Assalamu'alaikum Cintaku part 10
Kini tak terlihat lagi kebersamaan antara Reza dan Evi setelah
ditemukannya kembali Ridho terlebih Reza yang kecewa pada Evi karena
dirinya merasa dibohongi oleh Evi soal uang tebusan itu namun di sisi
lain Reza pun merasa tertolong oleh Evi.Dilema yang kini tengah
dirasakan oleh pria berwajah arabian ini tak lantas menyurutkan
semangatnya untuk mencari pekerjaan baru setelah beberapa bulan dirinya
menganggur.
Di pagi yang cerah ini,Reza memulai hari2nya dengan
penuh semangat yg terlihat dari wajahnya yg ceria dan senyuman tulusnya
itu.°°
"Semangat Aa..!!" Ujar Rizky menyemangati kakaknya yg akan mencari lowongan kerja.
"Iya Aa, bismillah yah..!!" Ucap Ridho ikut menyemangati.
"Iya adik2ku,makasih buat supportnya.Ya udah,Aa pamit.. sekolah yg
bener yah. Assalamu'alaikum!!" Pamit Reza pada adik2nya yg akan pergi
sekolah.
"Wa'alaikumussalam,A.." jawab Rizky dan Ridho serentak.
Kemudian mereka pergi dengan tujuan masing2nya.Rizky dan Ridho yang
akan pergi ke sekolah sedangkan Reza pergi untuk mencari lowongan
pekerjaan.
Saat di perjalanan,Reza yang sedang mengendarai motor
itupun berhenti sejenak di sebuah warung nasi dekat sekolah dasar yang
kebetulan Intan mengajar di sekolah tsb dan tak sengaja Reza dan Intan
bertemu di warung nasi tsb.
"Mbak,satu dong yg uduk sama teh
manis hangatnya,ya!" Ucap Reza yg baru datang dan langsung duduk di
bangku panjang seraya memesan pada pemilik warung nasi tsb.
"Iya,Mas!" Ucap perempuan paruh baya si penjual nasi tsb.
Ketika Reza sedang duduk sambil menunggu nasi yg sedang
dipesannya,tiba2 Intan berdiri dibelakang Reza seraya ikut memesan
nasi.Reza pun mengenali suara perempuan yg berdiri dibelakangnya yg
sudah tak asing lagi baginya.Reza pun menoleh ke belakang,dan ternyata
dia adalah Intan.Intan pun melirik pada Reza dgn lirikan sinis.Namun
mereka hanya saling menatap dan tidak satupun dari mereka mencoba
memulai menyapa.Akhirnya Reza tidak meneruskan tatapannya dan menunduk
seraya tidak ingin melihat Intan lagi dikehidupannya.
"Mas,ini nasi sama teh nya!" Ucap seorang pemilik warung nasi itu pada Reza sambil meletakkan nasi dan teh pesanan tsb.
"Oh iya,Mbak..!" Ucap Reza.
Kemudian Reza pun memakannya.Hingga pada suapan terakhirnya,tiba2
seorang kepala sekolah dari SD yg berada di dekat warung nasi tsb datang
menghampiri Reza dan duduk satu bangku didekatnya.
"Haduh
bu,pusiing deh mau cari orang yg bisa jaga perpustakaan sekolah,susah
banget!!" Ucap kepala sekolah tsb yg baru datang pada pemilik warung
nasi sambil mengambil satu buah gorengan dan memakannya.
"Coba aja pak,lewat iklan baris" saran si pemilik warung nasi tsb.
"Hmm..boleh juga tuh" ucap kepala sekolah tsb.
Topik percakapan antara kepala sekolah dan pemilik warung nasi tsb
membuat Reza merasa memiliki peluang untuk mencoba melamarnya.Reza yang
tak sengaja mendengarkan percakapan itu membuat Reza terpanggil untuk
ikut masuk kedalam pembicaraan tsb.
"Maaf sebelumnya,pak..bapak lagi cari orang yg bisa jagain perpustakaan yah?" Tanya Reza.
"Bener,Mas..kenapa gitu?" Jawab kepsek tsb.
"Bisa saya coba daftar,pak??" Tanya Reza.
"Ah,beneran nih Mas?" Ucap kepsek bertanya balik.
"Iya pak,beneran.Boleh kan pak?" Ucap Reza meyakinkan.
"ya tentu dong boleh banget.Oh ya sebelumnya kita belum kenalan.Nama
saya Herman,saya kepala sekolah di SD ini!" Ucap Herman si kepala
sekolah sambil mengulurkan tangannya seraya mengajak bersalaman dengan
Reza.
"Nama saya Reza,pak.." ucap Reza yg juga mengulurkan tangannya.
"Ooh,Reza.Oke,sekarang Mas Reza ikut saya ke ruangan saya" ucap pak Herman.
"Maaf pak,panggil aja saya Reza gak papa kok" Ucap Reza sambil tersenyum.
"Ooh iya2, ayo Reza..ikut saya" ucap pak Herman mengulangi.
Kemudian Reza mengikuti pak Herman menuju ruang khusus kepala sekolah.
"Silakan duduk,Reza.." ucap pak Herman mempersilakan.
"Iya,pak.Makasih" ucap Reza yg kemudian duduk.
"Oh iya,Za..kamu lulusan apa?" Tanya pak Herman.
"S 2,pak.." jawab Reza.
"Woow..S 2 ?? Serius ??" Tanya pak Herman seraya tak percaya.
"Iya,pak.Masa saya bohong..!" Tegas Reza sambil tersenyum seraya meyakinkan.
"Aduuh..S 2 kok nganggur.Sayang,Za sama S 2 kamu itu loh..!" Ucap pak Herman heran.
"Ya gitu lah,pak.Kalo dijelasin mah ceritanya panjang" Ucap Reza.
"Ooh oke.Ya udah nih isi formulir nya,Za.." Ucap pak Herman sambil menyerahkan beberapa lembar kertas.
Kemudian Reza pun mengisi formulir tsb.Tiba2 masuklah Intan ke dalam
ruangan pak Herman karena ada keperluan.Reza yang sedang mengisi
formulir itupun menoleh ke belakang dilihatnya Intan sedang berjalan
menuju pak Herman,bertemu lagi Reza dan Intan.Namun lagi2 Reza dan Intan
sama2 bersikap dingin seperti halnya saat keduanya bertemu di warung
nasi.
"Oh iya,bu Intan kenalin ini Reza,dia yg akan jagain
perpustakaan sekolah kita" ucap pak Herman seraya memperkenalkan Reza
pada Intan.
"Apa,pak?" Tanya Intan kaget.
"Iya,bu Intan..mulai besok juga Reza akan kerja disini!" Ucap kepala sekolah tsb.
"(Dih,apaan sih dia pake kerja di sini segala.Kan males liat dia
lagi..ntar dia ngejar aku lagi,gak, jangan sampe itu terjadi)" ucap
Intan kesal dalam hati.
"Ya udah pak,aku kesini cuma mau balikin
map yg kemarin" ucap Intan yg terkesan ketus sambil memberikan sebuah
map merah pada pak Herman.
"Ooh iya" ucap pak Herman.
Kemudian Intan keluar meninggalkan ruangan tsb.Saat itu Reza hanya bisa
terdiam,mulutnya seperti terkunci kala bertemu Intan seraya malas
berkata-kata,menyapa,apalagi mengajak ngobrol.Mungkin luka yg Reza
rasakan terlalu dalam saat Reza tiba2 merasakan flash back tentang
kenyataan asmaranya dgn Intan yang harus kandas.°°
*
*
*
*
*
Ooooo..sabar A Ejja, ayoh move on..move on ,..
Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar