Assalamu'alaikum Cintaku part 14
Empat bulan kemudian..
"Aa..ada undangan nih!!" Ucap Ridho
pada Reza sambil menyerahkan sebuah surat undangan berwarna ungu dengan
ornamen bunga mawar disetiap sudutnya.
"Mana coba sini Aa lihat" ucap Reza sambil membuka dan membacanya.
Mata Reza mulai berkaca2,kubangan air matanya kini mulai terlihat
perlahan tetes demi tetes air matanya berjatuhan di pipinya yg kemudian
mengenai jambang tipisnya yg baru ia rapikan kemarin, hatinya hancur
berkeping keping saat dia membaca surat undangan tsb dan tertulis di
dalamnya nama Intan dan Irwan yang akan segera menikah.
"Za..kamu kenapa?? Ko nangis??" Tanya Yayat.
"Intan,Yat..!" Jawab Reza yg masih sedih sambil menyerahkan surat undangan tsb pada Yayat.
.........
"Aduuh,Za.. jangan nangisin si Intan dong.Gak guna tau.. Emang Intan
peduli sama kamu? Enggak kan! Plis kamu move on deh..!! Aku,aku tau
posisi kamu gimana Za..tapi tolong kamu nurut deh apa kata aku!" Ucap
Yayat yg baru selesai membaca isi surat undangan tsb dan tanpa bosannya
terus memberikan semangat pada Reza.
Saat itu Reza benar-benar
sedang tidak bisa diajak ngobrol,hari-hari nya dia habiskan di dalam
kamar dengan melamun,tidak mau makan.Baru kali ini Reza galau segalau
galaunya dan tak seperti biasanya,kali ini dia benar-benar kehilangan
semangat hidupnya.Rizky dan Ridho yg sudah hafal betul sikap kakaknya
pun heran dengan sikap yg tak biasanya terjadi pada Reza.
"Za..buka dong pintunya!!" Ucap Yayat dari balik pintu kamar sambil membawakan sepiring nasi dan segelas air putih untuk Reza.
"Buka aja,Yat..ga dikunci ko!" Ucap Reza yg suaranya agak serak mungkin karena efek terlalu sering menangis.
"Za..ini Yayat bawa nasi,kamu makan yah!" Bujuk Yayat yg telah masuk kamar dan duduk di atas ranjang tepat disamping Reza.
"Jangan repot2 dong Yat..Ejja jadi gak enak!" Ucap Reza lesu.
"Samasekali gak ngerepotin,Za.Ejja makan yah" Bujuk Yayat tiada henti.
"Ejja lagi gak nafsu makan!" Ucap Reza sambil menatapi foto Intan di layar smartphonenya.
"Za..makan ya!!" Ucap Yayat.
"Gak,Yat..Ejja lagi gak mau makan" ucap Reza yg terus menolak.
"Plis Za,kamu jangan nurutin ego kamu.Kamu harus pikirin kesehatan kamu
juga dong..emang kalo kamu mogok makan kamu bakalan dapetin Intan lagi
gitu? Enggak kan!! Plis makan yah !" Ucap Yayat.
"Kalau gak mau
ya gak mau. Kenapa sih Yat,kamu paksa2 Ejja gitu?? Udah biarin,biar
sekalian aku sakit aja.Ejja mohon kamu keluar dari kamar Ejja Yat.Ejja
lg pengen sendiri !!" Usir Reza pada Yayat.
"Oke Za..kalo kamu maunya gitu.Aku bakal keluar ko!" Ucap Yayat sambil berlalu meninggalkan Reza sendirian di dalam kamar.
"Gimana A Yayat.. A Ejja mau makan gak??" Tanya Ridho yg sudah menunggu Yayat dari balik pintu kamar.
"Belum,Dho.. Aa kamu susah bgt.Dia tetep ga mau makan" Keluh Yayat.
===========================
Keesokan harinya..
"Za,kamu mau berangkat kerja??" Tanya Yayat yang hendak selesai menjemur pakaiannya di halaman belakang rumah.
"Iya,Yat!" Jawab Reza yg masih terkesan cuek.
"Tapi kayanya kamu pucat deh. Kamu sakit Za?? Kalo sakit mendingan
jangan masuk kerja aja dulu tunggu sampai keadaan kamu bener2 pulih,Za"
ucap Yayat perhatian pada sahabat karibnya.
"Ejja masih kuat ko, lagian hari ini kerjaan Ejja di perpustakaan ga terlalu berat" ucap Reza.
"Terserah deh!" Ucap Yayat mengalah.
Dengan suasana hati yang kurang mendukung memaksa Reza untuk pergi
bekerja.Entah apa motivasi dirinya untuk pergi kerja hari ini,padahal
sebenarnya dia merasa tubuhnya meriang,tidak fit,apalagi kalau harus
bertemu Intan nanti,rasanya hati Reza bakal hancur sehancur hancurnya.
"Eh,nanti kamu dateng yah di acara nikahan aku dan Irwan. Pokoknya kamu
harus hadir dan wajib liat acara termegah di pesta pernikahan kami
nanti" ucap Intan menyombongkan diri.
"Iya aku pasti datang kok,kamu tenang aja sih..!!" Ucap Reza sedikit nyolot.
"Dih..ko kamu nyolot gitu sih!! Oh kamu pasti cemburu ya,ngiri kan sama
Irwan ?? Yaa secara Irwan kan banyak lebihnya dari kamu!!" Ucap Intan
meremehkan Reza.
"Terserah kamu,Tan" ucap Reza yg kemudian berlalu meninggalkan Intan menuju perpustakaan.
============================
#Reza (Point of View)
Entah perasaan apa yg ada pada hatiku saat ini.Saat bertemu Intan aku
seolah benci sama dia,tapi kalau aku jauh darinya aku malah
merindukannya.Perasaan apa ini.. begitu anehnya.
Sementara di
perpustakaan,aku duduk di kursi dan hanya menatap kosong cangkir
berisikan air teh yg terletak di atas meja tepat didepanku.Aku meratapi
malangnya hatiku ini yg sedang gagal dalam hal cinta.Bagaimana tidak?
Seorang perempuan yg akan kujadikan calon pendamping hidupku kini malah
mengkhianati cintaku.Sudah 3 tahun kami berjuang sekeras mungkin untuk
menjaga hubungan ini.Namun mungkin inilah takdir yg harus
kujalani.Nyatanya kami tak berjodoh.
Akupun tersadar dari lamunan
panjang ini.Segera aku melangkahkan kaki ku menuju masjid yg tak jauh
dari perpustakaan.Setelah sampai di sana aku langsung mengambil air
wudhu,berharap segudang kegundahan dalam hatiku agar sedikit
hilang.Kemudian aku masuk masjid,ku laksanakan 2 rakaat tahiyatul masjid
dilanjutkan dgn 2 rakaat dhuha. Rasa tenang dalam hati
kini perlahan mulai kurasakan setelah selesai melaksanakan shalat.Allah
memang Maha Baik.
Kemudian aku lanjutkan lagi aktivitas ku dalam perpustakaan.
"Om baik.." sapa salah satu siswa kelas satu yg bersuara khas anak2 pada umumnya.
"Hai sayang!!" Ucapku sambil mencubit gemas pipi chubby nya.
"Oh iya,panggilnya jangan om yah, pak aja oke!!" Ucapku kembali yg baru teringat oleh nasehat Intan beberapa hari yg lalu.
"Oh,okey pak !!" Ucap si bocah berpipi chubby itu sambil mengedipkan matanya yang membuatku makin gemas padanya.
Saat melihat sosok anak kecil,rasanya aku gemas pengen mencubitnya.Kata
orang2 sih banyak yg bilang kalau aku cukup cepat dalam pendekatan
terhadap seorang anak.Bahkan dulu sewaktu aku masih tinggal di
Bandung,anak2 kecil tetanggaku selalu berebut agar bisa digendong
olehku.Mungkin aura kebapakan ku mulai terlihat.°°
bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar