimakasih sama kamu ..entah apa yg harus aku lakukan buat ngebales semua kebaikan mu,tapi satu hal Vi namamu selalu kusertakan dalam do'a do'a ku" Ucapku sambil menatapnya dalam dalam.
"Tapi aku masih merasa bersalah Mas Reza" sesalnya hingga beberapa tetes air matanya jatuh.
"Udah dong..jangan nangis gitu,gak ada yg perlu disesali.Harusnya disini aku yg lebih merasa bersalah,karena aku sama sekali gak bisa berbuat apa2,semua uang tebusan dibayar olehmu Vi" Ucapku sambil mengusap lembut air matanya.
Aku terus mengusap air matanya dan mencoba menghiburnya agar dia tidak berlarut dalam penyesalannya.Akupun mengajaknya untuk menyusuri setiap sudut taman bunga ini,aku sudah hafal betul setiap jengkal taman bunga ini.Namun satu tempat yg paling aku favoritkan dimana tempat tsb paling indah dan sejuk di taman ini.Tempat tsb penuh sekali dengan aneka ragam bunga mawar,bisa dibilang tempat tersebut zona paling romantis di taman ini.Aku mengajak Evi ke tempat tsb..eitsss,aku gak ada maksud mau nembak dia.Walaupun tempat tsb dijuluki zona romantis,bukan berarti diperuntukkan khusus buat para romeo and juliet yg lagi jatuh cinta saja.Semua kalangan bebas menikmati tempat ini.
"Udah dong..jangan nangis teruss,tar cantiknya ilang" rayuku pada Evi.Spontan membuatnya berhenti menangis dan pipinya langsung memerah.
"Naah,gitu dong..!!" Lanjut ku.
Sementara Evi masih terdiam sambil memperhatikan bunga bunga mawar yang beraneka ragam warnanya.Aku bingung harus bagaimana lagi supaya Evi tidak mengunci mulutnya terus terusan.
"Vi..ngomong dong,ngomong apa ke!" Ucapku sambil memperhatikan nya yg masih terdiam.
"Duh..jangan diem terus dong.Kamu tau gak?? Disini lumayan banyak penunggunya aku takut kamu kesurupan kalo diem kaya gini teruss.." Ucapku terus membujuk nya.
"Hah..apa?? Iya iya deh aku ngomong.. serius ada penunggunya ??" Ucap Evi kaget mendengar cerita bohongku.Haha..akhirnya dia ngomong juga.
"Iya lah"
"Kita pulang aja yah,aku takut"
"Eh,jangan jangan.Lagian ini masih pagi ko Vi.. tenang aja.Merekanya juga belum pada bangun.."
"Hhaah.. mereka?? Mas jangan nge-horor dong!!" Ucap Evi mulai takut dengan cerita bohongku lagi.
"Hahaha..tenang dong Vi,kamu percaya banget..aku becanda kok"
"Becanda becanda..kalo beneran gimana??"
"Kalo beneran ya seru dong..nanti kamu bisa nangis lagi hahaha"
"Julit banget nih Mas Reza"
Hari itu,aku benar-benar senang bisa bercanda,bermain,mengobrol banyak lagi dengan Evi setelah beberapa bulan terakhir kita tidak bertemu.
#SKIP#
Kami pun pulang hingga sampai di rumahku pada jam 13.00..
"Makasih atas waktunya ya Mas,kapan2 kita main lagi yah" ucap Evi saat telah sampai di rumahku.
"Oke,sama2 Vi.Aku juga terimakasih yah..kamu bener2 perempuan paling baik sejagat raya hehehe"
"Hehehe.. Mas Reza ini orangnya humoris yah.Oh ya Mas,ini buat Mas Reza nanti baca yah" Ucap Evi sambil memberikan sebuah novel padaku yg baru saja ia keluarkan dari tasnya.
" 'Aku Bahagia di Dekatmu' Oleh Evi" Ucapku saat membaca judul novel nya dengan cover berwarna pink tsb.
"Ooh..oke oke. Kayaknya ini bergenre romantis yah??" Lanjutku menebak.
"Pokoknya baca aja deh!!" Ucap Evi.
"Ooh siap siap!!"
"Ya udah,aku pamit yah.. Assalamu'alaikum" pamit Evi kemudian berlalu menuju mobilnya.
"Wa'alaikumussalam, be careful Evi!!" Ucapku inggrisan dikit.
"Okey, thanks. See you next time!!" Ucap Evi sambil melambaikan tangannya kemudian masuk ke dalam mobilnya.
Akupun masuk ke dalam rumah.Bahagianya hari ini Yaa Allah.. Engkau Maha Penyayang bagi setiap hambaMu.Sekarang aku merasa lebih bahagia.°°
Bersambung
Tak terasa kami ngobrol2 di mobil Akhirnya sampai juga di salah satu wisata taman bunga di daerah Jakarta.Tempat ini begitu indah,banyak beraneka ragam bunga,kupu-kupu,dan danau buatan yg airnya mengalir sangat jernih.Di tempat ini juga sejarah saat aku mengutarakan perasaan ku pada Intan.Flash back?? Enggak lah.Justru sekarang aku malah bener2 move on.°°
Semilir angin pagi begitu segar menyentuh kulitku.Aku duduk di rerumputan hijau di bawah pohon yg rindang sambil tak henti hentinya memandangi jernihnya air dari danau buatan yg berada di depanku.Namun sesekali aku memperhatikan Evi yg sedang membeli beberapa minuman dan makanan di toko yg sudah disediakan oleh pengelola taman bunga ini.
"Maaf ya Mas,aku lama" Ucap Evi menghampiri ku sambil membawa sebuah kantong plastik yg berisi beberapa makanan dan minuman.
"Santai aja Mbak.." Ucapku tersenyum padanya.
"Oh iya Ngomong2 waktu itu kenapa Mbak Evi tiba2 tercebur ke kolam??" Lanjut ku penasaran tentang peristiwa Evi yg tercebur ke kolam saat di resepsi pernikahan Intan dan Irwan kemarin.
"Ooh itu, hahaha.. jadi ceritanya gini,aku lagi difoto sama Danang di deket kolam itu, terus aku gak sadar ada anak kecil gak sengaja ngedorong aku sampai aku terpeleset dan akhirnya aku tercebur deh.." jelasnya sambil tertawa konyol saat mengingat kejadian naas yg menimpa nya kemarin.
"Hahaha..makanya lain kali hati hati Mbak.."
"Iya Mas..hehe,kalo diinget2 terus aku jadi malu"
"Ooh iya Mas Reza, panggil aku Evi aja dong gak usah pake Mbak.Biar enak gituu.." lanjutnya memintaku agar aku mengubah nama panggilannya yg biasa aku gunakan untuknya.
"Oohh..oke oke, E-vi.." jawabku agak terbata bata karena baru pertama kali aku memanggilnya tanpa "Mbak" didepan namanya.
"Nanti juga terbiasa kok,Mas"
"Iya Vii.."
"Ooh iya Mas,silahkan dimakan snack nya..kasihan lohh kalo makanan didiemin terus ntar makanan nya bisa2 marah sama kita.." Ucap Evi menawarkan beberapa makanan ringan dan minuman kemasan padaku.
"Kata siapa??" Ucapku tersenyum dan menatapnya.
"Kata aku.."
"Ooh gitu.Tapi aku gak percaya tuh"
"Hehe..bercanda Mas Reza.Ya udah dimakan aja sih!"
"Diih..ko maksa sih??" Ucapku tersenyum lagi.Aku kan murah senyum..
"Kenapa gak suka aku ngomong gitu??? Wlee" ucapnya sambil menjulurkan lidahnya.
"Hehehe..ternyata kamu lucu yah" pujiku pada Evi.
"Kaya bayi haha" lanjutku sambil tertawa.Hobby banget aku ngejulitin anak orang yah..
"Diiih..apaan sihh??" Ucapnya malu sambil mendorong ku yg hampir saja terjatuh namun untungnya tidak.
"Aduh aduh..waah kamu galak juga yah.."
"Hehehe maaf dong Mas Reza.. Udah ah becanda mulu kaya bocah.Mas,sebenernya aku pengen ngomong serius sama Mas Reza"
"Tentang apa?"
"Tapi janji jangan marah yah."
"Iya..serius amat sih buu,tentang apaan??" Ucapku yg udah pasang muka serius dan siap mendengarkan cerita Evi.
"Aku cuma mau minta maaf soal dulu saat aku yg bayarin uang tebusan waktu Ridho diculik.Iya aku ngaku, aku emang salah" ucapnya mulai memasang wajah bersalah nya.
"Harusnya aku yg minta maaf ke kamu Vi,aku selalu ngerepotin kamu.Aku cuma bisa berterimakasih sama kamu ..entah apa yg harus aku lakukan buat ngebales semua kebaikan mu,tapi satu hal Vi namamu selalu kusertakan dalam do'a do'a ku" Ucapku sambil menatapnya dalam dalam.
"Tapi aku masih merasa bersalah Mas Reza" sesalnya hingga beberapa tetes air matanya jatuh.
"Udah dong..jangan nangis gitu,gak ada yg perlu disesali.Harusnya disini aku yg lebih merasa bersalah,karena aku sama sekali gak bisa berbuat apa2,semua uang tebusan dibayar olehmu Vi" Ucapku sambil mengusap lembut air matanya.
Aku terus mengusap air matanya dan mencoba menghiburnya agar dia tidak berlarut dalam penyesalannya.Akupun mengajaknya untuk menyusuri setiap sudut taman bunga ini,aku sudah hafal betul setiap jengkal taman bunga ini.Namun satu tempat yg paling aku favoritkan dimana tempat tsb paling indah dan sejuk di taman ini.Tempat tsb penuh sekali dengan aneka ragam bunga mawar,bisa dibilang tempat tersebut zona paling romantis di taman ini.Aku mengajak Evi ke tempat tsb..eitsss,aku gak ada maksud mau nembak dia.Walaupun tempat tsb dijuluki zona romantis,bukan berarti diperuntukkan khusus buat para romeo and juliet yg lagi jatuh cinta saja.Semua kalangan bebas menikmati tempat ini.
"Udah dong..jangan nangis teruss,tar cantiknya ilang" rayuku pada Evi.Spontan membuatnya berhenti menangis dan pipinya langsung memerah.
"Naah,gitu dong..!!" Lanjut ku.
Sementara Evi masih terdiam sambil memperhatikan bunga bunga mawar yang beraneka ragam warnanya.Aku bingung harus bagaimana lagi supaya Evi tidak mengunci mulutnya terus terusan.
"Vi..ngomong dong,ngomong apa ke!" Ucapku sambil memperhatikan nya yg masih terdiam.
"Duh..jangan diem terus dong.Kamu tau gak?? Disini lumayan banyak penunggunya aku takut kamu kesurupan kalo diem kaya gini teruss.." Ucapku terus membujuk nya.
"Hah..apa?? Iya iya deh aku ngomong.. serius ada penunggunya ??" Ucap Evi kaget mendengar cerita bohongku.Haha..akhirnya dia ngomong juga.
"Iya lah"
"Kita pulang aja yah,aku takut"
"Eh,jangan jangan.Lagian ini masih pagi ko Vi.. tenang aja.Merekanya juga belum pada bangun.."
"Hhaah.. mereka?? Mas jangan nge-horor dong!!" Ucap Evi mulai takut dengan cerita bohongku lagi.
"Hahaha..tenang dong Vi,kamu percaya banget..aku becanda kok"
"Becanda becanda..kalo beneran gimana??"
"Kalo beneran ya seru dong..nanti kamu bisa nangis lagi hahaha"
"Julit banget nih Mas Reza"
Hari itu,aku benar-benar senang bisa bercanda,bermain,mengobrol banyak lagi dengan Evi setelah beberapa bulan terakhir kita tidak bertemu.
#SKIP#
Kami pun pulang hingga sampai di rumahku pada jam 13.00..
"Makasih atas waktunya ya Mas,kapan2 kita main lagi yah" ucap Evi saat telah sampai di rumahku.
"Oke,sama2 Vi.Aku juga terimakasih yah..kamu bener2 perempuan paling baik sejagat raya hehehe"
"Hehehe.. Mas Reza ini orangnya humoris yah.Oh ya Mas,ini buat Mas Reza nanti baca yah" Ucap Evi sambil memberikan sebuah novel padaku yg baru saja ia keluarkan dari tasnya.
" 'Aku Bahagia di Dekatmu' Oleh Evi" Ucapku saat membaca judul novel nya dengan cover berwarna pink tsb.
"Ooh..oke oke. Kayaknya ini bergenre romantis yah??" Lanjutku menebak.
"Pokoknya baca aja deh!!" Ucap Evi.
"Ooh siap siap!!"
"Ya udah,aku pamit yah.. Assalamu'alaikum" pamit Evi kemudian berlalu menuju mobilnya.
"Wa'alaikumussalam, be careful Evi!!" Ucapku inggrisan dikit.
"Okey, thanks. See you next time!!" Ucap Evi sambil melambaikan tangannya kemudian masuk ke dalam mobilnya.
Akupun masuk ke dalam rumah.Bahagianya hari ini Yaa Allah.. Engkau Maha Penyayang bagi setiap hambaMu.Sekarang aku merasa lebih bahagia.°°
Bersambung
Revi'L cerbung "Assalamu'alaikum Cintaku 17" By Iin Haerunnisa
ssalamu'alaikum Cintaku part 17
Kemudian kamipun beranjak pergi dari pesta super megah ini sebelum kami pulang tak lupa kamipun berpamitan dulu pada Intan dan Irwan.°°
Hampir seluruh sesi dlm pesta pernikahan Intan dan Irwan kami lewati mulai dari sesi ijab qabul sampai acara terakhir di siang ini hanya saja aku tidak akan hadir di resepsi nanti malam karena masih banyak pekerjaan yg belum aku selesaikan di rumah.Kami sampai di rumah pada jam 3 sore.
"A..aa baik2 aja kan?? Aa gak baper kan??" Tanya Rizky padaku yg baru saja tiba di rumah.
"Apa sih Ki.. Alhamdulillah Aa sehat wal afiat!" Jawabku sambil tersenyum.
"Kayaknya Aa udah bisa move on ya" Ucap Rizky menebak
"Alhamdulillah ki..perlahan" Ucapku sambil meraih segelas air putih dari meja makan lalu meminumnya.
Memang benar tebakan adikku yg satu ini.Entah kenapa hari ini hatiku perlahan ikhlas melepaskan Intan.Baru saja kemarin aku rapuh serapuh rapuhnya dan sekarang aku mendadak ikhlas.Begitu cepat perubahan ini namun aku bersyukur hatiku perlahan tenang dan bebanku pun berkurang.
Haripun mulai malam,tepat pada pukul 20.00 aku mulai beraksi di dapur,apalagi kalau bukan masak.Ya,kebetulan malam ini malam minggu kalo istilah anak zaman sekarang sih "satnight".
Sreng..sreng..sreng...suara gesekan antara sudip dan wajan terdengar nyaring saat aku menumis bumbu ulukutek.
"Zakia zakiaa penari gurun pasir ternama.." dendang ku sambil mencampurkan setiap bumbu dan bahan yg telah kusiapkan sebelumnya.
"Horeee..Ejja masak lagi.." ucap Yayat menghampiriku yg sedang berada di dapur.
"Iya dong Yat"
"Masak apa nih?"
"Ulukutek spesial satnight,hahaha"
"Apaan si Ejja?"
"Apaan si Yayat"
Ulukutek buatan ku akhirnya matang.Aku pun menghidangkan nya di atas meja makan.Biar malam minggu ini sedikit spesial aku juga menghidangkan empat cangkir teh dan menata meja makan serapih mungkin dengan diberi 3 buah lilin di tengahnya.
"Dinner yuk dinner" Ucapku menghampiri meja makan sambil membawakan ulukutek yg telah aku masak tadi.Disitu ternyata Yayat,Rizky dan Ridho sudah standby menungguku.
Malam ini sungguh membuatku rileks dari masalah yg aku hadapi baru-baru ini.Kamipun menikmati makan malam ini dengan penuh rasa syukur pada Allah Swt.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat,mentari pagi mulai menyembul di ufuk Timur yang memancarkan sinarnya memberi kehangatan bagi seluruh penduduk bumi.
"Aa..lihat deh tuh diluar ada siapa??" Ucap Rizky saat aku baru saja selesai mencuci pakaian di halaman belakang rumah.
"Siapa Ki??" Tanyaku penasaran.
"Lihat aja deh sendiri!"
"Iih kamu tuh ya,bikin Aa penasaran aja..siapa sih!!" Ucapku sambil berlalu menuju ke teras depan rumah.
Saat di teras depan rumah..
"Assalamu'alaikum Mas Reza!!" Ucap Evi.Iya,hari ini dia berkunjung ke rumahku lagi.
"Eh..Mbak.Wa'alaikumussalam Mbak Evi..??" Ucapku agak kaget.
"Biasa aja Mas jangan kaget gitu dong,hehe"
"Haha Ya bukannya gitu Mbak..pagi2 gini Mbak tiba2 datang ke rumahku.Oh ya ada perlu apa Mbak??"
"Enggak ko aku cuma mau ngembaliin sweater nya Mas Reza" Ucap Evi sambil memberikan sweater merah yg pernah aku pinjamkan kemarin saat di resepsi pernikahan Intan dan Irwan.
"Mas Reza hari ini lagi sibuk gak?" Lanjutnya bertanya padaku.
"Mmm..Kayaknya gak deh Mbak. Kenapa gitu??"
"Ini loh Mas..kalo Mas Reza gak keberatan aku mau ngajak Mas Reza jalan2 ya itung2 sebagai tanda terimakasih aku ke Mas Reza karna udah nolong aku waktu tenggelam di kolam"
"Ah,Mbak Evi terlalu berlebihan.gak usah repot2 Mbak..lagian aku ikhlas ko nolong Mbak" Ucapku sambil tersenyum.
"Gak ko,aku rasa ini gak berlebihan Mas.Mmm..plis mau yah??" Ucap Evi sedikit memaksaku.
"Gimana yah??"
"Pliss Mas Reza..!"
"Oke deh"
"Yess..makasih Mas Reza" Seru Evi yg sepertinya bahagia saat aku mengiyakan tawarannya itu.
"Iyaa..ya udah aku ganti baju dulu yah!" Ucapku kemudian masuk kembali ke dalam rumah untuk berganti baju.
Beberapa menit kemudian aku selesai berganti pakaian kemudian akupun keluar menghampiri Evi yg sudah menunggu diluar.Hari ini aku memakai kaos warna biru tua dan celana jeans hitam panjang tak lupa juga akupun memakai sweater merah tadi yg dikembalikan oleh Evi barusan.
"Itu sweater favorit Mas Reza ya??" Tanya Evi saat aku baru saja menghampirinya.
"Hehehe..enggak ko.Abis wangi sweater nya aku suka ..ini dicuci pake air bunga yah Mbak? Wangi banget" Ucapku sambil sekejap memejamkan kedua mata seraya menikmati harumnya sweater merah yg baru saja dikembalikan oleh Evi.
"Hahaha..Mas ini bisa aja.Ya udah yuk..kita Let's go"
Mobil sedan silver yg kami tumpangi pun melaju dengan kecepatan sedang.Aku yg menyetir mobil ini Karena Evi sendiri yg minta agar aku menyetir mobilnya.
Perlu diakui hari ini Evi terlihat cantik memakai kaos warna hitam lengan panjang berkerah bundar dan celana jeans putih panjang yg membalut jenjang kakinya serta rambutnya yg diikat satu.
"Mas Reza,nanti kita ke taman bunga aja" Ucap Evi mencairkan kebekuan kami yg dari tadi tidak mengobrol.
"Taman Bunga Mawar yg di pusat kota jakarta maksudnya??" Tanyaku memperjelas ucapannya.
"Iya,bener.Mas tau tempatnya?"
"AlhamdulIllah tau Mbak.Kebetulan taman itu mah tempat favorit aku"
"Lho,ko sama yah? Taman Bunga itu juga salah satu tempat favorit ku,Mas"
"Masa sih?? Kita samaan nih"
"Iya,Mas.."
Tak terasa kami ngobrol2 di mobil Akhirnya sampai juga di salah satu wisata taman bunga di daerah Jakarta.Tempat ini begitu indah,banyak beraneka ragam bunga,kupu-kupu,dan danau buatan yg airnya mengalir sangat jernih.Di tempat ini juga sejarah saat aku mengutarakan perasaan ku pada Intan.Flash back?? Enggak lah.Justru sekarang aku malah bener2 move on.°°
bersambung
Kemudian kamipun beranjak pergi dari pesta super megah ini sebelum kami pulang tak lupa kamipun berpamitan dulu pada Intan dan Irwan.°°
Hampir seluruh sesi dlm pesta pernikahan Intan dan Irwan kami lewati mulai dari sesi ijab qabul sampai acara terakhir di siang ini hanya saja aku tidak akan hadir di resepsi nanti malam karena masih banyak pekerjaan yg belum aku selesaikan di rumah.Kami sampai di rumah pada jam 3 sore.
"A..aa baik2 aja kan?? Aa gak baper kan??" Tanya Rizky padaku yg baru saja tiba di rumah.
"Apa sih Ki.. Alhamdulillah Aa sehat wal afiat!" Jawabku sambil tersenyum.
"Kayaknya Aa udah bisa move on ya" Ucap Rizky menebak
"Alhamdulillah ki..perlahan" Ucapku sambil meraih segelas air putih dari meja makan lalu meminumnya.
Memang benar tebakan adikku yg satu ini.Entah kenapa hari ini hatiku perlahan ikhlas melepaskan Intan.Baru saja kemarin aku rapuh serapuh rapuhnya dan sekarang aku mendadak ikhlas.Begitu cepat perubahan ini namun aku bersyukur hatiku perlahan tenang dan bebanku pun berkurang.
Haripun mulai malam,tepat pada pukul 20.00 aku mulai beraksi di dapur,apalagi kalau bukan masak.Ya,kebetulan malam ini malam minggu kalo istilah anak zaman sekarang sih "satnight".
Sreng..sreng..sreng...suara gesekan antara sudip dan wajan terdengar nyaring saat aku menumis bumbu ulukutek.
"Zakia zakiaa penari gurun pasir ternama.." dendang ku sambil mencampurkan setiap bumbu dan bahan yg telah kusiapkan sebelumnya.
"Horeee..Ejja masak lagi.." ucap Yayat menghampiriku yg sedang berada di dapur.
"Iya dong Yat"
"Masak apa nih?"
"Ulukutek spesial satnight,hahaha"
"Apaan si Ejja?"
"Apaan si Yayat"
Ulukutek buatan ku akhirnya matang.Aku pun menghidangkan nya di atas meja makan.Biar malam minggu ini sedikit spesial aku juga menghidangkan empat cangkir teh dan menata meja makan serapih mungkin dengan diberi 3 buah lilin di tengahnya.
"Dinner yuk dinner" Ucapku menghampiri meja makan sambil membawakan ulukutek yg telah aku masak tadi.Disitu ternyata Yayat,Rizky dan Ridho sudah standby menungguku.
Malam ini sungguh membuatku rileks dari masalah yg aku hadapi baru-baru ini.Kamipun menikmati makan malam ini dengan penuh rasa syukur pada Allah Swt.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat,mentari pagi mulai menyembul di ufuk Timur yang memancarkan sinarnya memberi kehangatan bagi seluruh penduduk bumi.
"Aa..lihat deh tuh diluar ada siapa??" Ucap Rizky saat aku baru saja selesai mencuci pakaian di halaman belakang rumah.
"Siapa Ki??" Tanyaku penasaran.
"Lihat aja deh sendiri!"
"Iih kamu tuh ya,bikin Aa penasaran aja..siapa sih!!" Ucapku sambil berlalu menuju ke teras depan rumah.
Saat di teras depan rumah..
"Assalamu'alaikum Mas Reza!!" Ucap Evi.Iya,hari ini dia berkunjung ke rumahku lagi.
"Eh..Mbak.Wa'alaikumussalam Mbak Evi..??" Ucapku agak kaget.
"Biasa aja Mas jangan kaget gitu dong,hehe"
"Haha Ya bukannya gitu Mbak..pagi2 gini Mbak tiba2 datang ke rumahku.Oh ya ada perlu apa Mbak??"
"Enggak ko aku cuma mau ngembaliin sweater nya Mas Reza" Ucap Evi sambil memberikan sweater merah yg pernah aku pinjamkan kemarin saat di resepsi pernikahan Intan dan Irwan.
"Mas Reza hari ini lagi sibuk gak?" Lanjutnya bertanya padaku.
"Mmm..Kayaknya gak deh Mbak. Kenapa gitu??"
"Ini loh Mas..kalo Mas Reza gak keberatan aku mau ngajak Mas Reza jalan2 ya itung2 sebagai tanda terimakasih aku ke Mas Reza karna udah nolong aku waktu tenggelam di kolam"
"Ah,Mbak Evi terlalu berlebihan.gak usah repot2 Mbak..lagian aku ikhlas ko nolong Mbak" Ucapku sambil tersenyum.
"Gak ko,aku rasa ini gak berlebihan Mas.Mmm..plis mau yah??" Ucap Evi sedikit memaksaku.
"Gimana yah??"
"Pliss Mas Reza..!"
"Oke deh"
"Yess..makasih Mas Reza" Seru Evi yg sepertinya bahagia saat aku mengiyakan tawarannya itu.
"Iyaa..ya udah aku ganti baju dulu yah!" Ucapku kemudian masuk kembali ke dalam rumah untuk berganti baju.
Beberapa menit kemudian aku selesai berganti pakaian kemudian akupun keluar menghampiri Evi yg sudah menunggu diluar.Hari ini aku memakai kaos warna biru tua dan celana jeans hitam panjang tak lupa juga akupun memakai sweater merah tadi yg dikembalikan oleh Evi barusan.
"Itu sweater favorit Mas Reza ya??" Tanya Evi saat aku baru saja menghampirinya.
"Hehehe..enggak ko.Abis wangi sweater nya aku suka ..ini dicuci pake air bunga yah Mbak? Wangi banget" Ucapku sambil sekejap memejamkan kedua mata seraya menikmati harumnya sweater merah yg baru saja dikembalikan oleh Evi.
"Hahaha..Mas ini bisa aja.Ya udah yuk..kita Let's go"
Mobil sedan silver yg kami tumpangi pun melaju dengan kecepatan sedang.Aku yg menyetir mobil ini Karena Evi sendiri yg minta agar aku menyetir mobilnya.
Perlu diakui hari ini Evi terlihat cantik memakai kaos warna hitam lengan panjang berkerah bundar dan celana jeans putih panjang yg membalut jenjang kakinya serta rambutnya yg diikat satu.
"Mas Reza,nanti kita ke taman bunga aja" Ucap Evi mencairkan kebekuan kami yg dari tadi tidak mengobrol.
"Taman Bunga Mawar yg di pusat kota jakarta maksudnya??" Tanyaku memperjelas ucapannya.
"Iya,bener.Mas tau tempatnya?"
"AlhamdulIllah tau Mbak.Kebetulan taman itu mah tempat favorit aku"
"Lho,ko sama yah? Taman Bunga itu juga salah satu tempat favorit ku,Mas"
"Masa sih?? Kita samaan nih"
"Iya,Mas.."
Tak terasa kami ngobrol2 di mobil Akhirnya sampai juga di salah satu wisata taman bunga di daerah Jakarta.Tempat ini begitu indah,banyak beraneka ragam bunga,kupu-kupu,dan danau buatan yg airnya mengalir sangat jernih.Di tempat ini juga sejarah saat aku mengutarakan perasaan ku pada Intan.Flash back?? Enggak lah.Justru sekarang aku malah bener2 move on.°°
bersambung
Cerbung Revi'L "Assalamu'alaikum Cintaku 16" By Iin Haerunnisa
Assalamu'alaikum Cintaku part 16
Sebenarnya aku ingin sekali menghampirinya,namun aku sedikit merasa canggung karena di sana ada Danang.Aku takut dia salah faham lagi seperti dulu saat Evi meminta aku untuk mengajarinya sholat.°°
Lalu aku kembali menghampiri Yayat yg dari tadi aku tinggalkan belum juga berhenti makan.Entah sudah berapa macam makanan yg sudah dihabiskannya mulai dari cup cake stroberi,es krim,jus buah,black forest,dan kini dia memakan cookies coklat.Ya ampuunn..
"Yat..kamu laper apa doyan??" Tanyaku yg baru saja menghampirinya lagi setelah ku berjalan2 sebentar melepas penatku.
"Antara laper dan doyan Za! Hehe" Jawabnya sambil tertawa lepas.
"Huh dasar!!" Ucapku sambil menjulurkan lidahku.
Saat aku sedang duduk sambil memperhatikan Yayat yg masih sibuk menyantap hidangan mewah itu,tiba2 aku mendengar teriakan orang2 yg sedang panik meminta tolong.Sepertinya suara itu berasal dari sekitar kolam tadi.Akupun penasaran dan mencoba menghampirinya menerobos diantara kerumunan orang2 yg berkumpul di situ ternyata kulihat Evi yg sedang membutuhkan pertolongan karena tenggelam di kolam, sesekali dia melambaikan tangannya ke udara seraya meminta pertolongan pada orang2 disekitar kolam namun anehnya tak satupun dari mereka termasuk Danang mencoba menceburkan diri ke kolam untuk menolong Evi.Tanpa pikir panjang lagi akupun menceburkan diri ke dalam kolam dengan kedalaman 2 meter itu.Kuhampiri Evi ke tengah kolam,ku raih kedua tangannya dan kubawa dia naik ke dasar.Aku mencoba menepuk-nepuk perutnya agar dia memuntahkan air kolam tadi,setelah berkali-kali aku menepuk-nepuk perutnya akhirnya diapun memuntahkan air kolam tsb.
"Mbak..mbak Evi !" Ucapku menyadarkannya.
"Mmm.." Gumam Evi sambil membuka kedua matanya perlahan.
"Mas Reza.." Lanjutnya lirih.
"Iya mbak,aku Reza" Ucapku meyakinkan Evi yg masih samar melihatku karena baru saja membuka kedua matanya.
Kasihan sekali Evi sepertinya dia lemas karena habis tenggelam.Gaun pesta berwarna gold yg ia kenakanpun basah kuyup.Entah apa penyebab Evi bisa tercebur ke kolam,aku belum berani untuk menanyakannya mengingat keadaan Evi yg masih belum pulih.
"Ooohh..maksudnya apaan nih ??" Ucap Danang yg tiba2 saja mendekatiku dari belakang.Firasat ku buruk,sepertinya Danang salah paham lagi padaku.
"Maksud apa Mas?? Maaf aku gak ngerti!" Ucapku pura2 tidak mengetahui apa2.
"Kamu udah berani pegang2 Evi hah?" Bentak Danang padaku.Benar saja kan dia salah paham lagi.
"Sebelumnya saya minta maaf ya Mas Danang..niatku cuma mau nolong Mbak Evi aja ko.Lagian tadi gak ada satupun yg coba nolongin Mbak Evi,termasuk Mas Danang juga.Maaf Mas,gak ada maksud" Ucapku yg masih di samping Evi.
"Ooh..jadi kamu nyindir saya??" Tanya Danang sambil menatapku tajam.
"Udah deh,Nang.Aku ngertiin kamu kok,toh kamu gak bisa renang!" Ucap Evi yg sudah kuat berbicara banyak.Pipi Danang mulai memerah saat Evi mengatakan kalau ternyata Danang tidak bisa berenang mungkin dia malu karena jelas2 ada aku disitu.Dan aku hanya menunduk sambil tersenyum saat Evi mengatakan hal itu.
"Ngapain kamu senyam senyum??" Bentak Danang lagi padaku.Hampir semua tamu yg hadir melihat kami bertiga seolah olah kami menjadi bahan tontonan buat mereka.
"Nggak Mas Danang, ternyata kita ditonton orang banyak!" Ucapku agar dia berhenti membentak.
"Iya ih,kamu malu2in Beb.. udah ah,mending kita pulang aja yah!!" Ajak Evi pada Danang sambil bangun dari duduknya.
"Ya udah,aku duluan ke mobil yah Beb!!" Ucap Danang.
"Dih,emang kamu gak kasian yah sama aku? Masa nanti aku jalan sendiri dengan keadaan yg basah kuyup kaya gini !!"
"Iya aku tunggu kamu kok di parkiran mobil !!" Ucap Danang sambil berjalan terburu2 meninggalkan Evi menuju tempat parkir mobil.
"Dasarr..!!"
"Mbak..nih!" Ucapku sambil memberikan sweter merah ku pada Evi yg hendak beranjak pergi.Karena aku tahu pasti Evi sangat kedinginan apalagi gaunnya yg berlengan pendek.
"Tapi.."
"Ga papa,ambil aja!!"
"Makasih Mas Reza..aku pake yah!" Ucap Evi sambil memakai sweterku.
"Iya sama2.Mau aku antar sampe parkiran Mbak??" Tawarku pada Evi.
"Ah ga usah Mas..nanti si macan ngamuk lagi"
"Macan??"
"Danang Mas Reza!!"
"Hahaha,Mbak Evi saking cintanya sama Mas Danang sampe2 Mas Danang dibilang macan yah!!"
"Haha..Ya udah aku pamit dulu ya Mas" ucap Evi lalu beranjak pergi.
Untung saja saat aku memberikan sweter itu Danang sudah duluan ke tempat parkiran mobil jadi dia tidak tahu kalau aku memberikan sweter itu pada Evi.Tapi walaupun begitu nanti Danang akan tau juga, pastinya dia akan bertanya pada Evi tentang sweter siapa yg dipakainya.
"Za,!" Sapa Yayat mengagetkanku dari belakang.
"Astaghfirullah..eh,Yat..aduh ngagetiin aja untung Ejja gak jantungan!!"
"Pulang yuk,Za!"
"Ah kamu mah..kalo perut udah keisi aja ngajak pulang!!"
"Hehe ya udah sih Za..yg penting kan Yayat gak bikin ulah"
"Deuuhh ya udah yuk lah pulang.Semakin lama disini kamu semakin malu2in"
Kemudian kamipun beranjak pergi dari pesta super megah ini sebelum kami pulang tak lupa kamipun berpamitan dulu pada yg Intan dan Irwan.°°
*
*
*
*
*kira2 Evi kenapa yah bisa tercebur ke kolam?? apakah karena Reza terlalu ganteng??
bersambung
Sebenarnya aku ingin sekali menghampirinya,namun aku sedikit merasa canggung karena di sana ada Danang.Aku takut dia salah faham lagi seperti dulu saat Evi meminta aku untuk mengajarinya sholat.°°
Lalu aku kembali menghampiri Yayat yg dari tadi aku tinggalkan belum juga berhenti makan.Entah sudah berapa macam makanan yg sudah dihabiskannya mulai dari cup cake stroberi,es krim,jus buah,black forest,dan kini dia memakan cookies coklat.Ya ampuunn..
"Yat..kamu laper apa doyan??" Tanyaku yg baru saja menghampirinya lagi setelah ku berjalan2 sebentar melepas penatku.
"Antara laper dan doyan Za! Hehe" Jawabnya sambil tertawa lepas.
"Huh dasar!!" Ucapku sambil menjulurkan lidahku.
Saat aku sedang duduk sambil memperhatikan Yayat yg masih sibuk menyantap hidangan mewah itu,tiba2 aku mendengar teriakan orang2 yg sedang panik meminta tolong.Sepertinya suara itu berasal dari sekitar kolam tadi.Akupun penasaran dan mencoba menghampirinya menerobos diantara kerumunan orang2 yg berkumpul di situ ternyata kulihat Evi yg sedang membutuhkan pertolongan karena tenggelam di kolam, sesekali dia melambaikan tangannya ke udara seraya meminta pertolongan pada orang2 disekitar kolam namun anehnya tak satupun dari mereka termasuk Danang mencoba menceburkan diri ke kolam untuk menolong Evi.Tanpa pikir panjang lagi akupun menceburkan diri ke dalam kolam dengan kedalaman 2 meter itu.Kuhampiri Evi ke tengah kolam,ku raih kedua tangannya dan kubawa dia naik ke dasar.Aku mencoba menepuk-nepuk perutnya agar dia memuntahkan air kolam tadi,setelah berkali-kali aku menepuk-nepuk perutnya akhirnya diapun memuntahkan air kolam tsb.
"Mbak..mbak Evi !" Ucapku menyadarkannya.
"Mmm.." Gumam Evi sambil membuka kedua matanya perlahan.
"Mas Reza.." Lanjutnya lirih.
"Iya mbak,aku Reza" Ucapku meyakinkan Evi yg masih samar melihatku karena baru saja membuka kedua matanya.
Kasihan sekali Evi sepertinya dia lemas karena habis tenggelam.Gaun pesta berwarna gold yg ia kenakanpun basah kuyup.Entah apa penyebab Evi bisa tercebur ke kolam,aku belum berani untuk menanyakannya mengingat keadaan Evi yg masih belum pulih.
"Ooohh..maksudnya apaan nih ??" Ucap Danang yg tiba2 saja mendekatiku dari belakang.Firasat ku buruk,sepertinya Danang salah paham lagi padaku.
"Maksud apa Mas?? Maaf aku gak ngerti!" Ucapku pura2 tidak mengetahui apa2.
"Kamu udah berani pegang2 Evi hah?" Bentak Danang padaku.Benar saja kan dia salah paham lagi.
"Sebelumnya saya minta maaf ya Mas Danang..niatku cuma mau nolong Mbak Evi aja ko.Lagian tadi gak ada satupun yg coba nolongin Mbak Evi,termasuk Mas Danang juga.Maaf Mas,gak ada maksud" Ucapku yg masih di samping Evi.
"Ooh..jadi kamu nyindir saya??" Tanya Danang sambil menatapku tajam.
"Udah deh,Nang.Aku ngertiin kamu kok,toh kamu gak bisa renang!" Ucap Evi yg sudah kuat berbicara banyak.Pipi Danang mulai memerah saat Evi mengatakan kalau ternyata Danang tidak bisa berenang mungkin dia malu karena jelas2 ada aku disitu.Dan aku hanya menunduk sambil tersenyum saat Evi mengatakan hal itu.
"Ngapain kamu senyam senyum??" Bentak Danang lagi padaku.Hampir semua tamu yg hadir melihat kami bertiga seolah olah kami menjadi bahan tontonan buat mereka.
"Nggak Mas Danang, ternyata kita ditonton orang banyak!" Ucapku agar dia berhenti membentak.
"Iya ih,kamu malu2in Beb.. udah ah,mending kita pulang aja yah!!" Ajak Evi pada Danang sambil bangun dari duduknya.
"Ya udah,aku duluan ke mobil yah Beb!!" Ucap Danang.
"Dih,emang kamu gak kasian yah sama aku? Masa nanti aku jalan sendiri dengan keadaan yg basah kuyup kaya gini !!"
"Iya aku tunggu kamu kok di parkiran mobil !!" Ucap Danang sambil berjalan terburu2 meninggalkan Evi menuju tempat parkir mobil.
"Dasarr..!!"
"Mbak..nih!" Ucapku sambil memberikan sweter merah ku pada Evi yg hendak beranjak pergi.Karena aku tahu pasti Evi sangat kedinginan apalagi gaunnya yg berlengan pendek.
"Tapi.."
"Ga papa,ambil aja!!"
"Makasih Mas Reza..aku pake yah!" Ucap Evi sambil memakai sweterku.
"Iya sama2.Mau aku antar sampe parkiran Mbak??" Tawarku pada Evi.
"Ah ga usah Mas..nanti si macan ngamuk lagi"
"Macan??"
"Danang Mas Reza!!"
"Hahaha,Mbak Evi saking cintanya sama Mas Danang sampe2 Mas Danang dibilang macan yah!!"
"Haha..Ya udah aku pamit dulu ya Mas" ucap Evi lalu beranjak pergi.
Untung saja saat aku memberikan sweter itu Danang sudah duluan ke tempat parkiran mobil jadi dia tidak tahu kalau aku memberikan sweter itu pada Evi.Tapi walaupun begitu nanti Danang akan tau juga, pastinya dia akan bertanya pada Evi tentang sweter siapa yg dipakainya.
"Za,!" Sapa Yayat mengagetkanku dari belakang.
"Astaghfirullah..eh,Yat..aduh ngagetiin aja untung Ejja gak jantungan!!"
"Pulang yuk,Za!"
"Ah kamu mah..kalo perut udah keisi aja ngajak pulang!!"
"Hehe ya udah sih Za..yg penting kan Yayat gak bikin ulah"
"Deuuhh ya udah yuk lah pulang.Semakin lama disini kamu semakin malu2in"
Kemudian kamipun beranjak pergi dari pesta super megah ini sebelum kami pulang tak lupa kamipun berpamitan dulu pada yg Intan dan Irwan.°°
*
*
*
*
*kira2 Evi kenapa yah bisa tercebur ke kolam?? apakah karena Reza terlalu ganteng??
bersambung
Revi'L Cerbung "Assalamu'alaikum Cintaku 10" By Iin Haerunnisa
Assalamu'alaikum Cintaku part 10
Kini tak terlihat lagi kebersamaan antara Reza dan Evi setelah ditemukannya kembali Ridho terlebih Reza yang kecewa pada Evi karena dirinya merasa dibohongi oleh Evi soal uang tebusan itu namun di sisi lain Reza pun merasa tertolong oleh Evi.Dilema yang kini tengah dirasakan oleh pria berwajah arabian ini tak lantas menyurutkan semangatnya untuk mencari pekerjaan baru setelah beberapa bulan dirinya menganggur.
Di pagi yang cerah ini,Reza memulai hari2nya dengan penuh semangat yg terlihat dari wajahnya yg ceria dan senyuman tulusnya itu.°°
"Semangat Aa..!!" Ujar Rizky menyemangati kakaknya yg akan mencari lowongan kerja.
"Iya Aa, bismillah yah..!!" Ucap Ridho ikut menyemangati.
"Iya adik2ku,makasih buat supportnya.Ya udah,Aa pamit.. sekolah yg bener yah. Assalamu'alaikum!!" Pamit Reza pada adik2nya yg akan pergi sekolah.
"Wa'alaikumussalam,A.." jawab Rizky dan Ridho serentak.
Kemudian mereka pergi dengan tujuan masing2nya.Rizky dan Ridho yang akan pergi ke sekolah sedangkan Reza pergi untuk mencari lowongan pekerjaan.
Saat di perjalanan,Reza yang sedang mengendarai motor itupun berhenti sejenak di sebuah warung nasi dekat sekolah dasar yang kebetulan Intan mengajar di sekolah tsb dan tak sengaja Reza dan Intan bertemu di warung nasi tsb.
"Mbak,satu dong yg uduk sama teh manis hangatnya,ya!" Ucap Reza yg baru datang dan langsung duduk di bangku panjang seraya memesan pada pemilik warung nasi tsb.
"Iya,Mas!" Ucap perempuan paruh baya si penjual nasi tsb.
Ketika Reza sedang duduk sambil menunggu nasi yg sedang dipesannya,tiba2 Intan berdiri dibelakang Reza seraya ikut memesan nasi.Reza pun mengenali suara perempuan yg berdiri dibelakangnya yg sudah tak asing lagi baginya.Reza pun menoleh ke belakang,dan ternyata dia adalah Intan.Intan pun melirik pada Reza dgn lirikan sinis.Namun mereka hanya saling menatap dan tidak satupun dari mereka mencoba memulai menyapa.Akhirnya Reza tidak meneruskan tatapannya dan menunduk seraya tidak ingin melihat Intan lagi dikehidupannya.
"Mas,ini nasi sama teh nya!" Ucap seorang pemilik warung nasi itu pada Reza sambil meletakkan nasi dan teh pesanan tsb.
"Oh iya,Mbak..!" Ucap Reza.
Kemudian Reza pun memakannya.Hingga pada suapan terakhirnya,tiba2 seorang kepala sekolah dari SD yg berada di dekat warung nasi tsb datang menghampiri Reza dan duduk satu bangku didekatnya.
"Haduh bu,pusiing deh mau cari orang yg bisa jaga perpustakaan sekolah,susah banget!!" Ucap kepala sekolah tsb yg baru datang pada pemilik warung nasi sambil mengambil satu buah gorengan dan memakannya.
"Coba aja pak,lewat iklan baris" saran si pemilik warung nasi tsb.
"Hmm..boleh juga tuh" ucap kepala sekolah tsb.
Topik percakapan antara kepala sekolah dan pemilik warung nasi tsb membuat Reza merasa memiliki peluang untuk mencoba melamarnya.Reza yang tak sengaja mendengarkan percakapan itu membuat Reza terpanggil untuk ikut masuk kedalam pembicaraan tsb.
"Maaf sebelumnya,pak..bapak lagi cari orang yg bisa jagain perpustakaan yah?" Tanya Reza.
"Bener,Mas..kenapa gitu?" Jawab kepsek tsb.
"Bisa saya coba daftar,pak??" Tanya Reza.
"Ah,beneran nih Mas?" Ucap kepsek bertanya balik.
"Iya pak,beneran.Boleh kan pak?" Ucap Reza meyakinkan.
"ya tentu dong boleh banget.Oh ya sebelumnya kita belum kenalan.Nama saya Herman,saya kepala sekolah di SD ini!" Ucap Herman si kepala sekolah sambil mengulurkan tangannya seraya mengajak bersalaman dengan Reza.
"Nama saya Reza,pak.." ucap Reza yg juga mengulurkan tangannya.
"Ooh,Reza.Oke,sekarang Mas Reza ikut saya ke ruangan saya" ucap pak Herman.
"Maaf pak,panggil aja saya Reza gak papa kok" Ucap Reza sambil tersenyum.
"Ooh iya2, ayo Reza..ikut saya" ucap pak Herman mengulangi.
Kemudian Reza mengikuti pak Herman menuju ruang khusus kepala sekolah.
"Silakan duduk,Reza.." ucap pak Herman mempersilakan.
"Iya,pak.Makasih" ucap Reza yg kemudian duduk.
"Oh iya,Za..kamu lulusan apa?" Tanya pak Herman.
"S 2,pak.." jawab Reza.
"Woow..S 2 ?? Serius ??" Tanya pak Herman seraya tak percaya.
"Iya,pak.Masa saya bohong..!" Tegas Reza sambil tersenyum seraya meyakinkan.
"Aduuh..S 2 kok nganggur.Sayang,Za sama S 2 kamu itu loh..!" Ucap pak Herman heran.
"Ya gitu lah,pak.Kalo dijelasin mah ceritanya panjang" Ucap Reza.
"Ooh oke.Ya udah nih isi formulir nya,Za.." Ucap pak Herman sambil menyerahkan beberapa lembar kertas.
Kemudian Reza pun mengisi formulir tsb.Tiba2 masuklah Intan ke dalam ruangan pak Herman karena ada keperluan.Reza yang sedang mengisi formulir itupun menoleh ke belakang dilihatnya Intan sedang berjalan menuju pak Herman,bertemu lagi Reza dan Intan.Namun lagi2 Reza dan Intan sama2 bersikap dingin seperti halnya saat keduanya bertemu di warung nasi.
"Oh iya,bu Intan kenalin ini Reza,dia yg akan jagain perpustakaan sekolah kita" ucap pak Herman seraya memperkenalkan Reza pada Intan.
"Apa,pak?" Tanya Intan kaget.
"Iya,bu Intan..mulai besok juga Reza akan kerja disini!" Ucap kepala sekolah tsb.
"(Dih,apaan sih dia pake kerja di sini segala.Kan males liat dia lagi..ntar dia ngejar aku lagi,gak, jangan sampe itu terjadi)" ucap Intan kesal dalam hati.
"Ya udah pak,aku kesini cuma mau balikin map yg kemarin" ucap Intan yg terkesan ketus sambil memberikan sebuah map merah pada pak Herman.
"Ooh iya" ucap pak Herman.
Kemudian Intan keluar meninggalkan ruangan tsb.Saat itu Reza hanya bisa terdiam,mulutnya seperti terkunci kala bertemu Intan seraya malas berkata-kata,menyapa,apalagi mengajak ngobrol.Mungkin luka yg Reza rasakan terlalu dalam saat Reza tiba2 merasakan flash back tentang kenyataan asmaranya dgn Intan yang harus kandas.°°
*
*
*
*
*
Ooooo..sabar A Ejja, ayoh move on..move on ,..
Bersambung
Kini tak terlihat lagi kebersamaan antara Reza dan Evi setelah ditemukannya kembali Ridho terlebih Reza yang kecewa pada Evi karena dirinya merasa dibohongi oleh Evi soal uang tebusan itu namun di sisi lain Reza pun merasa tertolong oleh Evi.Dilema yang kini tengah dirasakan oleh pria berwajah arabian ini tak lantas menyurutkan semangatnya untuk mencari pekerjaan baru setelah beberapa bulan dirinya menganggur.
Di pagi yang cerah ini,Reza memulai hari2nya dengan penuh semangat yg terlihat dari wajahnya yg ceria dan senyuman tulusnya itu.°°
"Semangat Aa..!!" Ujar Rizky menyemangati kakaknya yg akan mencari lowongan kerja.
"Iya Aa, bismillah yah..!!" Ucap Ridho ikut menyemangati.
"Iya adik2ku,makasih buat supportnya.Ya udah,Aa pamit.. sekolah yg bener yah. Assalamu'alaikum!!" Pamit Reza pada adik2nya yg akan pergi sekolah.
"Wa'alaikumussalam,A.." jawab Rizky dan Ridho serentak.
Kemudian mereka pergi dengan tujuan masing2nya.Rizky dan Ridho yang akan pergi ke sekolah sedangkan Reza pergi untuk mencari lowongan pekerjaan.
Saat di perjalanan,Reza yang sedang mengendarai motor itupun berhenti sejenak di sebuah warung nasi dekat sekolah dasar yang kebetulan Intan mengajar di sekolah tsb dan tak sengaja Reza dan Intan bertemu di warung nasi tsb.
"Mbak,satu dong yg uduk sama teh manis hangatnya,ya!" Ucap Reza yg baru datang dan langsung duduk di bangku panjang seraya memesan pada pemilik warung nasi tsb.
"Iya,Mas!" Ucap perempuan paruh baya si penjual nasi tsb.
Ketika Reza sedang duduk sambil menunggu nasi yg sedang dipesannya,tiba2 Intan berdiri dibelakang Reza seraya ikut memesan nasi.Reza pun mengenali suara perempuan yg berdiri dibelakangnya yg sudah tak asing lagi baginya.Reza pun menoleh ke belakang,dan ternyata dia adalah Intan.Intan pun melirik pada Reza dgn lirikan sinis.Namun mereka hanya saling menatap dan tidak satupun dari mereka mencoba memulai menyapa.Akhirnya Reza tidak meneruskan tatapannya dan menunduk seraya tidak ingin melihat Intan lagi dikehidupannya.
"Mas,ini nasi sama teh nya!" Ucap seorang pemilik warung nasi itu pada Reza sambil meletakkan nasi dan teh pesanan tsb.
"Oh iya,Mbak..!" Ucap Reza.
Kemudian Reza pun memakannya.Hingga pada suapan terakhirnya,tiba2 seorang kepala sekolah dari SD yg berada di dekat warung nasi tsb datang menghampiri Reza dan duduk satu bangku didekatnya.
"Haduh bu,pusiing deh mau cari orang yg bisa jaga perpustakaan sekolah,susah banget!!" Ucap kepala sekolah tsb yg baru datang pada pemilik warung nasi sambil mengambil satu buah gorengan dan memakannya.
"Coba aja pak,lewat iklan baris" saran si pemilik warung nasi tsb.
"Hmm..boleh juga tuh" ucap kepala sekolah tsb.
Topik percakapan antara kepala sekolah dan pemilik warung nasi tsb membuat Reza merasa memiliki peluang untuk mencoba melamarnya.Reza yang tak sengaja mendengarkan percakapan itu membuat Reza terpanggil untuk ikut masuk kedalam pembicaraan tsb.
"Maaf sebelumnya,pak..bapak lagi cari orang yg bisa jagain perpustakaan yah?" Tanya Reza.
"Bener,Mas..kenapa gitu?" Jawab kepsek tsb.
"Bisa saya coba daftar,pak??" Tanya Reza.
"Ah,beneran nih Mas?" Ucap kepsek bertanya balik.
"Iya pak,beneran.Boleh kan pak?" Ucap Reza meyakinkan.
"ya tentu dong boleh banget.Oh ya sebelumnya kita belum kenalan.Nama saya Herman,saya kepala sekolah di SD ini!" Ucap Herman si kepala sekolah sambil mengulurkan tangannya seraya mengajak bersalaman dengan Reza.
"Nama saya Reza,pak.." ucap Reza yg juga mengulurkan tangannya.
"Ooh,Reza.Oke,sekarang Mas Reza ikut saya ke ruangan saya" ucap pak Herman.
"Maaf pak,panggil aja saya Reza gak papa kok" Ucap Reza sambil tersenyum.
"Ooh iya2, ayo Reza..ikut saya" ucap pak Herman mengulangi.
Kemudian Reza mengikuti pak Herman menuju ruang khusus kepala sekolah.
"Silakan duduk,Reza.." ucap pak Herman mempersilakan.
"Iya,pak.Makasih" ucap Reza yg kemudian duduk.
"Oh iya,Za..kamu lulusan apa?" Tanya pak Herman.
"S 2,pak.." jawab Reza.
"Woow..S 2 ?? Serius ??" Tanya pak Herman seraya tak percaya.
"Iya,pak.Masa saya bohong..!" Tegas Reza sambil tersenyum seraya meyakinkan.
"Aduuh..S 2 kok nganggur.Sayang,Za sama S 2 kamu itu loh..!" Ucap pak Herman heran.
"Ya gitu lah,pak.Kalo dijelasin mah ceritanya panjang" Ucap Reza.
"Ooh oke.Ya udah nih isi formulir nya,Za.." Ucap pak Herman sambil menyerahkan beberapa lembar kertas.
Kemudian Reza pun mengisi formulir tsb.Tiba2 masuklah Intan ke dalam ruangan pak Herman karena ada keperluan.Reza yang sedang mengisi formulir itupun menoleh ke belakang dilihatnya Intan sedang berjalan menuju pak Herman,bertemu lagi Reza dan Intan.Namun lagi2 Reza dan Intan sama2 bersikap dingin seperti halnya saat keduanya bertemu di warung nasi.
"Oh iya,bu Intan kenalin ini Reza,dia yg akan jagain perpustakaan sekolah kita" ucap pak Herman seraya memperkenalkan Reza pada Intan.
"Apa,pak?" Tanya Intan kaget.
"Iya,bu Intan..mulai besok juga Reza akan kerja disini!" Ucap kepala sekolah tsb.
"(Dih,apaan sih dia pake kerja di sini segala.Kan males liat dia lagi..ntar dia ngejar aku lagi,gak, jangan sampe itu terjadi)" ucap Intan kesal dalam hati.
"Ya udah pak,aku kesini cuma mau balikin map yg kemarin" ucap Intan yg terkesan ketus sambil memberikan sebuah map merah pada pak Herman.
"Ooh iya" ucap pak Herman.
Kemudian Intan keluar meninggalkan ruangan tsb.Saat itu Reza hanya bisa terdiam,mulutnya seperti terkunci kala bertemu Intan seraya malas berkata-kata,menyapa,apalagi mengajak ngobrol.Mungkin luka yg Reza rasakan terlalu dalam saat Reza tiba2 merasakan flash back tentang kenyataan asmaranya dgn Intan yang harus kandas.°°
*
*
*
*
*
Ooooo..sabar A Ejja, ayoh move on..move on ,..
Bersambung
Revi'L cerbung "Assalamu'alaikum Cintaku 8" bY Iin Haerunnisa
Assalamu'alaiku Cintaku part 8
Saat di perjalanan,Reza yg sedang menyetir tsb hanya terdiam dan tatapan nya kosong.Reza memikirkan bagaimana dia harus mendapatkan uang sebanyak itu agar adiknya bisa pulang kembali dg selamat.°°
"Mas Reza..?" Sapa Evi sambil menepuk pundak Reza.
"Eh,maaf Mbak.. Astaghfirullah,kok malah ngelamun!!" Ucap Reza kaget saat Evi menyapa dan menepuk pundaknya.
"Iya,gapapa Mas.. oh iya,Mas Reza hati2,jangan ngelamun terus!" Ucap Evi memberi wejangan.
"Iya Mbak,makasih..!" Ucap Reza.
"Iya Mas,sama2" ucap Evi.
Saat masih di tengah perjalanan,adzan dzuhur pun berkumandang.Reza pun berhenti dan memarkir kan mobil milik Evi di pinggir jalan dekat masjid kota.
"Mbak,boleh kan saya sholat dulu??" Tanya Reza pada Evi.
"Ooh,boleh dong..kenapa enggak!!" Ucap Evi mengizinkan.
"Makasih,Mbak.Oh iya,Mbak mau ikut shalat nggak?" Tanya Reza.
"Enggak,Mas.Kebetulan aku lagi nggak sholat!" Jawab Evi yg memang sedang menstruasi.
"Aiisy..maaf Mbak!" Ucap Reza tersenyum sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah nya seraya berisyarat.
"Hehehe,ga papa Mas!" Ucap Evi sambil tertawa.
Kemudian Reza pun keluar dari mobil dan pergi menuju masjid di seberang jalan.Saat Reza sedang shalat,Evi pun mengambil hp Reza yg ditinggalkan di mobil.Sengaja Evi mengecek nomor telepon si penculik tsb karena ternyata Evi berniat membayar seluruh uang tebusan pd penculik tsb tanpa sepengetahuan Reza.Akhirnya nomor si penculik itu pun ditemui nya,dengan segera Evi menyalin nomor tsb ke hp nya dan langsung menelpon penculik tsb.
Lagi-lagi Evi menyembunyikan semuanya dari Reza.Dia pun telah membayar uang tebusan senilai seratus juta rupiah tsb tanpa sepengetahuan Reza.
Beberapa menit kemudian,seusai shalat,Reza pun kembali lagi ke mobil.
"Udah,Mas..shalat nya??" Tanya Evi pd Reza.
"Alhamdulillah,udah Mbak.." jawab Reza sambil tersenyum.
"Ya udah,Mas Reza..mending kita pulang ajah" ucap Evi memberi saran.
"Lho,kenapa Mbak? Eh,tapi gak papa sih kalo Mbak Evi pengen pulang,mungkin Mbak Evi kecapekan gara2 ikut nyariin Ridho.Gapapa Mbak,Saya bisa ko cari Ridho sama Ega sendirian" ujar Reza.
"Eh Mas,bukan itu maksud saya.Saya bener2 ikhlas ko bantuin Mas Reza.Tadi aku cuma saranin Mas Reza buat istirahat dulu di rumah,soalnya mata Mas Reza udah merah terus berair gitu..pasti Mas Reza kurang tidur !" Ucap Evi yg mulai perhatian pada Reza.
"Serius,Mbak?" Tanya Reza yg langsung bercermin di kaca spion mobil sambil mengucek2 matanya.
"Iya Mas" jawab Evi.
"Makasih Mbak" ucap Reza sambil tersenyum.
"Sama2,Mas Reza" ucap Evi yg juga membalas senyuman Reza.
"Ya udah,sekarang pulang aja yah..utamakan kesehatan,Mas!" Sambung Evi menunjukkan perhatian nya kembali.
"Iya2 deh,ngalah!" Ucap Reza sambil tersenyum.
"Maaf yah,Mas.Aku malah maksain Mas Reza" ucap Evi.
"Ga apa2 Mbak..justru aku terimakasih bgt sama Mbak Evi.Mbak baik bgt.." ucap Reza sambil menyalakan mesin mobil.
Evi pun hanya tersenyum saat Reza mengeluarkan kalimat tersebut.Kemudian mereka pun pergi melanjutkan perjalanan menuju rumah Reza.
Saat di perjalanan,sesekali Evi memperhatikan Reza yg sedang menyetir.Evi yg sambil senyum-senyum sendiri itu memperhatikan wajah tampan Reza,dsn Evi mulai terpesona olehnya.Namun khayalan indah nya itu seakan sirna seiring munculnya wajah Danang dlm khayalannya.
Saat Evi yang terus menatapi Reza,Reza pun sesekali sadar namun dia hanya terdiam seraya dia tahu dengan bahasa mimik muka Evi.
Beberapa menit kemudian mereka sampai juga di rumah Reza. Saat Reza turun dari mobil dan berjalan menuju rumahnya,dia melihat sebuah motor terparkir di luar rumahnya.Saat Reza mendekati dan melihat secara jelas ternyata motor tsb adalah motor miliknya yg dibawa pergi oleh Ridho saat main ke rumah Ega.Firasat nya makin kuat,kalau Ridho sudah pulang dan berada di dalam rumah.Dengan segera Reza pun masuk ke dalam untuk memastikan dugaannya itu.
"Dho..?? Ridho..??" Panggil Reza sambil mencari ke setiap ruangan.
"Aa..!!" Sahut Ridho yg baru keluar dari kamar kecil.
"Ridho..!!" Ucap Reza bahagia melihat adiknya kembali pulang dan langsung memeluknya.
"Kamu baik2 aja kan??" Sambung Reza menanyakan keadaan Ridho.
"Alhamdulillah,A.. Ridho baik2 ajah.Maafin Ridho A.. Ridho udah bikin Aa sama Rizky khawatir!" Ucap Ridho yg masih dalam pelukan kakaknya.
"Justru Aa yg minta maaf,Dho..karna Aa gak bisa jagain kamu dg baik" ucap Reza yg terus memeluk Ridho.
"Gak ko A. Aa jangan khawatir yah.. Ridho kan udah 17 tahun,jadi Ridho udah bisa jaga diri baik2" ucap Ridho sambil melepaskan pelukan kakaknya.
"Heleeh.. apaan bisa jaga diri baik2, ko masih bisa diculik,,hahaha??" Ujar Rizky keluar dari kamarnya nyeletuk sambil tertawa.
"Ya kan setidaknya, gitu loh.. !" Ucap Ridho dgn pedenya.
"Heleeh" ucap Rizky meledek sambil menjulurkan lidahnya di hadapan Ridho.
"Ooh iya Ngomong2 siapa yg udah bayar uang tebusan itu,Dho?? Ko kamu bisa lolos dari sekapan penculik itu??" Tanya Reza pada Ridho terheran-heran.
"Lah,emang kenapa gt,A??" Tanya Rizky penasaran.
"Iya,kan ceritanya si penculik itu minta uang tebusan 100juta,tapi Aa belum ngasih tu uang bahkan pegang sepeserpun belum" Tegas Reza.
"Kira2 siapa ya,Dho? Kamu tau ga?" Tanya Reza pada Ridho penasaran.
"Nggak tau,A..tp Ridho denger penculik itu lg nelfon sama seseorang trus mereka ngomongin transfer2 uang gitu.Terus mereka nyuruh Ridho sama Ega pulang" jawab Ridho.
"Ooh iya,Ega mana??" Tanya Reza langsung teringat pada Ega yg juga ikut diculik bersama Ridho.
"Ooh iya,Ridho lupa.Ega udah pulang dianterin Rizky barusan" jawab Ridho sambil menepuk keningnya.
"Ooh,tapi Ega baik2 aja kan?" Tanya Reza pada Ridho.
"Alhamdulillah,A..Ega mah baik2 aja" ucap Ridho sambil tersenyum.
"Ooh iya,Mbak Evi masih di luar.Aa samperin dulu yah!" Ucap Reza yg teringat pada Evi.
"Mbak Evi siapa,A..??" Tanya Ridho yg belum tahu siapa gadis yg selama ini selalu mendampingi Reza membantu mencarinya saat diculik.
"Ooh iya,Aa lupa kasih tau kamu.Mbak Evi tuh Temen Aa,dia yg udah bantu cari kamu sama Ega" jawab Reza menjelaskan pada Ridho.
"Oo..baik banget yah temen Aa..!!" Ucap Ridho memuji Evi didepan Reza.
"Iyah,Mbak Evi mah emang baik!" Ucap Reza menambahkan.
Kemudian Reza dan Ridho pun keluar menghampiri Evi.Saat itu Evi sedang menelfon seseorang,tak sengaja Reza mendengar percakapan Evi dan orang yg sedang mengobrol dg Evi di telepon.Ternyata seseorang yg tengah dihubungi Evi itu adalah penculik tsb.Dalam percakapannya,Evi sedang memastikan tentang uang tebusan itu apakah sudah diterimanya atau belum.Alhasil Reza pun mendengar dan mengetahuinya,ternyata Evi lah yg sudah membayar semua uang tebusan itu.°°
Bersambung
Saat di perjalanan,Reza yg sedang menyetir tsb hanya terdiam dan tatapan nya kosong.Reza memikirkan bagaimana dia harus mendapatkan uang sebanyak itu agar adiknya bisa pulang kembali dg selamat.°°
"Mas Reza..?" Sapa Evi sambil menepuk pundak Reza.
"Eh,maaf Mbak.. Astaghfirullah,kok malah ngelamun!!" Ucap Reza kaget saat Evi menyapa dan menepuk pundaknya.
"Iya,gapapa Mas.. oh iya,Mas Reza hati2,jangan ngelamun terus!" Ucap Evi memberi wejangan.
"Iya Mbak,makasih..!" Ucap Reza.
"Iya Mas,sama2" ucap Evi.
Saat masih di tengah perjalanan,adzan dzuhur pun berkumandang.Reza pun berhenti dan memarkir kan mobil milik Evi di pinggir jalan dekat masjid kota.
"Mbak,boleh kan saya sholat dulu??" Tanya Reza pada Evi.
"Ooh,boleh dong..kenapa enggak!!" Ucap Evi mengizinkan.
"Makasih,Mbak.Oh iya,Mbak mau ikut shalat nggak?" Tanya Reza.
"Enggak,Mas.Kebetulan aku lagi nggak sholat!" Jawab Evi yg memang sedang menstruasi.
"Aiisy..maaf Mbak!" Ucap Reza tersenyum sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah nya seraya berisyarat.
"Hehehe,ga papa Mas!" Ucap Evi sambil tertawa.
Kemudian Reza pun keluar dari mobil dan pergi menuju masjid di seberang jalan.Saat Reza sedang shalat,Evi pun mengambil hp Reza yg ditinggalkan di mobil.Sengaja Evi mengecek nomor telepon si penculik tsb karena ternyata Evi berniat membayar seluruh uang tebusan pd penculik tsb tanpa sepengetahuan Reza.Akhirnya nomor si penculik itu pun ditemui nya,dengan segera Evi menyalin nomor tsb ke hp nya dan langsung menelpon penculik tsb.
Lagi-lagi Evi menyembunyikan semuanya dari Reza.Dia pun telah membayar uang tebusan senilai seratus juta rupiah tsb tanpa sepengetahuan Reza.
Beberapa menit kemudian,seusai shalat,Reza pun kembali lagi ke mobil.
"Udah,Mas..shalat nya??" Tanya Evi pd Reza.
"Alhamdulillah,udah Mbak.." jawab Reza sambil tersenyum.
"Ya udah,Mas Reza..mending kita pulang ajah" ucap Evi memberi saran.
"Lho,kenapa Mbak? Eh,tapi gak papa sih kalo Mbak Evi pengen pulang,mungkin Mbak Evi kecapekan gara2 ikut nyariin Ridho.Gapapa Mbak,Saya bisa ko cari Ridho sama Ega sendirian" ujar Reza.
"Eh Mas,bukan itu maksud saya.Saya bener2 ikhlas ko bantuin Mas Reza.Tadi aku cuma saranin Mas Reza buat istirahat dulu di rumah,soalnya mata Mas Reza udah merah terus berair gitu..pasti Mas Reza kurang tidur !" Ucap Evi yg mulai perhatian pada Reza.
"Serius,Mbak?" Tanya Reza yg langsung bercermin di kaca spion mobil sambil mengucek2 matanya.
"Iya Mas" jawab Evi.
"Makasih Mbak" ucap Reza sambil tersenyum.
"Sama2,Mas Reza" ucap Evi yg juga membalas senyuman Reza.
"Ya udah,sekarang pulang aja yah..utamakan kesehatan,Mas!" Sambung Evi menunjukkan perhatian nya kembali.
"Iya2 deh,ngalah!" Ucap Reza sambil tersenyum.
"Maaf yah,Mas.Aku malah maksain Mas Reza" ucap Evi.
"Ga apa2 Mbak..justru aku terimakasih bgt sama Mbak Evi.Mbak baik bgt.." ucap Reza sambil menyalakan mesin mobil.
Evi pun hanya tersenyum saat Reza mengeluarkan kalimat tersebut.Kemudian mereka pun pergi melanjutkan perjalanan menuju rumah Reza.
Saat di perjalanan,sesekali Evi memperhatikan Reza yg sedang menyetir.Evi yg sambil senyum-senyum sendiri itu memperhatikan wajah tampan Reza,dsn Evi mulai terpesona olehnya.Namun khayalan indah nya itu seakan sirna seiring munculnya wajah Danang dlm khayalannya.
Saat Evi yang terus menatapi Reza,Reza pun sesekali sadar namun dia hanya terdiam seraya dia tahu dengan bahasa mimik muka Evi.
Beberapa menit kemudian mereka sampai juga di rumah Reza. Saat Reza turun dari mobil dan berjalan menuju rumahnya,dia melihat sebuah motor terparkir di luar rumahnya.Saat Reza mendekati dan melihat secara jelas ternyata motor tsb adalah motor miliknya yg dibawa pergi oleh Ridho saat main ke rumah Ega.Firasat nya makin kuat,kalau Ridho sudah pulang dan berada di dalam rumah.Dengan segera Reza pun masuk ke dalam untuk memastikan dugaannya itu.
"Dho..?? Ridho..??" Panggil Reza sambil mencari ke setiap ruangan.
"Aa..!!" Sahut Ridho yg baru keluar dari kamar kecil.
"Ridho..!!" Ucap Reza bahagia melihat adiknya kembali pulang dan langsung memeluknya.
"Kamu baik2 aja kan??" Sambung Reza menanyakan keadaan Ridho.
"Alhamdulillah,A.. Ridho baik2 ajah.Maafin Ridho A.. Ridho udah bikin Aa sama Rizky khawatir!" Ucap Ridho yg masih dalam pelukan kakaknya.
"Justru Aa yg minta maaf,Dho..karna Aa gak bisa jagain kamu dg baik" ucap Reza yg terus memeluk Ridho.
"Gak ko A. Aa jangan khawatir yah.. Ridho kan udah 17 tahun,jadi Ridho udah bisa jaga diri baik2" ucap Ridho sambil melepaskan pelukan kakaknya.
"Heleeh.. apaan bisa jaga diri baik2, ko masih bisa diculik,,hahaha??" Ujar Rizky keluar dari kamarnya nyeletuk sambil tertawa.
"Ya kan setidaknya, gitu loh.. !" Ucap Ridho dgn pedenya.
"Heleeh" ucap Rizky meledek sambil menjulurkan lidahnya di hadapan Ridho.
"Ooh iya Ngomong2 siapa yg udah bayar uang tebusan itu,Dho?? Ko kamu bisa lolos dari sekapan penculik itu??" Tanya Reza pada Ridho terheran-heran.
"Lah,emang kenapa gt,A??" Tanya Rizky penasaran.
"Iya,kan ceritanya si penculik itu minta uang tebusan 100juta,tapi Aa belum ngasih tu uang bahkan pegang sepeserpun belum" Tegas Reza.
"Kira2 siapa ya,Dho? Kamu tau ga?" Tanya Reza pada Ridho penasaran.
"Nggak tau,A..tp Ridho denger penculik itu lg nelfon sama seseorang trus mereka ngomongin transfer2 uang gitu.Terus mereka nyuruh Ridho sama Ega pulang" jawab Ridho.
"Ooh iya,Ega mana??" Tanya Reza langsung teringat pada Ega yg juga ikut diculik bersama Ridho.
"Ooh iya,Ridho lupa.Ega udah pulang dianterin Rizky barusan" jawab Ridho sambil menepuk keningnya.
"Ooh,tapi Ega baik2 aja kan?" Tanya Reza pada Ridho.
"Alhamdulillah,A..Ega mah baik2 aja" ucap Ridho sambil tersenyum.
"Ooh iya,Mbak Evi masih di luar.Aa samperin dulu yah!" Ucap Reza yg teringat pada Evi.
"Mbak Evi siapa,A..??" Tanya Ridho yg belum tahu siapa gadis yg selama ini selalu mendampingi Reza membantu mencarinya saat diculik.
"Ooh iya,Aa lupa kasih tau kamu.Mbak Evi tuh Temen Aa,dia yg udah bantu cari kamu sama Ega" jawab Reza menjelaskan pada Ridho.
"Oo..baik banget yah temen Aa..!!" Ucap Ridho memuji Evi didepan Reza.
"Iyah,Mbak Evi mah emang baik!" Ucap Reza menambahkan.
Kemudian Reza dan Ridho pun keluar menghampiri Evi.Saat itu Evi sedang menelfon seseorang,tak sengaja Reza mendengar percakapan Evi dan orang yg sedang mengobrol dg Evi di telepon.Ternyata seseorang yg tengah dihubungi Evi itu adalah penculik tsb.Dalam percakapannya,Evi sedang memastikan tentang uang tebusan itu apakah sudah diterimanya atau belum.Alhasil Reza pun mendengar dan mengetahuinya,ternyata Evi lah yg sudah membayar semua uang tebusan itu.°°
Bersambung
Revi'L Cerbung "Assalamu'alaikum Cintaku 7" By Iin Haerunisa
Assalamu'alaikum Cintaku part 7
Saat di perjalanan,sesekali Reza memperhatikan Evi sambil tertawa karena melihat wajah Evi yg mulai kemerah-merahan pertanda sedang merasa malu.°°
"Hahaha..maafin aku,Mbak Evi.Itu cuma bercanda kok..abis Mbak Evi bawaannya serius mulu kalo lg ngobrol ama aku.. hehe" ucap Reza yg terus tertawa melihat Evi yg tengah malu tsb.
"Ah,Mas Reza ini.. paling juara deh nge-julitin orang..!" Ujar Evi yg merasa kesal bercampur malu karena berhasil dibuat Ge'er oleh Reza.
"Hhehe..Julit?? Apaan tuh Julit??" Tanya Reza sambil menyetir dan sedikit tertawa.
"Hahaha..Itu loh..jargon nya Irfan Hakim,Rina Nose, dan Ramzi di Indosiar..!!" Jawab Evi yg juga ikut tertawa.
"Ooh...!!!" Ucap Reza singkat.
"Tau??" Tanya Evi pd Reza.
"Kagaa!! Ahahahaha.." Jawab Reza sambil tertawa yg lagi2 berhasil menjuliti Evi.
"Hadeuhh..!!" Gumam Evi yg kesal namun terhibur oleh kekonyolan Reza.
Mereka pun tertawa riang saling bercanda dalam mobil.Reza yg masih menyetir tsb Tiba2 handphone nya berbunyi, dia pun mengecek hp nya ternyata Ridho menelfon Reza.Dengan senangnya sekaligus kaget,Reza segera mengangkat telepon dari adiknya sambil berhenti di pinggir jalan seraya dia tahu bahwa menelfon sambil berkendara berbahaya bagi keselamatan di jalan.
"Assalamu'alaikum,Ridho..kamu di mana,Dek?? Kamu baik2 aja kan?? Aa lg cari kamu..kasih tau alamat nya dimana,Dek!!..kamu pulang yah sayang..Aa jemput sekarang juga..!!" Ucap Reza yg langsung bertanya banyak seraya memendam rindu pada adiknya yg sudah beberapa hari menghilang.
"Heh..elo gak usah banyak omong.Cepet sediakan uang seratus juta kalo lo mau adik lo selamat.Dan ingat,jangan lapor polisi!! Kalo elo lapor polisi,jangan menyesal kalo adik lo kembali tinggal nama!!" Ancam penculik bertato tsb menelfon Reza menggunakan hp milik Ridho.
"Apa..?? Seratus juta?? Jadi anda yg udah menculik adik saya??" Tanya Reza kaget karena ternyata bukan Ridho yg menelfon nya tetapi penculik tsb.
"Udah lah,jangan banyak nanya.Mendingan lo cepet siapin uang seratus juta nya,ntar gue sms'in alamat nya!!" Ucap penculik tsb yg langsung menutup telfon seraya mengakhiri pembicaraan dg Reza.
"Hallo,hallo..??heyy!!!" Sapa Reza dg kesalnya sambil mendekatkan handphone Nya ke mulut nya.
Air matanya pun jatuh di pipinya namun dengan segera Reza mengusap nya kembali seraya menutupi kesedihannya dari Evi,walau sebenarnya dlm hati Reza sangat terpukul.
Siapa yg tak sedih ketika tahu kalau ternyata adiknya itu diculik orang.Terlebih lagi penculik tsb meminta uang tebusan yg cukup besar.
"Mas Reza,Ridho sama Ega diculik??" Tanya Evi sambil mengerutkan dahinya.
"Iya,Mbak" jawab Reza sambil menunduk menatapi hp nya dg tatapan kosong.
"Astaghfirullah..yg sabar yah,Mas Reza.Aku turut prihatin,semoga Ridho sama Ega cpt ketemu" ucap Evi sambil memegang tangan kiri Reza seraya memberi semangat.
"Makasih,Mbak.." ucap Reza sambil sedikit melirik ke tangan Evi yg sedang memegang tangan kiri nya.
"Sama2 Mas Reza..! Oh iya,sekarang apa kita mau langsung nyusul Ridho sma Ega??" Ucap Evi tersenyum kemudian bertanya sambil melepaskan pegangan nya.
"Kayaknya sekarang kita harus ke rumah bu Inul dulu deh" jawab Reza.
"Maksudnya ke rumah mamanya Ega??" Tanya Evi asal menebak.
"Bener,Mbak..pinter bgt nih si Mbak..!!" Ujar Reza seraya menghibur diri.
"Ah,itu cuma asal nebak aja kok,Mas Reza..Ya udah tunggu apa lagi,ayo kita ke rumah mamanya Ega" ucap Evi.
"Makasih,Mbak!!" Ucap Reza tersenyum menatap wajah Evi sambil menghidupkan mesin mobil Sedan milik Evi.
"Iya Mas,sama2" ucap Evi yg membalas Reza dengan senyuman juga.
Mobil sedan merah yg mereka tumpangi itu pun memutar balik dan melaju menuju rumah bu Inul.Beberapa menit kemudian mereka pun sampai di rumah bu Inul.Reza dan Evi pun turun dari mobil dan menghampiri pintu depan rumah bu Inul.
"Assalamu'alaikum,bu Inul..!!" Sapa Reza sambil mengetuk pintu.
"Wa'alaikumussalam..eeeuuuhh,,ni orang mo ngapain dateng ke rumah gue" ucap bu Inul menjawab salam dari reza sambil membukakan pintu dan langsung bergumam seraya tidak suka kalau Reza berkunjung ke rumahnya.
"Maaf bu,kalo kedatangan saya ini mengganggu bu Inul..!!" Ucap Reza sopan.
"Eeuuhh..ganggu bgt lah.Apalagi yg dateng ini kakak dari orang yg udah nyulik anak gue.Udah deh,cepet..lo kemari mao ngapain??" Tanya bu Inul sinis.
"Gini bu,baru aja aku dpt kabar kalo Ridho sama Ega itu diculik" jawab Reza dengan nada bicara sedih.
"Ah..apa??" Tanya bu Inul kaget seraya belum percaya kalau putrinya diculik.
"Iya,bu..dan penculik itu minta uang tebusan secepatnya,bu.Karena kalo nggak,mereka gak akan lepasin Ega dan Ridho " Ungkap Reza menjelaskan.
"Berapa duit??" Tanya bu Inul sinis.
"100juta, bu!" Jawab Reza sambil melirik ke bawah dg tatapan kosong.
"Apa??seratus juta??Eeuuhh ini semua tuh gara2 Ridho,coba kalo adik lo gak ngajak2 si Ega.. pasti skrg Ega baik2 aje,huhh..elo harus tanggung jawab,Za..pokoknya Ega harus lo balikin lagi" ujar bu Inul yg terus menyalahkan keteledoran Ridho.
"Iyah bu,maafin kesalahan adik saya..saya mohon banget bantuan dari bu Inul yah.. kita sama2 patungan buat nyelamatin Ega dan Ridho,biar mereka bisa kembali lagi" ucap Reza membujuk bu Inul.
"Enak ajah.. ya elo usaha sendiri dong.Lagian ini kan gara2 adik elo..!! Ucap bu Inul membentak Reza.
"Bu,tolong lah..emang bu Inul gak mau Ega selamat?? Enggak kan..??" Ucap Evi ikut menyambar yg dari tadi hanya terdiam.
"Diem lo!!" Ucap bu Inul membentak menunjuk2 ke hadapan wajah Evi sambil masuk ke dalam rumahnya meninggalkan mereka di luar.
"Sabar,Mas Reza..!!" Ucap Evi menenangkan Reza.
"Makasih mbak Evi..!!" Ucap Reza dg wajah sedih.
Kemudian mereka pun pergi meninggalkan rumah bu Inul dan masuk ke mobil kembali.°°
Bersambung
Saat di perjalanan,sesekali Reza memperhatikan Evi sambil tertawa karena melihat wajah Evi yg mulai kemerah-merahan pertanda sedang merasa malu.°°
"Hahaha..maafin aku,Mbak Evi.Itu cuma bercanda kok..abis Mbak Evi bawaannya serius mulu kalo lg ngobrol ama aku.. hehe" ucap Reza yg terus tertawa melihat Evi yg tengah malu tsb.
"Ah,Mas Reza ini.. paling juara deh nge-julitin orang..!" Ujar Evi yg merasa kesal bercampur malu karena berhasil dibuat Ge'er oleh Reza.
"Hhehe..Julit?? Apaan tuh Julit??" Tanya Reza sambil menyetir dan sedikit tertawa.
"Hahaha..Itu loh..jargon nya Irfan Hakim,Rina Nose, dan Ramzi di Indosiar..!!" Jawab Evi yg juga ikut tertawa.
"Ooh...!!!" Ucap Reza singkat.
"Tau??" Tanya Evi pd Reza.
"Kagaa!! Ahahahaha.." Jawab Reza sambil tertawa yg lagi2 berhasil menjuliti Evi.
"Hadeuhh..!!" Gumam Evi yg kesal namun terhibur oleh kekonyolan Reza.
Mereka pun tertawa riang saling bercanda dalam mobil.Reza yg masih menyetir tsb Tiba2 handphone nya berbunyi, dia pun mengecek hp nya ternyata Ridho menelfon Reza.Dengan senangnya sekaligus kaget,Reza segera mengangkat telepon dari adiknya sambil berhenti di pinggir jalan seraya dia tahu bahwa menelfon sambil berkendara berbahaya bagi keselamatan di jalan.
"Assalamu'alaikum,Ridho..kamu di mana,Dek?? Kamu baik2 aja kan?? Aa lg cari kamu..kasih tau alamat nya dimana,Dek!!..kamu pulang yah sayang..Aa jemput sekarang juga..!!" Ucap Reza yg langsung bertanya banyak seraya memendam rindu pada adiknya yg sudah beberapa hari menghilang.
"Heh..elo gak usah banyak omong.Cepet sediakan uang seratus juta kalo lo mau adik lo selamat.Dan ingat,jangan lapor polisi!! Kalo elo lapor polisi,jangan menyesal kalo adik lo kembali tinggal nama!!" Ancam penculik bertato tsb menelfon Reza menggunakan hp milik Ridho.
"Apa..?? Seratus juta?? Jadi anda yg udah menculik adik saya??" Tanya Reza kaget karena ternyata bukan Ridho yg menelfon nya tetapi penculik tsb.
"Udah lah,jangan banyak nanya.Mendingan lo cepet siapin uang seratus juta nya,ntar gue sms'in alamat nya!!" Ucap penculik tsb yg langsung menutup telfon seraya mengakhiri pembicaraan dg Reza.
"Hallo,hallo..??heyy!!!" Sapa Reza dg kesalnya sambil mendekatkan handphone Nya ke mulut nya.
Air matanya pun jatuh di pipinya namun dengan segera Reza mengusap nya kembali seraya menutupi kesedihannya dari Evi,walau sebenarnya dlm hati Reza sangat terpukul.
Siapa yg tak sedih ketika tahu kalau ternyata adiknya itu diculik orang.Terlebih lagi penculik tsb meminta uang tebusan yg cukup besar.
"Mas Reza,Ridho sama Ega diculik??" Tanya Evi sambil mengerutkan dahinya.
"Iya,Mbak" jawab Reza sambil menunduk menatapi hp nya dg tatapan kosong.
"Astaghfirullah..yg sabar yah,Mas Reza.Aku turut prihatin,semoga Ridho sama Ega cpt ketemu" ucap Evi sambil memegang tangan kiri Reza seraya memberi semangat.
"Makasih,Mbak.." ucap Reza sambil sedikit melirik ke tangan Evi yg sedang memegang tangan kiri nya.
"Sama2 Mas Reza..! Oh iya,sekarang apa kita mau langsung nyusul Ridho sma Ega??" Ucap Evi tersenyum kemudian bertanya sambil melepaskan pegangan nya.
"Kayaknya sekarang kita harus ke rumah bu Inul dulu deh" jawab Reza.
"Maksudnya ke rumah mamanya Ega??" Tanya Evi asal menebak.
"Bener,Mbak..pinter bgt nih si Mbak..!!" Ujar Reza seraya menghibur diri.
"Ah,itu cuma asal nebak aja kok,Mas Reza..Ya udah tunggu apa lagi,ayo kita ke rumah mamanya Ega" ucap Evi.
"Makasih,Mbak!!" Ucap Reza tersenyum menatap wajah Evi sambil menghidupkan mesin mobil Sedan milik Evi.
"Iya Mas,sama2" ucap Evi yg membalas Reza dengan senyuman juga.
Mobil sedan merah yg mereka tumpangi itu pun memutar balik dan melaju menuju rumah bu Inul.Beberapa menit kemudian mereka pun sampai di rumah bu Inul.Reza dan Evi pun turun dari mobil dan menghampiri pintu depan rumah bu Inul.
"Assalamu'alaikum,bu Inul..!!" Sapa Reza sambil mengetuk pintu.
"Wa'alaikumussalam..eeeuuuhh,,ni orang mo ngapain dateng ke rumah gue" ucap bu Inul menjawab salam dari reza sambil membukakan pintu dan langsung bergumam seraya tidak suka kalau Reza berkunjung ke rumahnya.
"Maaf bu,kalo kedatangan saya ini mengganggu bu Inul..!!" Ucap Reza sopan.
"Eeuuhh..ganggu bgt lah.Apalagi yg dateng ini kakak dari orang yg udah nyulik anak gue.Udah deh,cepet..lo kemari mao ngapain??" Tanya bu Inul sinis.
"Gini bu,baru aja aku dpt kabar kalo Ridho sama Ega itu diculik" jawab Reza dengan nada bicara sedih.
"Ah..apa??" Tanya bu Inul kaget seraya belum percaya kalau putrinya diculik.
"Iya,bu..dan penculik itu minta uang tebusan secepatnya,bu.Karena kalo nggak,mereka gak akan lepasin Ega dan Ridho " Ungkap Reza menjelaskan.
"Berapa duit??" Tanya bu Inul sinis.
"100juta, bu!" Jawab Reza sambil melirik ke bawah dg tatapan kosong.
"Apa??seratus juta??Eeuuhh ini semua tuh gara2 Ridho,coba kalo adik lo gak ngajak2 si Ega.. pasti skrg Ega baik2 aje,huhh..elo harus tanggung jawab,Za..pokoknya Ega harus lo balikin lagi" ujar bu Inul yg terus menyalahkan keteledoran Ridho.
"Iyah bu,maafin kesalahan adik saya..saya mohon banget bantuan dari bu Inul yah.. kita sama2 patungan buat nyelamatin Ega dan Ridho,biar mereka bisa kembali lagi" ucap Reza membujuk bu Inul.
"Enak ajah.. ya elo usaha sendiri dong.Lagian ini kan gara2 adik elo..!! Ucap bu Inul membentak Reza.
"Bu,tolong lah..emang bu Inul gak mau Ega selamat?? Enggak kan..??" Ucap Evi ikut menyambar yg dari tadi hanya terdiam.
"Diem lo!!" Ucap bu Inul membentak menunjuk2 ke hadapan wajah Evi sambil masuk ke dalam rumahnya meninggalkan mereka di luar.
"Sabar,Mas Reza..!!" Ucap Evi menenangkan Reza.
"Makasih mbak Evi..!!" Ucap Reza dg wajah sedih.
Kemudian mereka pun pergi meninggalkan rumah bu Inul dan masuk ke mobil kembali.°°
Bersambung
Revi'L Cerbung "Assalamu'alaikum Cintaku 6" By Iin Haerunisa
Assalamu'alaikum Cintaku part 6
Seusai Shalat,tiba2 terdengar suara warga yg ramai dari luar rumah Reza.Reza pun keluar menghampirinya,ternyata para warga ramai2 datang ke rumah Reza dan menuding kalau Ridho adik Reza telah membawa kabur putri semata wayang bu Inul.Tentunya bu Inul tak tinggal diam,bu Inul ikut beramai2 datang ke rumah Reza,karena bu Inul lah yg mengerahkan semua warga tsb.°°
"Ini ada apa yah??" Tanya Reza bingung, pada warga yg datang ke rumahnya.
"Eh,Reza..mana si Ridho?? Eh,ajarin yg bener tuh adek lo.. masa udah berani bawa kabur anak orang..elo ngapain aje di rumah,hah?? Punya adek 2 aja gak bisa ngurusin..gimana sihh?? Heh,asal lo tau yah..dari kemaren malem si Ega belum juga balik ke rumah..! gue curiga nih,pasti elo nyembunyiin si Ega kan?? Lagu2an Lo Pake acara culik2an segala,drama kaya gt udah basi tau,huhh!" Ucap bu Inul yg terkenal nyerocos itu bersikap su'udzon thd Reza.
"Bu Inul tenang dulu dong.. emang sekarang Ega aja yg lg hilang..? Si Ridho juga sampe sekarang belum juga pulang,Bu.. daripada kita saling menuduh,lebih baik kita saling mendoakan aja,biar Ridho dan Ega selamat dan cepat pulang..!" Ucap Reza dengan penuh kesabaran walaupun tadi bu Inul telah menuduh yg bukan2 pada adiknya.
"Wah,Za..kalo si Ega kenapa2,si Ridho musti tanggung jawab tuh..!! Ah,elo Za..gak bisa ngedidik adik lo sendiri yah..??" Ucap salah satu warga ikut menyudutkan Reza.
"Iya nih,Za..kamu bisa ngedidik adik2 mu gak?? Si Ridho udah berani bawa kabur anak orang,udah gt saya denger si Rizky abis maling jam tangan orang, gimana sih..aku gak nyangka bgt.Dibalik kealiman kalian, ternyata kalian jahat juga yah..!!" Ucap salah satu warga yang lain menambahkan.
"Tenang pak,tenang.. Ejja juga udah coba cari mereka,tp Ejja belum nemuin mereka.. Ejja mohon kita semua tenang dulu yah..Besok juga InsyaAllah kalo gak ada halangan Ejja akan coba cari mereka lagi" Ucap Reza dengan bijaknya seraya sabar walaupun warga banyak yg menyudutkan nya.
"Eh,Za..pokoknya gue gak mau tau,si Ega harus ketemu gimana pun caranya.Kalo lo gak berhasil nemuin si Ega,lo akan tau akibatnya.Ayo bapak2 ibu2.. kita pulang!!" Ucap bu Inul mengancam Reza sambil mengajak warga untuk kembali pulang.
Kemudian warga pun pergi dan Reza masuk kembali ke rumahnya.Saat Rizky selesai makan,Reza pun mulai menanyakan pd Rizky soal kejadian Rizky yg mengambil jam tangan milik Danang.
"Ki,coba kamu jelasin waktu kamu dituduh ngambil jam tangan milik kak Danang..!" Pinta Reza pada Rizky untuk menjelaskan kejadian tsb.
"Hah..kak Danang?? Ooh,jadi yg punya jam tangan itu namanya kak Danang?" Tanya Rizky yg baru tahu kalau jam tangan tsb milik Danang.
"Iya,namanya Danang..pacar nya Teh Evi..!" Jawab Reza sambil ikut duduk di samping Rizky.
"Ooh..jadi gini,A..sebenarnya Rizky juga gak tau kenapa jam itu tiba2 ada di dlm tas Rizky..Rizky juga kaget waktu Rizky lagi beli es,tiba2 dari belakang orang2 pada ngeroyok Rizky,terus mereka langsung ngehakimin Rizky gt aja..ya Rizky cuma bisa diem karena saat itu Rizky emang bener2 bingung.Nah,A..Rizky udah ngasih tau yg sejujurnya sama Aa,selebihnya terserah Aa mau percaya atau enggak.Dan Rizky berani sumpah sama ucapan Rizky sendiri,kalo Rizky emang gak melakukannya sedikitpun" ucap Rizky menjelaskan yg sebenarnya pd Reza.
"(Berpikir sejenak) iya,iya..kalo memang bener kaya gt kejadian nya Aa percaya sama kamu,Ki..Aa yakin kamu bukan apa yg seperti mereka tuduh kan" ucap Reza mempercayai penuturan Rizky.
"Alhamdulillah,kalo Aa percaya sama apa yg barusan Rizky jelasin.Ooh iya,A.. kok akhir2 ini Rizky perhatiin Aa gak pernah lg komunikasi sama Teh Intan?? Hubungan Aa sama Teh Intan baik2 aja,kan?" Tanya Rizky,heran.
"(Terdiam sejenak) Aa..udah putus sama Teh Intan" jawab Reza dg singkat nya yg masih bisa tersenyum walaupun cintanya telah dikhianati oleh Intan.
"Haah?putus..?? Kok bisa A ??" Tanya Rizky dengan nada bicara kaget.
"Ya mungkin Allah gak menghendaki Teh Intan buat Aa. Allah tau yg terbaik buat kita,Ki.." Jawab Reza sambil tersenyum.
"Ooh..yang sabar yah,A..! Semoga Aa dapet pengganti yg lebih baik lg dari teh Intan..!" Ucap Rizky seraya mendoakan yg terbaik untuk kakaknya.
"Aamiin,makasih Dek!" Ucap Reza meng-aamiinkan ucapan adiknya.
Saat itu,waktu telah menunjukkan pukul 11.30 malam namun Reza belum juga tidur.Reza masih gelisah memikirkan Ridho yg belum juga ditemukan.Sesekali Reza pun memandangi foto selfie Intan dan dirinya di smartphone miliknya.Namun ini bukan soal Intan yg membuat Reza sangat sedih,Reza sangat lebih sedih ketika memikirkan nasib adiknya yg entah sekarang dimana keberadaan nya.Karena Reza tidak ingin berlarut2 dalam kegelisahannya,akhirnya Reza mengambil air wudhu dan ia pun tertidur.
Keesokan harinya,Reza bersiap2 menunggu Evi untuk sama2 mencari Ridho dan Ega.
"A,kayaknya Rizky gak bisa ikut cari Ridho.Soalnya Rizky masih lemes sama masih kerasa sakit.Rizky di rumah aja yah,A..Boleh kan?" pinta Rizky yg masih sakit karena bekas dipukuli orang2 saat dituduh mencuri jam tangan mahal milik Danang.
"Iya,Ki..ga papa.Aa ngerti sama keadaan kamu kok" ucap Reza pada Rizky sambil menyisir rambutnya dan bercermin.
Beberapa menit kemudian,Evi pun datang dan menjemput Reza.Reza bergegas keluar menghampiri Evi sambil berpesan pada Rizky,adiknya.
"Baik2 di rumah,yah..jangan lupa diminum obat nya.Ya udah Aa pergi dulu,doain Aa biar Ridho dan Ega cepet ketemu.Assalamu'alaikum!" Pamit Reza seraya berpesan pada Rizky yg masih sakit itu.
"Wa'alaikumussalam..hati2 yah,Aa..!" Ucap Rizky sambil menyalami tangan kakaknya.
Kemudian Reza dan Evi pun pergi mencari Ridho dan Ega menaiki mobil milik Evi.Saat Evi yg menyetir mobil,hampir saja Evi menabrak sebuah mobil di depannya karena Evi sempat mengantuk dan hilang kendali.
"Eee..Mbak Evi,astaghfirullah.. Hati2 Mbak..!" Seru Reza yg duduk di sebelah Evi.
"Astaghfirullah..!" Ucap Evi agak mengantuk sambil mengerem mobilnya dan berhenti sejenak di pinggir jalan.
"Mbak kenapa? Mbak sakit yah.. sini Mbak,biar aku aja yang nyetir!" Ucap Reza pada Evi.
"Enggak,Mas Reza..aku gak sakit.Aku cuma agak ngantuk aja.Tapi gak papa nih Mas Reza yg nyetir?" Tanya Evi sambil mengusap-usap matanya.
"Gak papa Mbak,kebetulan aku juga bisa nyetir mobil kok..!" Jawab Reza sambil tersenyum.
Kemudian Reza turun dari mobil untuk berganti posisi duduk dg Evi.Reza pun membukakan pintu mobil dan menuntun Evi untuk keluar dari mobil.Evi yg tadinya agak mengantuk jadi tidak mengantuk lagi saat Reza meraih tangan Evi dan menuntun nya keluar dari mobil. grin emotikon Kemudian mereka pun melanjutkan perjalanan nya untuk mencari Ridho dan Ega.
"Mas Reza,maaf yah.Sampe2 Mas Reza yg harus nyetir..abis tadi malem aku tidur jam 03.00,Maaf yah Mas,aku jd gak enak nih!" Ucap Evi menjelaskan pd Reza.
"Gak papa,Mbak Evi..justru aku yg gak enak sama Mbak.Mbak udah begitu baik sama aku sampe2 Mbak bela2in buat ikut cari Ridho,Makasih yah Mbak..!" Ucap Reza sambil menyetir mobil seraya berterimakasih pada Evi.
"Iya Mas Rezaa..InsyaAllah aku ikhlas ko bantuin Mas Reza!" Ucap Evi yg sekarang sudah mulai terlihat tidak mengantuk lagi.
"Hmm..ngomong2 Mbak Evi kenapa ko begadang sampe jam 03.00 pagi?? Padahal ga baik loh Mbak,buat kesehatan..!!" Tanya Reza penasaran sambil sedikit menasihati.
"Iya sih,Mas..abis mo gimana lagi,aku baru selesaikan pembuatan novel terbaruku,soalnya sebentar lagi mau launching,Mas..!" Ucap Evi menjelaskan pd Reza.
"Novel?? Mbak penulis novel??" Tanya Reza yg makin penasaran.
"Iya,alhamdulillah Mas..doakan biar launching nya sukses yah,Mas Reza!!" Jawab Evi seraya meminta support dari Reza.
"Ooh..iya2,Mbak.Aamiin..! Ooh jadi Mbak Evi seorang penulis novel..hebat2.Udah berapa judul novel yg pernah dibuat film,Mbak??" Tanya Reza pd Evi.
"Alhamdulillah,ada 5 judul novel yg udah dibuatkan film,Mas..!" Jawab Evi sambil tersenyum.
"Subhanallah..hebat bgt perempuan yg ada disamping ku ini,yah..!!" Ucap Reza seraya memuji Evi.
"Maksudnya??" Tanya Evi yg mulai kege'eran saat mendengar pujian Reza padanya.
"Kenapa Mbak?? Hahaha..!" Tanya Reza sambil tertawa seraya mengerti dgn nada bicara Evi.
Untuk kedua kalinya Evi dibuat Ge'er oleh Reza.Padahal ucapan Reza tidak seserius yg Evi bayangkan.°°
Bersambung
#sumber: Facebook_Revilovers_Group
Seusai Shalat,tiba2 terdengar suara warga yg ramai dari luar rumah Reza.Reza pun keluar menghampirinya,ternyata para warga ramai2 datang ke rumah Reza dan menuding kalau Ridho adik Reza telah membawa kabur putri semata wayang bu Inul.Tentunya bu Inul tak tinggal diam,bu Inul ikut beramai2 datang ke rumah Reza,karena bu Inul lah yg mengerahkan semua warga tsb.°°
"Ini ada apa yah??" Tanya Reza bingung, pada warga yg datang ke rumahnya.
"Eh,Reza..mana si Ridho?? Eh,ajarin yg bener tuh adek lo.. masa udah berani bawa kabur anak orang..elo ngapain aje di rumah,hah?? Punya adek 2 aja gak bisa ngurusin..gimana sihh?? Heh,asal lo tau yah..dari kemaren malem si Ega belum juga balik ke rumah..! gue curiga nih,pasti elo nyembunyiin si Ega kan?? Lagu2an Lo Pake acara culik2an segala,drama kaya gt udah basi tau,huhh!" Ucap bu Inul yg terkenal nyerocos itu bersikap su'udzon thd Reza.
"Bu Inul tenang dulu dong.. emang sekarang Ega aja yg lg hilang..? Si Ridho juga sampe sekarang belum juga pulang,Bu.. daripada kita saling menuduh,lebih baik kita saling mendoakan aja,biar Ridho dan Ega selamat dan cepat pulang..!" Ucap Reza dengan penuh kesabaran walaupun tadi bu Inul telah menuduh yg bukan2 pada adiknya.
"Wah,Za..kalo si Ega kenapa2,si Ridho musti tanggung jawab tuh..!! Ah,elo Za..gak bisa ngedidik adik lo sendiri yah..??" Ucap salah satu warga ikut menyudutkan Reza.
"Iya nih,Za..kamu bisa ngedidik adik2 mu gak?? Si Ridho udah berani bawa kabur anak orang,udah gt saya denger si Rizky abis maling jam tangan orang, gimana sih..aku gak nyangka bgt.Dibalik kealiman kalian, ternyata kalian jahat juga yah..!!" Ucap salah satu warga yang lain menambahkan.
"Tenang pak,tenang.. Ejja juga udah coba cari mereka,tp Ejja belum nemuin mereka.. Ejja mohon kita semua tenang dulu yah..Besok juga InsyaAllah kalo gak ada halangan Ejja akan coba cari mereka lagi" Ucap Reza dengan bijaknya seraya sabar walaupun warga banyak yg menyudutkan nya.
"Eh,Za..pokoknya gue gak mau tau,si Ega harus ketemu gimana pun caranya.Kalo lo gak berhasil nemuin si Ega,lo akan tau akibatnya.Ayo bapak2 ibu2.. kita pulang!!" Ucap bu Inul mengancam Reza sambil mengajak warga untuk kembali pulang.
Kemudian warga pun pergi dan Reza masuk kembali ke rumahnya.Saat Rizky selesai makan,Reza pun mulai menanyakan pd Rizky soal kejadian Rizky yg mengambil jam tangan milik Danang.
"Ki,coba kamu jelasin waktu kamu dituduh ngambil jam tangan milik kak Danang..!" Pinta Reza pada Rizky untuk menjelaskan kejadian tsb.
"Hah..kak Danang?? Ooh,jadi yg punya jam tangan itu namanya kak Danang?" Tanya Rizky yg baru tahu kalau jam tangan tsb milik Danang.
"Iya,namanya Danang..pacar nya Teh Evi..!" Jawab Reza sambil ikut duduk di samping Rizky.
"Ooh..jadi gini,A..sebenarnya Rizky juga gak tau kenapa jam itu tiba2 ada di dlm tas Rizky..Rizky juga kaget waktu Rizky lagi beli es,tiba2 dari belakang orang2 pada ngeroyok Rizky,terus mereka langsung ngehakimin Rizky gt aja..ya Rizky cuma bisa diem karena saat itu Rizky emang bener2 bingung.Nah,A..Rizky udah ngasih tau yg sejujurnya sama Aa,selebihnya terserah Aa mau percaya atau enggak.Dan Rizky berani sumpah sama ucapan Rizky sendiri,kalo Rizky emang gak melakukannya sedikitpun" ucap Rizky menjelaskan yg sebenarnya pd Reza.
"(Berpikir sejenak) iya,iya..kalo memang bener kaya gt kejadian nya Aa percaya sama kamu,Ki..Aa yakin kamu bukan apa yg seperti mereka tuduh kan" ucap Reza mempercayai penuturan Rizky.
"Alhamdulillah,kalo Aa percaya sama apa yg barusan Rizky jelasin.Ooh iya,A.. kok akhir2 ini Rizky perhatiin Aa gak pernah lg komunikasi sama Teh Intan?? Hubungan Aa sama Teh Intan baik2 aja,kan?" Tanya Rizky,heran.
"(Terdiam sejenak) Aa..udah putus sama Teh Intan" jawab Reza dg singkat nya yg masih bisa tersenyum walaupun cintanya telah dikhianati oleh Intan.
"Haah?putus..?? Kok bisa A ??" Tanya Rizky dengan nada bicara kaget.
"Ya mungkin Allah gak menghendaki Teh Intan buat Aa. Allah tau yg terbaik buat kita,Ki.." Jawab Reza sambil tersenyum.
"Ooh..yang sabar yah,A..! Semoga Aa dapet pengganti yg lebih baik lg dari teh Intan..!" Ucap Rizky seraya mendoakan yg terbaik untuk kakaknya.
"Aamiin,makasih Dek!" Ucap Reza meng-aamiinkan ucapan adiknya.
Saat itu,waktu telah menunjukkan pukul 11.30 malam namun Reza belum juga tidur.Reza masih gelisah memikirkan Ridho yg belum juga ditemukan.Sesekali Reza pun memandangi foto selfie Intan dan dirinya di smartphone miliknya.Namun ini bukan soal Intan yg membuat Reza sangat sedih,Reza sangat lebih sedih ketika memikirkan nasib adiknya yg entah sekarang dimana keberadaan nya.Karena Reza tidak ingin berlarut2 dalam kegelisahannya,akhirnya Reza mengambil air wudhu dan ia pun tertidur.
Keesokan harinya,Reza bersiap2 menunggu Evi untuk sama2 mencari Ridho dan Ega.
"A,kayaknya Rizky gak bisa ikut cari Ridho.Soalnya Rizky masih lemes sama masih kerasa sakit.Rizky di rumah aja yah,A..Boleh kan?" pinta Rizky yg masih sakit karena bekas dipukuli orang2 saat dituduh mencuri jam tangan mahal milik Danang.
"Iya,Ki..ga papa.Aa ngerti sama keadaan kamu kok" ucap Reza pada Rizky sambil menyisir rambutnya dan bercermin.
Beberapa menit kemudian,Evi pun datang dan menjemput Reza.Reza bergegas keluar menghampiri Evi sambil berpesan pada Rizky,adiknya.
"Baik2 di rumah,yah..jangan lupa diminum obat nya.Ya udah Aa pergi dulu,doain Aa biar Ridho dan Ega cepet ketemu.Assalamu'alaikum!" Pamit Reza seraya berpesan pada Rizky yg masih sakit itu.
"Wa'alaikumussalam..hati2 yah,Aa..!" Ucap Rizky sambil menyalami tangan kakaknya.
Kemudian Reza dan Evi pun pergi mencari Ridho dan Ega menaiki mobil milik Evi.Saat Evi yg menyetir mobil,hampir saja Evi menabrak sebuah mobil di depannya karena Evi sempat mengantuk dan hilang kendali.
"Eee..Mbak Evi,astaghfirullah.. Hati2 Mbak..!" Seru Reza yg duduk di sebelah Evi.
"Astaghfirullah..!" Ucap Evi agak mengantuk sambil mengerem mobilnya dan berhenti sejenak di pinggir jalan.
"Mbak kenapa? Mbak sakit yah.. sini Mbak,biar aku aja yang nyetir!" Ucap Reza pada Evi.
"Enggak,Mas Reza..aku gak sakit.Aku cuma agak ngantuk aja.Tapi gak papa nih Mas Reza yg nyetir?" Tanya Evi sambil mengusap-usap matanya.
"Gak papa Mbak,kebetulan aku juga bisa nyetir mobil kok..!" Jawab Reza sambil tersenyum.
Kemudian Reza turun dari mobil untuk berganti posisi duduk dg Evi.Reza pun membukakan pintu mobil dan menuntun Evi untuk keluar dari mobil.Evi yg tadinya agak mengantuk jadi tidak mengantuk lagi saat Reza meraih tangan Evi dan menuntun nya keluar dari mobil. grin emotikon Kemudian mereka pun melanjutkan perjalanan nya untuk mencari Ridho dan Ega.
"Mas Reza,maaf yah.Sampe2 Mas Reza yg harus nyetir..abis tadi malem aku tidur jam 03.00,Maaf yah Mas,aku jd gak enak nih!" Ucap Evi menjelaskan pd Reza.
"Gak papa,Mbak Evi..justru aku yg gak enak sama Mbak.Mbak udah begitu baik sama aku sampe2 Mbak bela2in buat ikut cari Ridho,Makasih yah Mbak..!" Ucap Reza sambil menyetir mobil seraya berterimakasih pada Evi.
"Iya Mas Rezaa..InsyaAllah aku ikhlas ko bantuin Mas Reza!" Ucap Evi yg sekarang sudah mulai terlihat tidak mengantuk lagi.
"Hmm..ngomong2 Mbak Evi kenapa ko begadang sampe jam 03.00 pagi?? Padahal ga baik loh Mbak,buat kesehatan..!!" Tanya Reza penasaran sambil sedikit menasihati.
"Iya sih,Mas..abis mo gimana lagi,aku baru selesaikan pembuatan novel terbaruku,soalnya sebentar lagi mau launching,Mas..!" Ucap Evi menjelaskan pd Reza.
"Novel?? Mbak penulis novel??" Tanya Reza yg makin penasaran.
"Iya,alhamdulillah Mas..doakan biar launching nya sukses yah,Mas Reza!!" Jawab Evi seraya meminta support dari Reza.
"Ooh..iya2,Mbak.Aamiin..! Ooh jadi Mbak Evi seorang penulis novel..hebat2.Udah berapa judul novel yg pernah dibuat film,Mbak??" Tanya Reza pd Evi.
"Alhamdulillah,ada 5 judul novel yg udah dibuatkan film,Mas..!" Jawab Evi sambil tersenyum.
"Subhanallah..hebat bgt perempuan yg ada disamping ku ini,yah..!!" Ucap Reza seraya memuji Evi.
"Maksudnya??" Tanya Evi yg mulai kege'eran saat mendengar pujian Reza padanya.
"Kenapa Mbak?? Hahaha..!" Tanya Reza sambil tertawa seraya mengerti dgn nada bicara Evi.
Untuk kedua kalinya Evi dibuat Ge'er oleh Reza.Padahal ucapan Reza tidak seserius yg Evi bayangkan.°°
Bersambung
#sumber: Facebook_Revilovers_Group
Revi'L cerbung "Assalamu'alaikum Cintaku 5" By Iin Haerunisa
Assalamu'alaikum Cintaku part 5
Sementara di rumah sakit,Reza sedih ketika melihat Rizky yg terbaring lemah sedang ditangani oleh para suster.Ketika adzan dzuhur berkumandang,Reza segera mengambil air wudhu dan sholat di mushola rumah sakit.Setelah shalat Reza berdoa dan memohon kepada Allah agar selalu diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi semua cobaan dari Nya.Reza tak kuasa menahan air matanya,mengingat dia belum mendapatkan pekerjaan,Ridho yg hilang entah kemana,belum lagi Rizky yg diduga mencuri dan sekarang terbaring lemah di rumah sakit.°°
"Mbak, kok tau saya ada disini ?" Tanya Reza selesai shalat dari mushola yg kebetulan bertemu Evi di lobby rumah sakit.
"Eh,Mas Reza..iya,aku tau dari orang2 di sekitar jalan,katanya Mas Reza bawa Rizky sendirian ke rumah sakit ini..jadi aku samperin kesini.." jawab Evi yg sejak tadi menunggu Reza di lobby.
"Mbak ga usah repot2, aku jd gak enak.." ucap Reza sambil tersenyum dan menundukkan kepalanya.
"Ah,ga papa Mas.. aku seneng ko bantu Mas Reza" ujar Evi sambil tersenyum.
Saat Reza dan Evi sedang mengobrol di lobby,tiba2 Reza mendengar suara Intan yg baru saja keluar dari ruang khusus untuk memeriksa kandungan yg kebetulan ruangannya tak jauh dari lobby dimana Reza dan Evi sedang duduk di situ.
"Irwan..gimana ini,aku positif hamil..pokoknya kamu harus tanggung jawab" ucap Intan menuntut Irwan karena telah menghamili nya.
"Iya2, tenang aja..aku janji bakalan tanggung jawab.Aku bakalan nikahin kamu setelah anak kita lahir,Sayang..kamu pegang janji aku yah..!" Ucap Irwan meyakinkan Intan.
"Intan ?? Maksudnya apa ini?? Dia siapa,Tan??" Tanya Reza yg menghampiri Intan sambil menunjuk ke arah Irwan.
"Aa?? Ko A Ejja ada di sini?" Ucap Intan salah tingkah kemudian malah bertanya balik.
"Intan..kamu jawab Aa dong.. ada apa ini? Terus dia siapa?" Tanya Reza mendesak.
"Gue Irwan. Calon suami Intan dan calon ayah dari bayi yg ada dikandungan Intan. Kenapa emang lo tanya2 gue,ha??" Jawab Irwan dengan nada bicara kasar ikut menyambar.
"Apa kamu bilang?? Calon ayah?? Hey,asal kamu tau yah..sebentar lagi Intan akan aku lamar..!" Ucap Reza tegas menjelaskan pada Irwan.
"Tapi,Irwan bener A.. aku,aku emang udah hamil" jawab Intan ikut menyambar seraya memperjelas.
"Apa,Tan? Jadi selama ini kamu bohongin aku?? Kamu jahat bgt,Tan..padahal sebentar lagi kita bakalan nikah,tp kamu jd kaya gini" ucap Reza kesal.
"Heh,lo pikir aja yah..cewek mana yg mau punya calon suami yg ekonomi nya pas2'an kaya lo..kalo si Intan milih gue ya wajar lah,kan idup gue udah mapan, gak kaya lo!!" Ujar Irwan yg ikut menalip pembicaraan dengan nada bicara menghina.
"Ooh..jadi Intan yg selama ini aku kenal ternyata kaya gini?? Ooh..pantes,akhir2 ini kamu jarang kabarin aku lg.Aku pikir kamu sosok calon istri yg setia,ternyata dibalik keanggunan kamu,kamu nekat berbuat sejauh ini.Aku bener2 gak nyangka,Tan" ucap Reza pada Intan kecewa seraya mengacuhkan hinaan Irwan thd nya.
"Ya udah deh,maafin aku A.. Mungkin cerita kita sampe disini aja,aku yakin Aa akan dapatkan pendamping hidup yg lebih baik dari aku,karena Aa itu orang baik pasti akan dapet istri yg baik juga" Ucap Intan seraya mengakhiri perdebatan nya.
Ketika mereka sedang berdebat di depan ruang periksa kandungan,kemudian Evi pun datang menghampiri mereka.Sudah tidak asing lagi bagi Evi ketika dia melihat Irwan,karena Irwan adalah teman satu kampus nya.Saat Evi menyapa Irwan,Irwan malah langsung pergi meninggalkan ruangan tsb karena Intan yg ingin cepat pulang.
Reza pun sedih saat ia harus menerima kenyataan pahit nya kalau gadis yg akan dipersunting nya itu ternyata sudah diambil orang lain.Evi yg saat ini berada di samping Reza mencoba menenangkan Reza yang sedang lara hatinya.
"Mas Reza,yg sabar yah..!!" Ucap Evi menyemangati sambil mengusap2 punggung Reza.
"Iya makasih,Mbak.Aku gak habis pikir aja sama Intan..kenapa dia bisa berbuat sejauh itu,aku bener2 gak nyangka" ucap Reza pada Evi seraya mencurahkan kekecewaannya thd Intan.
"Iya,aku ngerti kok perasaan Mas Reza saat ini.Mungkin Intan bukan ditakdirkan untuk Mas Reza,tapi Mas Reza jgn pernah berputus asa yah.. Mas Reza pasti dapetin sosok istri yg shaleha" ujar Evi yg terus menyemangati Reza.
"Aamiin,Makasih Mbak..atas doa dan support nya.. !" Ucap Reza seraya meng-aamiinkan ucapan Evi.
"Iya Mas Reza,sama2.." ucap Evi sambil tersenyum.
Ketika mereka sedang berada di depan ruang periksa kandungan,seorang dokter kandungan yg hendak keluar dari ruangan tsb menyapa Reza dan Evi.
"Oh ya,Mbak mau check up kandungan yah??" Tanya dokter kandungan yg berjilbab itu pd Evi.
"Ooh enggak,Dok..!" Jawab Evi pada dokter tsb.
"Ooh..saya kira Mbak ini lagi diantar suaminya check up kandungan..!" Ujar dokter tsb mengira kalau Reza dan Evi adalah pasangan suami istri.
"Hehe..dia bukan suami saya,Dok..!" Ucap Evi menjelaskan pd dokter tsb sambil tertawa.
"Oh iya maaf Mbak, ya sudah..saya tinggal dulu ya Mbak..!" Ucap dokter kandungan itu kemudian pergi meninggalkan ruangan tsb.
Saat Reza dan Evi sedang tertawa melihat kesalah pahaman dokter tadi.Evi yg terus menatap dalam2 wajah Reza yg sedang tertawa melepaskan kesedihannya itu ternyata membuatnya terpesona melihat ketampanan seorang Reza.Saat Evi menatap Reza,saat itu juga dalam relung hatinya dia berharap kalau dia ingin memiliki lelaki yg ada dihadapan nya itu.Namun Evi merasa harapannya itu seolah tidak mungkin terjadi saat mengingat kalau Danang sebentar lagi akan melamar nya.
"Mbak,mbak..heyy..?" Sapa Reza sambil melambai2kan tangannya di depan wajah Evi yg sedang menatap wajah Reza.
"Eh,Mas Reza..maaf,tadi aku ngelamun..!!" Jawab Evi berdalih.
Sementara itu,dokter yg menangani Rizky meminta Reza untuk segera mengurus administrasinya.Reza yang sedang tidak punya uang terlebih sekarang dia belum mendapatkan pekerjaan baru akhirnya kebingungan.Dan lagi2 Evi tergerak hatinya untuk membantu Reza.
"Mbak,aku titip Rizky sebentar yah!" Pinta Reza pada Evi.
"Oh,boleh..emang Mas Reza mau kemana?" Tanya Evi.
"Aku mau cari pinjaman uang dulu ke temen2,siapa tau mereka bisa bantu aku,Mbak.Ya udah Mbak,aku pergi dulu ya,Assalamu'alaikum" pamit Reza yg terburu2 pergi meninggalkan rumah sakit tsb.
"Ooh..oke,Mas.Wa'alaikumussalam.!" Ucap Evi pada Reza.
Saat Reza sedang pergi mencari bantuan pada teman2 nya,Evi pun segera membayar biaya perawatan dan menebus obat Rizky ke tempat administrasi.
Beberapa jam kemudian,Reza datang kembali ke rumah sakit dan segera membayarkan nya ke tempat administrasi.Reza kaget ternyata ada orang yg sudah lebih dulu membayarkan biaya perawatan Rizky,namun sayang ketika Reza bertanya siapa yg membayar pengobatan Rizky pada suster di bagian administrasi,suster tsb mengatakan kalau orang tsb tidak mau disebutkan namanya.
Kemudian Reza menghampiri Evi yg sedang berada di lobby.
"Mbak,tau gak? Waktu aku mau bayar administrasi,ternyata ada orang yg udah lebih dulu membayar nya.Tapi sayang orang itu gak mau disebutkan namanya,sungguh mulia orang itu.Coba aja aku tau siapa orang tsb,aku sangat berterimakasih" ujar Reza yg baru datang langsung menceritakan kejadian tsb pada Evi.
"Waah..alhamdulillah yah, berarti Rizky udah boleh pulang dong..??" Ucap Evi yg sebenarnya dia yg sudah membayar administrasi tsb.
"Iya alhamdulillah,bener Mbak..Rizky sekarang udah dibolehin pulang" ucap Reza dengan penuh rasa syukur.
Lalu Reza dan Rizky pulang ke rumah naik mobil milik Evi yg diantar langsung oleh pemiliknya.Sesampainya di rumah,Evi diajak masuk oleh Reza dan disuguhi segelas es teh.
"Silakan Mbak,diminum dulu..maaf ya Mbak,minum nya cuma es teh aja.." ucap Reza sambil menyuguhkan segelas es teh pada Evi.
"Ooh,makasih Mas Reza..gak papa ko,ga usah repot2.Oh iya Mas,gimana kalo cari Ridho besok lg aja Mas,soalnya kasihan si Rizky msh sakit" ucap Evi sambil meminum es teh yg disuguhkan Reza.
"Iya,Mbak..aku juga berfikiran sama seperti Mbak.Tapi aku khawatir bgt sama si Ridho" Ucap Reza seraya masih cemas memikirkan keberadaan Ridho.
"Iya Mas,aku ngerti.InsyaAllah,besok aku akan datang ke rumah Mas lg,kita cari Ridho sama2 yah.." ucap Evi pd Reza.
"Tapi Mbak..gak usah repot2 lah,Mbak udah banyak bantu aku,aku jadi gk enak" ucap Reza seraya menolak tawaran Evi.
"Gak papa Mas,aku seneng ko bisa bantu Mas..Ya udah ya Mas,aku pamit pulang dulu..Assalamu'alaikum..!" Ucap Evi yg langsung bergegas pulang.
"I,iya..Wa'alaikumussalam...!" Ucap Reza pada Evi.
Hari mulai gelap,waktu menunjukkan pukul enam maghrib,seketika itu juga adzan maghrib pun berkumandang.Reza dan Rizky pun shalat Maghrib.Rizky yg saat itu masih sakit jadi dia harus shalat sambil duduk.°°
Bersambung
#sumber: Facebook_Revilovers_group
Sementara di rumah sakit,Reza sedih ketika melihat Rizky yg terbaring lemah sedang ditangani oleh para suster.Ketika adzan dzuhur berkumandang,Reza segera mengambil air wudhu dan sholat di mushola rumah sakit.Setelah shalat Reza berdoa dan memohon kepada Allah agar selalu diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi semua cobaan dari Nya.Reza tak kuasa menahan air matanya,mengingat dia belum mendapatkan pekerjaan,Ridho yg hilang entah kemana,belum lagi Rizky yg diduga mencuri dan sekarang terbaring lemah di rumah sakit.°°
"Mbak, kok tau saya ada disini ?" Tanya Reza selesai shalat dari mushola yg kebetulan bertemu Evi di lobby rumah sakit.
"Eh,Mas Reza..iya,aku tau dari orang2 di sekitar jalan,katanya Mas Reza bawa Rizky sendirian ke rumah sakit ini..jadi aku samperin kesini.." jawab Evi yg sejak tadi menunggu Reza di lobby.
"Mbak ga usah repot2, aku jd gak enak.." ucap Reza sambil tersenyum dan menundukkan kepalanya.
"Ah,ga papa Mas.. aku seneng ko bantu Mas Reza" ujar Evi sambil tersenyum.
Saat Reza dan Evi sedang mengobrol di lobby,tiba2 Reza mendengar suara Intan yg baru saja keluar dari ruang khusus untuk memeriksa kandungan yg kebetulan ruangannya tak jauh dari lobby dimana Reza dan Evi sedang duduk di situ.
"Irwan..gimana ini,aku positif hamil..pokoknya kamu harus tanggung jawab" ucap Intan menuntut Irwan karena telah menghamili nya.
"Iya2, tenang aja..aku janji bakalan tanggung jawab.Aku bakalan nikahin kamu setelah anak kita lahir,Sayang..kamu pegang janji aku yah..!" Ucap Irwan meyakinkan Intan.
"Intan ?? Maksudnya apa ini?? Dia siapa,Tan??" Tanya Reza yg menghampiri Intan sambil menunjuk ke arah Irwan.
"Aa?? Ko A Ejja ada di sini?" Ucap Intan salah tingkah kemudian malah bertanya balik.
"Intan..kamu jawab Aa dong.. ada apa ini? Terus dia siapa?" Tanya Reza mendesak.
"Gue Irwan. Calon suami Intan dan calon ayah dari bayi yg ada dikandungan Intan. Kenapa emang lo tanya2 gue,ha??" Jawab Irwan dengan nada bicara kasar ikut menyambar.
"Apa kamu bilang?? Calon ayah?? Hey,asal kamu tau yah..sebentar lagi Intan akan aku lamar..!" Ucap Reza tegas menjelaskan pada Irwan.
"Tapi,Irwan bener A.. aku,aku emang udah hamil" jawab Intan ikut menyambar seraya memperjelas.
"Apa,Tan? Jadi selama ini kamu bohongin aku?? Kamu jahat bgt,Tan..padahal sebentar lagi kita bakalan nikah,tp kamu jd kaya gini" ucap Reza kesal.
"Heh,lo pikir aja yah..cewek mana yg mau punya calon suami yg ekonomi nya pas2'an kaya lo..kalo si Intan milih gue ya wajar lah,kan idup gue udah mapan, gak kaya lo!!" Ujar Irwan yg ikut menalip pembicaraan dengan nada bicara menghina.
"Ooh..jadi Intan yg selama ini aku kenal ternyata kaya gini?? Ooh..pantes,akhir2 ini kamu jarang kabarin aku lg.Aku pikir kamu sosok calon istri yg setia,ternyata dibalik keanggunan kamu,kamu nekat berbuat sejauh ini.Aku bener2 gak nyangka,Tan" ucap Reza pada Intan kecewa seraya mengacuhkan hinaan Irwan thd nya.
"Ya udah deh,maafin aku A.. Mungkin cerita kita sampe disini aja,aku yakin Aa akan dapatkan pendamping hidup yg lebih baik dari aku,karena Aa itu orang baik pasti akan dapet istri yg baik juga" Ucap Intan seraya mengakhiri perdebatan nya.
Ketika mereka sedang berdebat di depan ruang periksa kandungan,kemudian Evi pun datang menghampiri mereka.Sudah tidak asing lagi bagi Evi ketika dia melihat Irwan,karena Irwan adalah teman satu kampus nya.Saat Evi menyapa Irwan,Irwan malah langsung pergi meninggalkan ruangan tsb karena Intan yg ingin cepat pulang.
Reza pun sedih saat ia harus menerima kenyataan pahit nya kalau gadis yg akan dipersunting nya itu ternyata sudah diambil orang lain.Evi yg saat ini berada di samping Reza mencoba menenangkan Reza yang sedang lara hatinya.
"Mas Reza,yg sabar yah..!!" Ucap Evi menyemangati sambil mengusap2 punggung Reza.
"Iya makasih,Mbak.Aku gak habis pikir aja sama Intan..kenapa dia bisa berbuat sejauh itu,aku bener2 gak nyangka" ucap Reza pada Evi seraya mencurahkan kekecewaannya thd Intan.
"Iya,aku ngerti kok perasaan Mas Reza saat ini.Mungkin Intan bukan ditakdirkan untuk Mas Reza,tapi Mas Reza jgn pernah berputus asa yah.. Mas Reza pasti dapetin sosok istri yg shaleha" ujar Evi yg terus menyemangati Reza.
"Aamiin,Makasih Mbak..atas doa dan support nya.. !" Ucap Reza seraya meng-aamiinkan ucapan Evi.
"Iya Mas Reza,sama2.." ucap Evi sambil tersenyum.
Ketika mereka sedang berada di depan ruang periksa kandungan,seorang dokter kandungan yg hendak keluar dari ruangan tsb menyapa Reza dan Evi.
"Oh ya,Mbak mau check up kandungan yah??" Tanya dokter kandungan yg berjilbab itu pd Evi.
"Ooh enggak,Dok..!" Jawab Evi pada dokter tsb.
"Ooh..saya kira Mbak ini lagi diantar suaminya check up kandungan..!" Ujar dokter tsb mengira kalau Reza dan Evi adalah pasangan suami istri.
"Hehe..dia bukan suami saya,Dok..!" Ucap Evi menjelaskan pd dokter tsb sambil tertawa.
"Oh iya maaf Mbak, ya sudah..saya tinggal dulu ya Mbak..!" Ucap dokter kandungan itu kemudian pergi meninggalkan ruangan tsb.
Saat Reza dan Evi sedang tertawa melihat kesalah pahaman dokter tadi.Evi yg terus menatap dalam2 wajah Reza yg sedang tertawa melepaskan kesedihannya itu ternyata membuatnya terpesona melihat ketampanan seorang Reza.Saat Evi menatap Reza,saat itu juga dalam relung hatinya dia berharap kalau dia ingin memiliki lelaki yg ada dihadapan nya itu.Namun Evi merasa harapannya itu seolah tidak mungkin terjadi saat mengingat kalau Danang sebentar lagi akan melamar nya.
"Mbak,mbak..heyy..?" Sapa Reza sambil melambai2kan tangannya di depan wajah Evi yg sedang menatap wajah Reza.
"Eh,Mas Reza..maaf,tadi aku ngelamun..!!" Jawab Evi berdalih.
Sementara itu,dokter yg menangani Rizky meminta Reza untuk segera mengurus administrasinya.Reza yang sedang tidak punya uang terlebih sekarang dia belum mendapatkan pekerjaan baru akhirnya kebingungan.Dan lagi2 Evi tergerak hatinya untuk membantu Reza.
"Mbak,aku titip Rizky sebentar yah!" Pinta Reza pada Evi.
"Oh,boleh..emang Mas Reza mau kemana?" Tanya Evi.
"Aku mau cari pinjaman uang dulu ke temen2,siapa tau mereka bisa bantu aku,Mbak.Ya udah Mbak,aku pergi dulu ya,Assalamu'alaikum" pamit Reza yg terburu2 pergi meninggalkan rumah sakit tsb.
"Ooh..oke,Mas.Wa'alaikumussalam.!" Ucap Evi pada Reza.
Saat Reza sedang pergi mencari bantuan pada teman2 nya,Evi pun segera membayar biaya perawatan dan menebus obat Rizky ke tempat administrasi.
Beberapa jam kemudian,Reza datang kembali ke rumah sakit dan segera membayarkan nya ke tempat administrasi.Reza kaget ternyata ada orang yg sudah lebih dulu membayarkan biaya perawatan Rizky,namun sayang ketika Reza bertanya siapa yg membayar pengobatan Rizky pada suster di bagian administrasi,suster tsb mengatakan kalau orang tsb tidak mau disebutkan namanya.
Kemudian Reza menghampiri Evi yg sedang berada di lobby.
"Mbak,tau gak? Waktu aku mau bayar administrasi,ternyata ada orang yg udah lebih dulu membayar nya.Tapi sayang orang itu gak mau disebutkan namanya,sungguh mulia orang itu.Coba aja aku tau siapa orang tsb,aku sangat berterimakasih" ujar Reza yg baru datang langsung menceritakan kejadian tsb pada Evi.
"Waah..alhamdulillah yah, berarti Rizky udah boleh pulang dong..??" Ucap Evi yg sebenarnya dia yg sudah membayar administrasi tsb.
"Iya alhamdulillah,bener Mbak..Rizky sekarang udah dibolehin pulang" ucap Reza dengan penuh rasa syukur.
Lalu Reza dan Rizky pulang ke rumah naik mobil milik Evi yg diantar langsung oleh pemiliknya.Sesampainya di rumah,Evi diajak masuk oleh Reza dan disuguhi segelas es teh.
"Silakan Mbak,diminum dulu..maaf ya Mbak,minum nya cuma es teh aja.." ucap Reza sambil menyuguhkan segelas es teh pada Evi.
"Ooh,makasih Mas Reza..gak papa ko,ga usah repot2.Oh iya Mas,gimana kalo cari Ridho besok lg aja Mas,soalnya kasihan si Rizky msh sakit" ucap Evi sambil meminum es teh yg disuguhkan Reza.
"Iya,Mbak..aku juga berfikiran sama seperti Mbak.Tapi aku khawatir bgt sama si Ridho" Ucap Reza seraya masih cemas memikirkan keberadaan Ridho.
"Iya Mas,aku ngerti.InsyaAllah,besok aku akan datang ke rumah Mas lg,kita cari Ridho sama2 yah.." ucap Evi pd Reza.
"Tapi Mbak..gak usah repot2 lah,Mbak udah banyak bantu aku,aku jadi gk enak" ucap Reza seraya menolak tawaran Evi.
"Gak papa Mas,aku seneng ko bisa bantu Mas..Ya udah ya Mas,aku pamit pulang dulu..Assalamu'alaikum..!" Ucap Evi yg langsung bergegas pulang.
"I,iya..Wa'alaikumussalam...!" Ucap Reza pada Evi.
Hari mulai gelap,waktu menunjukkan pukul enam maghrib,seketika itu juga adzan maghrib pun berkumandang.Reza dan Rizky pun shalat Maghrib.Rizky yg saat itu masih sakit jadi dia harus shalat sambil duduk.°°
Bersambung
#sumber: Facebook_Revilovers_group
Langganan:
Postingan (Atom)