Assalamu'alaikum Cintaku part 15
Saat melihat sosok anak kecil,rasanya aku gemas pengen
mencubitnya.Kata orang2 sih banyak yg bilang kalau aku cukup cepat dalam
pendekatan terhadap seorang anak.Bahkan dulu sewaktu aku masih tinggal
di Bandung,anak2 kecil tetanggaku selalu berebut agar bisa digendong
olehku.Mungkin aura kebapakan ku mulai terlihat.°°
#SKIP..
Hari ini aku akan menghadiri pesta pernikahan Intan dan
Irwan.Sebenarnya aku malas untuk kesana tapi Yayat terus membujukku agar
aku datang melihatnya secara langsung,entah apa maksud sahabat lama ku
yg satu ini sehingga tak bosannya selalu membujukku untuk menghadiri
resepsi tsb.Tak ada baju spesial untuk aku pakai kesana,karena sekali
lagi aku sama sekali tidak begitu antusias dengan resepsi yg tidak
kusukai ini.Aku hanya memakai kemeja yg penuh dengan motif kotak-kotak
putih berwarna dasar hitam dan sweter merah serta jeans panjang.
"Za,kamu serius pake baju itu??" Ucap Yayat sambil menunjuk ke arah baju kemeja yg kupakai.
"Serius!!" Ucapku singkat yg memang saat itu aku agak sebal dengan Yayat yg terus mengaturku.
"Hmm..ya udah yuk,kita OTW !!" Ajak Yayat.
Tanpa menjawabnya aku langsung mengikuti langkah Yayat.Kami ke sana
naik motor menuju rumah Irwan yg tentunya agak jauh dari rumah
Intan.Selang beberapa menit kemudian,kami pun sampai juga di rumah
Irwan.Terang saja Intan lebih memilih Irwan dibanding aku,ternyata Intan
benar kalo aku gak ada apa2nnya dibanding dgn Irwan.Rumahnya begitu
mewah bak istana disana para tamu termasuk kami disambut hangat oleh
para penjaga tamu.Kamipun terus menyusuri ke dalam hingga kami sampai
juga di tempat para tamu undangan berkumpul yaitu di dekat sebuah kolam
renang.
"MasyaAllah.. ini rumah apa istana,Za!" Seru Yayat yang mungkin baru tau rumah semewah milik Irwan itu.
"Ssst..jangan malu2in dehh!!" Ucapku sedikit kesal pada Yayat yg sedari tadi terkesan ndeso itu.
Nampak jelas disekitarku terlihat banyak tamu undangan dari kalangan
penting.Mereka saling bersulang dan berbincang mereka bersuka cita
menunggu sepasang pengantin yg dari tadi belum juga terlihat batang
hidungnya.
Aku sama sekali tak terpengaruh saat melihat mereka yg
bersuka cita,saat ini aku hanya duduk termenung di kursi khusus tamu
undangan.Mulutku malas untuk berkata2 sekalipun Yayat yg dari tadi terus
mengoceh di sampingku.Beberapa menit kemudian dua insan yg sedang
berbahagia itupun akhirnya muncul juga ditengah-tengah para tamu
undangan.Intan yg saat itu sangat cantik memakai gaun pengantin berwarna
putih dan Irwan yang gagah memakai jas hitam sambil menggandeng tangan
Intan yg membuatku malas melihat kemesraan mereka.
"Hari ini
Intan cantik yah,Yat.Tapi sayang laki2 yg ada disampingnya bukan Ejja"
Ucapku yg sudah tak kuasa lagi menahan kubangan air mata ini yg sebentar
lagi akan berjatuhan.
"Sabar Za..kamu harus kuat.Intan sudah bahagia bersamanya" Ucap Yayat menguatkanku.
Sebentar lagi cincin itu akan tersemat di jari manis Intan.Yaa Allah..
aku benar-benar tidak kuasa melihatnya.Apa yg harus aku lakukan?? Apakah
aku harus pergi dari acara menyebalkan ini..tapi rasanya tidak mungkin
entah mengapa hari ini aku terlalu lemah dan menurut sama manusia satu
ini yg dari tadi terus melarang ku untuk pulang,siapa lagi kalau bukan
si Yayat Priyanto.
"Za,za..lihat Za..cincin nya udah terpasang
tuh di jari Intan !! Ooooh so sweet nya!!" Ucap Yayat yg sepertinya
sengaja membuat hatiku makin panas.
"Kamu apa apaan sih,Yat? Bukannya nguatin aku malah makin ngerapuhin aku!!" Ucapku yg makin sebal sama Yayat.
"Za,sebenernya aku kasihan lihat kamu..tapi aku sengaja ngelarang
larang kamu buat pulang,biar hatimu terlatih untuk mengikhlaskan Intan"
Ucap Yayat.
"Gak lucu!!" Ucapku yg masih sebal dengan permainannya itu.
Apa apaan sih Yayat bikin treatment seperti itu.Hari ini hatiku bener2 dibuat dongkol sedongkol dongkolnya.
"Mas..ada request dari pak bos Irwan katanya sekarang Mas Reza disuruh
nyanyi buat menghibur para tamu undangan!" Pinta seorang bodyguard
suruhan Irwan padaku.
"Tapi Bang..saya lg gak enak badan!" Ucapku
berdalih pada si bodyguard tsb.Karena memang saat itu aku benar-benar
tidak siap kalau harus bernyanyi di acara yg sangat menyebalkan ini.
"Udah Bang.. ambil aja ni bocah suruh nyanyi.Maklum Bang..dia mah
pemalu orang nya tapi sebenernya dia mau nyanyi banget ko!!" Ucap Yayat
yg tiba2 saja ikut menyambar.
"Yayatt!!" Gumamku kesal pada Yayat.Sedangkan Yayat yg meledekku menjulurkan lidahnya padaku.
Dengan terpaksa siap tidak siap aku pun menuruti permintaan Irwan.Entah
apa maksud dia memintaku untuk bernyanyi di acaranya.Akupun mengikuti
sang bodyguard itu menuju tempat pemusik yg letaknya tak jauh dari kursi
pelaminan.Makin jelas aku melihat Intan yg sedang duduk mesra bersama
Irwan yg kini jaraknya tak begitu jauh kulihat.Aku pun mengonfirmasi
pada sang pemain keyboard tentang lagu apa yg nantinya akan aku
bawakan.Namun si pemilik hajat telah terlebih dahulu meminta agar aku
membawakan lagu yg berjudul "Pupus" dari Dewa 19.Kebetulan lagu inilah
yg dari tadi aku senandungkan dlm hati karena liriknya sangat mengena di
hatiku yg saat ini sedang rapuh.
Aku pun mulai beraksi bersama para
pemusik terkenal itu.Bait demi bait kunyanyikan hingga pada penghabisan
lagu tak ku sadari dengan refleksnya tiba2 tetes demi tetes air mataku
jatuh membasahi pipiku.Semua tamu undangan sepertinya ikut hanyut dalam
syair yg kubawakan ini,kulihat jelas sebagian dari mereka ada yg ikut
menangis saat mendengarkannya.
Semua tamu undangan yg hadir pun
memberikan tepuk tangan untukku segera aku pun turun dari panggung yg
tak terlalu besar itu menuju... kursi pelaminan.Ya,kursi pelaminan.Entah
apa yg terjadi dengan diriku setelah turun dari panggung tsb tiba2 aku
menjadi lebih tegar dan berani.Benar juga apa yg dibilang Yayat.
"Tan..selamat ya atas pernikahan nya,semoga menjadi keluarga yg
sakinah.Barakallahu lakuma!!" Ucapku dengan sedikit diselipkan do'a
khusus bagi pengantin sambil menyalami tangan Intan.
"Iya Sama2.Kamu gak cemburu Za liat Irwan??" Tanya Intan sambil menggenggam erat tangan Irwan.
Saat itu Irwan hanya tersenyum sinis melihatku karena Intan yg terus
membanding2kan ku dengannya.Namun aku tak sedikitpun marah ataupun emosi
saat hinaan Intan yg terus menyambar pedas ke telinga.
"Gak,ngapain cemburu.Mana baby kamu?? Cewek apa cowok ??" Tanyaku pada Intan tentang bayinya yg sudah lahir.
"Cewek,Za.lagi dibelakang sama mama ku" jawab Intan.
"Ya udah,aku pergi ya sekali lagi selamat!!" Ucapku mengakhiri
perbincangan kemudian aku berlalu meninggalkan pelaminan menuju tempat
duduk semula ku.
"Ciee..udah Strong nih!!" Ucap Yayat meledekku lagi.
"Brisik Yat,ga lucu!!" Ucapku yg baru saja dari pelaminan.
"Hahaha..seneng deh lihat Ejja udah bisa sedikit move on.Za..ke sana
yuk!!" Ajak Yayat padaku sambil menunjuk ke arah kolam renang super
mewah milik Irwan.
"Ngapain,Yat?? Kamu pengen nyebur ke kolam??" Ucapku sambil sedikit tertawa.
"Iihh apaan si Ejja.. lihat deh disana banyak makanan.Yayat laperr,ayo
Za..kita kesana!!" Pinta Yayat sambil menarik tanganku seraya mengajakku
ke tempat hidangan makanan di sekitar kolam renang tsb.
"Yayaattt!!" Gumam ku.Apa daya akupun menuruti keinginan orang ini yg entah kenapa hari ini Yayat sedikit menyebalkan.
Di sekitar kolam renang pun banyak tamu undangan yang sedang menikmati
hidangan yg telah disediakan.Pantas Yayat ingin sekali kesini nyatanya
hidangan nya pun sepertinya bukan hidangan biasa,semuanya tertata mewah
dan rapi.
Kubiarkan saja Yayat untuk menikmati hidangan mewah
tsb,anggap aja ini refreshing pertamanya di Jakarta.Aku hanya duduk2 di
bangku yg terbuat dari kayu rotan sesekali aku memperhatikan orang2
disekeliling yg sedang asyik menikmati acara yg super megah ini.Lama ku
memandangi orang2 disekitarku hingga membuatku jenuh,aku pun sejenak
meninggalkan Yayat yg masih sibuk menyantap black forest disana.Aku
berjalan2 di sekitar kolam dan kulihat di sana ternyata ada Evi dan
Danang sedang berselfie ria menggunakan smartphone bermerek Apple.Iya
aku baru sadar,Evi pernah bercerita padaku kalau Irwan adalah sahabat
kuliahnya pantas saja Evi saat ini hadir di acara pernikahan
Irwan.Sebenarnya aku ingin sekali menghampirinya,namun aku sedikit
merasa canggung karena di sana ada Danang.Aku takut dia salah faham lagi
seperti dulu saat Evi meminta aku untuk mengajarinya sholat.°
bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar