Assalamu'alaikum cintaku part 12
Tak lama kemudian Rizky dan Ridho pun pulang dari sekolahnya.
"Assalamu'alaikum..!!" Ucap kedua remaja kembar itu dengan serentak.
"Wa'alaikumussalam" Ucap Reza dan Yayat bersamaan.
"Eh,eh..ada A Yayat.A Yayat apa kabar??" Sapa Ridho pd Yayat yg memang sudah mengenali sahabat kakaknya itu.
"Alhamdulillah,Dho kabar baik..Eh Ridho,udah gede aja kamu!!" Puji Yayat pada Ridho seraya pangling melihatnya.
"Rizky gak ditanya nih,A Yayat??" Ucap Rizky manja pada Yayat.
"Ooh..adikku yg satu ini cemburu niihh,pengen ditanya juga.Apa kabar
Rizky??" Ucap Yayat yg sudah menganggap Rizky dan Ridho seperti adiknya
sendiri.
"Hmmm alhamdulillah baik,A. Oh ya,A Yayat kapan ke sini?" Ucap Rizky.
"Baru tadi pagi,Ki.." ucap Yayat.
"Ya udah,yuk kita ke dalem.Makan siang buatan chef Internasional sudah
menunggu hehehe" Ucap Reza tertawa seraya mengajak Yayat dan adik2nya
untuk makan siang bersama.
"Asiiiikkk..!!" Seru Rizky dan Ridho.
Merekapun masuk ke dalam rumah menuju ruang makan dan langsung menyerbu tumis jamur tiram dan ayam goreng buatan Reza.
"Za,mantab pisan masakan kamu teh euy.Gak nyangka ih..ternyata kamu
sejago ini,Za!" Puji Yayat sambil terus memakan lahap masakan buatan
Reza tsb.
"Ah,biasa aja Yat..semua orang juga bisa kalo cuma
bikin masakan kaya gini doang mah!" Ucap Reza sambil mengisi gelasnya
dgn air putih dari teko yg berada di atas meja makan.
"Tapi
beneran lho,Za..masakan kamu apalah apalah banget.Wah beruntung banget
cewek yg bisa dapetin kamu,Za.Kalo Yayat jadi cewek,pasti Yayat udah
nembak Ejja,deh yakin hehe !" Ucap Yayat yg terus memuji Reza.
"Apaan sih,Yayat..bukannya selama ini kamu itu cewek,Yat?? Hehehe" Ujar Reza bercanda.
"Diiihh...julit nih, Ejja..!!" Ucap Yayat.
"Hehehe,becanda Yat.." ucap Reza.
Setelah selesai makan,kemudian merekapun mengobrol2
lagi,bercanda,saling berbagi pengalaman,termasuk Reza yg memberitahukan
pada kedua adiknya kalo umi mereka ternyata masih hidup.Rizky dan Ridho
sempat tak percaya saat mendengar kabar baik tsb,dan disitu Yayat ikut
menjelaskan secara detail sebab akibatnya dan akhirnya Rizky dan Ridho
pun mempercayainya.
Waktu terus berlalu,Tak terasa hari sudah
semakin gelap.Reza pun beristirahat agar besok kembali fit untuk siap
bekerja di hari pertamanya.Termasuk juga Rizky,Ridho,dan Yayat,mereka
pun tidur.Karena tidak tersedianya kamar khusus tamu,mau tidak mau Yayat
tidur satu kamar bersama Reza,Rizky,dan Ridho.
##########%\|<|<¡<®~€<
Keesokan harinya...
"Wiiiissss..keren nya temen aku!" Puji Yayat pada Reza.
"Makasiihh Yayat! Hehe" Ucap Reza yg memang pagi itu sangat tampan
memakai kemeja warna biru langit yg dimasukan ke dalam celana panjang
hitam dan rambutnya yang disisir rapi.
"Aaa..kece binggow!!" Puji Rizky berbahasa alay.
"Kamu ngomong apa sih,Ki??" Ucap Reza sambil mengerutkan keningnya.
"Aargghh.. si Aa kudet pisan.Gak tau bahasa alay!!" Ucap Rizky meledek kakaknya.
"Aneeehhh,huuu" ucap Reza yg juga meledek Rizky.
"Oh iya,Yat. Kamu mau cari kerja hari ini??" Tanya Reza pada Yayat.
"Iya,Za. Do'ain Yayat yah!!" Jawab Yayat.
"Iya,pasti Yat. Nih,kamu naik motor aku aja" Ucap Reza sambil menyerahkan kunci motor miliknya pada Yayat.
"Lah..nanti Ejja berangkat kerjanya naik apa??" Tanya Yayat.
"Udah ga papa,biar Ejja yg jalan kaki. Lagian sekolah nya juga gak terlalu jauh kok,yaah..itung2 lari pagi lah" Jawab Reza.
"Serius,Za??" Tanya Yayat yg masih belum yakin.
"Serius,Yat. Gapapa,Pake aja!" Ucap Reza.
"Makasih ya,Za" Ucap Yayat.
"Iya,sama2" ucap Reza sambil tersenyum.
Merekapun pergi dengan tujuan masing2 nya.
Saat sampai di sekolah,Reza yang berparas tampan itu pun jadi pusat
perhatian para guru2 apalagi guru2 perempuan.Hidung mancungnya,jambang
manisnya serta senyum indahnya yang membuat kaum hawa dibuat "melting"
olehnya.
Hampir semua guru perempuan yg ada di sekolah tsb kecuali Intan menyapa dan berlomba agar mendapatkan perhatian dari Reza.
Dengan penuh semangat Reza berjalan menuju perpustakaan,tempat dimana dia bekerja.
"Alhamdulillah..Syukran Yaa Allah, akhirnya Ejja bisa merasakan suasana
kerja lagi" Ucap Reza bersyukur sambil menaruh tas gendongan ke
sandaran kursi kerjanya.
"Bismillah.. semoga ini awal yg baik buat Ejja, aamiin" Lanjut Reza.
Tak lama kemudian datanglah sekelompok siswa kelas satu yg masih
terlihat polos,imut dan menggemaskan yang tentunya membuat Reza gemas
melihat mereka apalagi Reza sangat menyukai anak kecil.
"Om, minta buku!" Ucap salah satu anak laki2 yg chubby pipinya sambil menadahkan tangannya seraya meminta buku pada Reza.
"Hey..aduh aduh,lucu banget!!" Ucap Reza yg jongkok sejajar dg anak laki2 tsb sambil mencubit gemas pipi chubby anak itu.
"Aww..sakit om!!" Ucap si anak tsb yg dengan polos malah membalasnya dg mencubit hidung mancung milik Reza.
"Aww..cakit!! Hahaha!!" Ucap Reza seraya menirukan gaya anak2 yg bicaranya belum lancar.
Saat Reza asyik bercanda dengan si anak tsb, tiba2 Intan datang
menghampiri mereka yang memang dimana Intan akan mengajar anak2 tsb di
perpustakaan.
"Reza, Ngapain sih kamu malah bercandaan..mendingan
cepet deh ambilin buku bahasa Indonesia buat mereka!!" Ucap Intan yang
memang selalu ketus jika bertemu Reza.
"Oh,iya maaf!!" Ucap Reza sambil mengambilkan buku bhs.Indonesia sebanyak 34 buah.
"Nih bukunya, satu orang satu yah..!" Ucap Reza sambil membagikan satu
persatu buku pada anak2 yang sudah berbaris seraya mengantri.
"Makasih om baik !!" Ucap salah satu siswi yg berjilbab.
"Sama2 cantik!!" Ucap Reza tersenyum sambil mengelus kepala siswi berjilbab itu.
Setelah Reza selesai membagikan buku pada tiap siswa,kemudian para
siswa itu pun duduk di kursi perpustakaan yg telah dipersiapkan khusus
untuk para siswa yg ingin belajar di perpustakaan.
"Kamu keenakan
banget dipanggil om sama anak2. Inget yah..ini lingkungan
formal,seharusnya kamu ngerti deh..masa anak2 panggil kamu om kamu
biarkan mereka gitu aja.Kamu bilangin dong,suruh panggil kamu "pak" gitu
!!" Ucap Intan sinis pada Reza.
"Iya, Maafin aku. Aku emang baru disini.Iya nanti aku bilangin mereka." Ucap Reza mengalah.
Kemudian Intan pun pergi menghampiri anak2 yg sudah menunggu dari tadi.°°
bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar